Jambipos Online, Lampung-Kabar Gembira untuk Indonesia! Seekor Bayi Gajah Sumatera Lahir (Elephas maximus sumatranus) betina lahir di Pusat Latihan Gajah Taman
Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung, pada Senin (10/10/2016) pukul 22.30
WIB.
Bayi gajah betina tersebut lahir dalam kondisi sehat,
berbobot 81 kg, panjang badan 98 cm, dan merupakan anak dari Gajah Dita
(23 tahun) yang berasal dari daerah Susukan Baru, Provinsi Lampung.
Dengan lahirnya bayi gajah betina ini, populasi gajah captive di Pusat
Latihan Gajah TNWK menjadi 65 ekor. Selain di Pusat Latihan Gajah, juga
terdapat populasi gajah liar di TNWK yang mencapai 248 (Data Sensus
2011). Total populasi gajah di area TNWK adalah 313 ekor.
Sepanjang tahun 2016, sudah tiga ekor anak gajah lahir di kawasan Taman
Nasional di Indonesia yang semuanya berjenis kelamin betina, yaitu
Fitria, anak gajah sumatera betina yang lahir pada tanggal 29 Mei 2016
di Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas.
Kemudian Rimbani, anak
gajah sumatera betina lahir pada 1 Juni 2016 di Camp Flying Squad Taman
Nasional Tesso Nilo. Nama gajah Fitria dan Rimbani diberikan langsung
oleh Wakil Presiden RI H.M. Jusuf Kalla pada saat pembukaan Pekan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ke-20 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 lalu
di Jakarta Convention Center Jakarta. Terakhir, Kelahiran anak gajah
betina tanggal 10 Oktober kemaren di TNWK dan belum diberi nama.
Total populasi gajah captive (ex-situ) di Indonesia saat ini adalah
1.322 ekor, terdiri dari jantan 473 ekor dan betina 849 ekor. Dari total
populasi tersebut, 545 ekor berada di Lembaga Konservasi Khusus/Pusat
Latihan Gajah/Pusat Konservasi Gajah, dan 777 berada di Lembaga
Konservasi untuk kepentingan umum.
Untuk meningkatkan populasi
satwa gajah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melakukan
berbagai upaya, diantaranya melakukan survei dan monitoring jumlah,
distribusi, keragaman genetis populasi Gajah.
Selain itu
melakukan kampanye penyadartahuan, konservasi Gajah Sumatera dan
Kalimantan secara regular kepada semua lapisan masyarakat.
Mempertahankan habitat dengan mendorong pelaksanaan pembangunan yang
mengikuti kaidah-kaidah perencanaan yang berpihak pada pelestarian
lingkungan serta hidupan liar seperti populasi Gajah Sumatera.
Mengatasi konflik manusia dan Gajah melalui tiga pendekatan yaitu
ekologi, ekonomi dan sosial. Serta Menindak tegas perburuan dan
perdagangan illegal Gajah. Mari lindungi dan sayangi Gajah Sumatera! (Siti Nurbaya FB)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE