Jambipos Online, Jakarta-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat potensi dana
remitansi dari diaspora sangat besar dan bisa dimanfaatkan untuk pendanaan
pembangunan Negara melalui instrumen Sukuk Diaspora.
“Sukuk
Diaspora merupakan wujud berkontribusi secara aktif dalam pembangunan Negara.
Selain peluang investasi, hal penting yang ingin digugah adalah rasa
nasionalisme dan patriotisme,” kata Wakil Ketua OJK Rahmat Waluyanto saat
membuka Focus Group Discussion (FGD) “Menggali Potensi Sukuk Diaspora
untuk Pembangunan Indonesia” di Jakarta, Senin.
Menurutnya,
Sukuk Diaspora merupakan salah satu upaya dalam mendukung perkembangan Sukuk di
industri jasa keuangan untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Rahmat
juga menegaskan bahwa Sukuk Diaspora perlu didukung dengan tata kelola yang
baik dari Pemerintah maupun swasta sehingga dapat meningkatkan trust dan
confidence para pekerja migran Indonesia bahwa dana yang diinvestasikan
selain aman juga akan digunakan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi negara.
Rahmat
menyampaikan bahwa Pekerja Migran Indonesia (PMI) memiliki sumber dana yang
cukup signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan
data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI), pada tahun 2014 tercatat 6,5 juta PMI yang bekerja di 142 negara di
seluruh dunia.
Data
Bank Indonesia tercatat pada tahun 2014 remitansi yang dihasilkan oleh PMI
sebesar 8.345.070.344 USD atau setara Rp 105.9 triliun dengan asumsi nilai
tukar Rp12.700 per dolar AS.
Selain
pekerja migran Indonesia, keberadaan diaspora Indonesia lainnya juga berpotensi
besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diaspora yang tersebar di
berbagai negara tersebut adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di
luar negeri (termasuk di dalamnya pekerja migran Indonesia), Warga Negara Asing
(WNA) yang sebelumnya merupakan WNI atau memiliki keturunan Indonesia, dan WNA
yang memiliki kedekatan dengan Indonesia walaupun bukan keturunan Indonesia.
Ikatan
diaspora Indonesia merupakan faktor yang dapat menggugah para diaspora untuk
ikut berpartisipasi dalam pembangunan dengan berinvestasi di Indonesia.
Djoko
Waluyo, Wakil Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN) Global, Region
Amerika; mengatakan bahwa sebagian besar komunitas diaspora memiliki rasa
nasionalisme yang tinggi dan sangat ingin berkontribusi kepada tanah air
Indonesia, disamping juga membutuhkan investasi yang dapat menjamin masa
tuanya. Namun pada umumnya komunitas diaspora tersebut belum memahami
alternatif investasi yang ada maupun bagaimana memulai berinvestasi di Indonesia.
“OJK
diharapkan dapat lebih mengenali potensi komunitas diaspora dan bersama –sama
mengembangkan potensi diaspora dalam kaitannya dengan pembangunan Indonesia
dengan lebih aktif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada berbagai komunitas
diaspora Indonesia” sebut Djoko Waluyo.(Rel)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE