Gubernur Jambi, H.Zumi Zola, panen padi di Tanjabtim. |
Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi, H.Zumi Zola, S.TP,MA
berharap agar seminar tentang pangan
bisa menghasilkan cara peningkatan nilai tambah bahan pangan. Seminar
dan lokakarya tersebut diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Pendidikan Tinggi
- Teknologi Pertanian Indonesia (FKPT - TPI), dengan Universitas Jambi sebagai
panitia penyelenggara.
Hal itu dikemukakan Zumi Zola dalam Pembukaam Seminar dan
Lokakarya Forum Komunikasi Pendidikan Tinggi - Teknologi Pertanian Indonesia,
bertempat di Ballroom Hotel Novita, Kota Jambi, Senin (31/10) siang.
Zola menyatakan, seminar dan lokakarya tetntang pangan
tersebut sangat penting, sejalan dengan Program Ketahanan Pangan yang sering
dikemukakan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.(Baca Juga: Sikapi Persoalan Karet dan Sawit, UNJA Gagas Pertemuan Nasional)
Dan, lanjut Zola, Pemerintah Provinsi Jambi tentunya sangat
mendukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah Pusat. "Dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Jambi, pertanian
merupakan salah satu prioritas dalam pembangunam Provinsi Jambi,".
Zola mengungkapkan, banyak tantangan yang dihadapi dalam
mewujudkan ketahanan pangan, diantaranya :perubahan iklim, alih fungsi lahan
dari pangan ke non pangan, petani menginginkan adanya jaminan harga komoditi
pangan, sehingga setelah panen, harga komoditi tidak jatuh.
Zola mengharapkan agar pertanian tidak hanya menghasilkan
bahan baku, tetapi bisa menghasilkan suatu produk yang bisa memberikan added
value (nilai tambah) terhadap komoditi pangan. Zola mencontohkan, Kentang
Kerinci yang diolah menjadi Dodol Kentang Kerinci, kulit kayu manis diolah
menjadi sirup kulit manis.
Zola mengatakan, kemandirian pangan yang berbasis pada
pangan lokal, tidak lepas dari sentuhan teknologi. Selain itu, Zola juga
mengemukakan pentingnya diversifikasi atau keragaman pangan dalam mendukung
terwujudnya ketahanan pangan.
"Saya juga berharap ada pemikiran untuk
terobosan-terobosan pembangunan pertanian dari seminar ini," ujar Zola.
Selain itu, Zola mengapresiasi para petani sebagai garda
terdepan dalam ketahanan pangan sembari mengatakan, pemerintah terus mendorong
petani untuk mengembangkan usaha pertanian.
Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Jambi, Dr. Ir.
Raden Muthalib mengemukakan, dalam seminar ini perlu juga dipikirkan bagaimana
cara meningkatkan harga sawit yang saat ini sedang rendah.
Raden Muthalib menyatakan, Universitas Jambi mengupayakan
mahasiswa pertanian Universitas Jambi belajar 1 semester di Institut Pertanian
Bogor (IPB).
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Dr.Ir.Daryati
mengatakan, peranan teknologi pertanian sangat penting dalam pengembangan
potensi pertanian, serta meningkatkan kemampuan dalam menghadapi trade area
(perdagangan bebas).
Ketua Panitia, Dr.Mursalin,S.TP,M.Si menyampaikan, isu
strategis dalam seminar dan lokakarya tersebut adalah pengelolaan potensi
pangan daerah dan penerapan teknologi pertanian dalam pembangunan pertanian.
Mursalin mengatakan, seminar dan lokakarya ini diikuti oleh
31 perguruan tinggi Indonesia. Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Teknologi,
Dr.Ir.Sam Herodian, MS, Kepala Rektorat Harmonisasi Kebijakan dan Program
Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, Dr.Ir.Adawiyah,M.Si,
Sekretaris Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Ir.Enny
Ramaningtyas,MS, dan Direktur Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit,
Dr.Ir.Bayu Krisnamurthi, MS turut hadir dalam acara tersebut. (Mustar
Hutapea-Humas Prov Jambi)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE