Jambipos Online, Jakarta- Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva
Yoga Mauladi meminta agar semua pihak dapat percaya pada kinerja tim Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang dibentuk pemerintah guna menyelesaikan
persoalan keberadaan pabrik Semen Indonesia (Semen Rembang) di Jawa
Tengah.
Yoga beralasan, saat ini merupakan era keterbukaan sehingga
tim KLHS juga pasti bekerja secara obyektif dan sebaik-baiknya sebab siapapun
bisa mengamati. Apalagi sebelumnya persoalan pabrik Semen Rembang sudah masuk
ke ranah hukum dan itu menjadi lebih kuat secara fungsi pengawasan untuk
membuat tim KLHS serius bekerja.
"Pembentukan tim KLHS menunjukkan keseriusan
pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan Semen Rembang. Sangat bagus
pemerintah membentuk tim ini segera sebab ada masalah. Kenapa tidak dari
dulu," ujar Yoga, Rabu (23/11).
Tim KLHS yang akan bekerja melakukan studi kelayakan
keberadaan pabrik Semen Rembang, Yoga meminta agar memberikan hasil yang
memuaskan semua pihak. Jangan sampai nanti ketetapan hasilnya, kata Yoga,
membuat masyarakat rugi dan ternyata ada kerusakan lingkungan.
Menurut Yoga, ada beberapa hal yang seharusnya menjadi
catatan tim KLHS melakukan kerjanya. Pertama, membantu lagi izin lingkungan
bila memang bisa diperbaiki dan dinyatakan Rembang aman untuk penambangan
semen, kedua adalah memastikan bahwa tidak ada hak masyarakat yang diabaikan.
"Ketiga, membantu berlangsungnya konsesi pembebasan
lahan yang belum selesai, kemudian juga memastikan keberadaan industri semen
bermanfaat untuk masyarakat karena memberikan kesejahteraan," ujar Yoga.
Yoga berpendapat, sebetulnya pada masalah Semen Rembang
yang menjadi pokok perkara soal izin lingkungan, dapat saja diperbaiki dan
diajukan kembali. Kendati begitu, dia juga menekankan perlunya komunikasi yang
baik ke depannya antara industri dengan masyarakat, ulama, pemuda dan tokoh
daerah setempat.
"Sampaikan, jelaskan ke mereka mengenai tujuan
pembangunan pabrik Semen Rembang dapat meningkatkan kemakmuran daerah serta
menyejahterakan," ungkap Yoga.
Terkait persoalan Semen Rembang ini, Yoga meyakini
pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo, tidak akan menghentikan kegiatan
industrinya. Justru dia mempertanyakan alasan bila ada pihak-pihak yang
memperkirakan pabrik Semen Rembang bakal di setop.
"Lho, sekarang saya balik tanya, apa iya pemerintah
bakal menghentikan industri Semen Rembang? Pemerintah tidak mungkin menyetop
Semen Rembang," tutur Yoga.
Sebelumnya, Mahkamah Agung mengabulkan gugatan izin
lingkungan Semen Rembang yang diajukan sekelompok warga. Pada gugatan yang sama
di PTUN Semarang dan PTUN Surabaya, majelis hakim menolak permohonannya.
Kabarnya, pabrik Semen Rembang telah merampungkan seluruhnya
proses pembangunan dan siap beroperasi tahun 2017. Investasi industri Semen
Rembang menelan biaya investasi Rp 4,5 triliun dan diperkirakan mampu
berproduksi selama 130 tahun. (Rel)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE