Banyak Lahan Persawahan Telantar di Sarolangun, Camatnya Cuek |
Banyak Lahan Persawahan Telantar di Sarolangun, Camatnya Cuek |
Jambipos Online, Sarolangun-Dinas Pertanian Kabupaten
Sarolangun hingga kini masih menelantarkan lahan ratusan hektar areal
persawahan di Kabupaten Sarolangun. Sebenarnya potensi persawahan untuk tanaman
padi sangat potensial di Kabupaten Sarolangun, namun hingga kini belum
dimanfaatkan oleh pihak terkait.
Bahkan bantuan alat pertania, bibit yang diharapkan petani
padi sawah di Kabupaten Sarolangun juga tak pernah berjalan dengan baik.
Sehingga para petani membiarkan lahan mereka telantar karena sulitnya
mendapatkan modal serta bibit padi unggul. Kemudian bangunan irigasi juga tak
pernah ada.
Kelompok Tani Beringin Harapan dua Desa Pulau Pandan, Kecamatan
Limun Kabupaten Sarolangun, mengharapkan kepada Bupati Sarolangun, minta sawah
lebih kurang 10 ha bisa diolah juga bisa di tanam padi, sekarang susah
untuk tanam padi disebabkan airnya dalam.
Anggota kelompok tani mengatakan, sekarang sawah mereka
yang sudah dibajak juga dicangkul sangat susah menanam padi. Karena airnya
dalam terus. Untuk pintu keluar air ditutup oleh yang punya tanah.
Pada tahun 2014 sudah dibuat DAM guna untuk mengeringkan
airnya. Tapi Dam itu di tengah tengah, di belakang ada lagi sawah. Sekarang
sawah yang di belakang dam dia tutup jadi dam itu tidak berfunsi.
Ketua Kelompok Tani, Nasran membenarkan kondisi lahan sawah
itu tergenang tak bisa ditanam padi. “Seharusnya pemerintah tahu dengan keluhan
masyarakat yang ingin bersawah. Sekarang ekonomi lagi macet harga getah
murah juga sawit masih murah. Jadi kalau masyarakat yang mau bekerja
membuat sawah mungkin ada juga kemewahan,” katanya.
“Kalau ada padi murah beritung, kalau banyak beras mudah digantang.
Padahal pak camat tau bahwa sawah di tepi mata tidak diolah oleh masyarakat,
tapi pak camat tidak pernah menayakan keluhan kami juga desa ini ada kepala
tapi tidak pernah bertanya kenapa sawah seluas ini warga tanam padi,”
katanya.
Hal senada juga diungkapkan NR, warga setempat. “Camat kami
ini tidak ada pernah tau keluhan masyarakat Pulau Pandan ini juga kepala
desa. Mana mikir seperti saya tidak ada yang mempehatikan. Saya semenjak di
tinggal suami tidak pernah dapat bantuan kartu sehat tidak dapat. Sekarang
sakit kemana saya harus minta tolong. Juga seperti rumah bantuan saya tidak
dapat,” keluh NR.
Camat Dahlan saat dikomfirmasi, ditanya masalah sawah yang
tidak bisa diolah oleh warga, dia menjawab, dirinya terima kasih infonya.
Ditanya apa komentar pak camat tentang sawah itu, “saya tidak ada komentar,
TAPI saya tau, juga belum ada laporan dari warga,” katanya.
Dijawab langsung oleh LSM INRTRAWIN. “Camat Pulau Pandan
Cuma 3 DD datang kekantor, duduk diam katanya, hanya berjalan di tempat, kapan
Kecamatan Limun ini maju,” tegas FH Sianturi dari LSM Intrawin. (Yah)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE