Wagimin (71) dan istrinya Tarmi (65) warga Desa Kampung Tujung, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. |
Wagimin sejak tahun 2014 lalu sudah menyetor uang hingga jumlah Rp 278.000.000 kepada Jahari untuk diberangkatkan naik Haji Plus. |
Jambipos Online, Merangin-Tega. Itulah perlakuan yang
dialami Wagimin (71) dan istrinya Tarmi (65) warga Desa Kampung Tujung,
Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Betapa tidak, Wagimin
sejak tahun 2014 lalu sudah menyetor uang hingga jumlah Rp 278.000.000 kepada
Jahari untuk diberangkatkan naik Haji Plus.
Setelah Wagimin dan Tarmi diberangkatkan ke Jambi, menunggu
hingga seminggu. Namun saat rombonggan Jemaah Haji diberangkatkan, Wagimin dan
isterinya tidak jadi diberangkatkan. Dengan alasan keduanya tidak terdaftar
pada rombongan Haji Plus itu.
Kata Wagimin didampingi isterinya Tarmi kepada Jambipos Online mengatakan, sebelum mereka
berangkat Haji, mereka sudah mengadakan sedekah di rumahnya secara besar-besaran.
“Setelah diberangkatkan ke Jambi, yang mengantar kami lebih
kurang 50 mobil yang mengantar ke Jambi. Ternyata kami tidak jadi berangkat. Tentu
kami merasa malu. Saya melihat caranya pak Marzuki itu sudah kuatir. Kerena
sewaktu menjahit baju Umroh, kami berdua dipermainkan. Dioper seperti bola,”
ujar Wagimin.
“Kami disuruh ukur baju, kami tanya buk mau ukur baju,
tukang jahit bilang, nama kami sudah dicoret,” kata Wagimin menirukan penjahit
itu. “Kami temui lagi pak Marjuki, dia jawab tunggu sebentar. Selah kami tanya
lagi dia jawab ukur di sana aja katanya. Kami bilang sama tukang jahit baju,
pak kami disuruh pak Marzuki ukur baju, dia bilang nama kami tidak ada. Akhir
nya baju kami tidak dijahit kami tidak jadi berangkat haji,” keluh
Wagimin.
Guna menkonfirmasi kabar ini, Jambipos Online menjumpai Jahari
di rumah mertua nya. Saat ditanya soal masalah Wagimin tidak jadi berangkat
haji, Jahari menjawab, benar dia tidak jadi berangkat haji. Ditanya uang setoranya,
Jahari menjelaskannya.
“Uang sudah saya setor sama pak Marzuki. Jadi mertua saya
juga tidak jadi berangkat. Pokoknya pak Wagimin jangan kuatir, tunggu pak Marjuki
pulang. Kami tidak akan menipu dia,” kata Jahari dengan nada tinggi.
Tokoh masyarakat Bangko juga pegurus haji mengatakan, dia kasian
melihat orang itu sewaktu di Jambi dia udah cerita keluhannya yang terjadi.
“Penilaian
saya lapor aja pihak hukum itu sudah ada unsur penipuan. Dan terlampau kejam
orang itu. Sebenarnya kalau pengurus itu, udah tau yang akan diberangkatkan atau
yang tidak diberangkatkan. Jangan orang kita permaikan, lapor aja ke pihak berwajib.
Biar dia tau rasa pahit dunia ini, jangan enak ambil duit orang,” kata sumber
ini.
Selanjutnya, Marzuki dijumpai di rumahnya, untuk konfirmasi
menanyakan kronologis Wagimin dan isterinya Tarmi tidak jadi diberangkatkan
haji. Marzuki menjawab benar dia tidak jadi berangkat, kenapa sebabnya, kata
Marzuki karena Wagimin dan isterinya sudah saya larang dia sedekah juga ke Jambi.
“Tapi dia mau juga,” kata Marzuki.
Ditanya masalah uang setoran, Marzuki juga menjelaskannya. “Setor uangnya sama Jahari. Jahari setor
dengan saya. Setoran Jahari dengan saya ada kwitansinya,” ujarnya.
Ditanya yang lain lagi, Marzuki menjawab agak kesal. “Apa
hubungan kamu sama Wagimin,” kata Marzuki. Jambipos Online menjawab, saya
selaku wartawan Jambipos online. “Jangan diberitakan dulu, kalau dia sabar kita
usahakan tahun depan dia bisa berangkat,” ujar Marzuki. (Yah)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE