Liga PAN Se Kota Jambi 8 Oktober 2016. |
Jambipos Online, Jakarta-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Center for Risk Management Studies(CRMS)
Indonesia menyelanggarakan seminar penerapan manajemen risiko sektor
publik di Jakarta, Senin, 3 Oktober 2016. Seminar bertema “Penerapan Manajemen Risiko di Sektor Publik: Membangun Daya Saing melalui Pelayanan Publik.”
Seminar
menghadirkan narasumber dari institusi sektor publik dan dihadiri oleh
banyak institusi sektor publik, antara lain dari OJK, Kementerian
Keuangan, Kementerian PANRB, Kementerian BUMN, Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), danBadan Standardisasi Nasional (BSN). Juga menghadirkan narasumber dari PricewaterhouseCoopers yang menyajikan hasil survei global tentang manajemen risiko di sektor publik tahun 2015.
Ilya Avianti, Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, dalam sambutannya mengemukakan pentingnya sektor publik menerapkan manajemen risiko.“Organisasi
sektor publik pada prinsipnya sama dengan organisasi bisnis, keduanya
mempunyai tujuan. Risiko yang tidak dikendalikan dengan baik, akan
mengganggu tercapainya tujuan organisasi,” kata Ilya.
Penerapan
manajemen risiko di sektor publik diharapkan akan mampu mengendalikan
risiko organisasi sektor publik sehingga perannya dapat berjalan
maksimal. Lebih dari itu, melalui manajemen risiko, sektor publik
diharapkan mampu mendukung peningkatan daya saing nasional.
Upaya
sinergi antarsektor publik dalam penerapan manajemen risiko sudah mulai
berjalan. Pada bulan Juni 2016, telah dilakukan komunikasi awal
pembentukan Forum Manajemen Risiko Sektor Publik. Di dalamnya melibatkan OJK, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Kementerian PANRB, LPS, dan BPKP. Ke depan, direncanakan keanggotaannya bertambah.
“Seminar
ini diharapkan memberikan pemahaman tentang manajemen risiko di sektor
publik, berbagi pengalaman antarorganisasi, mendapatkan inisiatif
praktik terbaik, dan memberikan masukan bagi terbentuknya standar
manajemen risiko sektor publik,” harap Ilya.
Hingga saat ini, belum ada praktik terbaik (best practices) atau
standar yang dijadikan rujukan penerapan manajemen risiko sektor
publik. Inisiatif membuat standar manajemen risiko sektor publik sedang
berlangsung. Sebagai kelanjutan dari penerbitan standar SNI ISO 31000:
2011 Manajemen Risiko - Prinsip dan Panduan, BSN membentuk gugus kerja
manajemen risiko sektor publik yang diharapkan mampu membuat usulan
standar manajemen risiko sektor publik.(Rel)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE