Panorama Alam Kerinci. Foto Toni Eagle |
Panorama Alam Kerinci. Foto Toni Eagle |
Panorama Alam Kerinci. Foto Toni Eagle |
Panorama Alam Kerinci. Foto Toni Eagle |
Jambipos Online-Kabupaten
yang memiliki panorama terindah di Provinsi Jambi. Keindahannya semakin
sempurna, dengan keberadaan Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di
Sumatera, Air Terjun Telun Berasap dan Danau Gunung Tujuh di kaki Gunung
Kerinci.
Keberadaan Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan
paru-paru dunia, dimana hidup bermacam flora dan fauna yang berguna untuk
penelitian, Danau Kerinci, Danau Lingkat dan sejumlah peninggalan bersejarah
serta banyaknya objek wisata menjadi keindahan Kerinci lebih menarik.
Letak wilayah Kabupaten Kerinci secara geografis adalah di
antara 01 41’ sampai 02 26’ lintang selatan dan 101 08’ sampai 101 40’ bujur
timur dengan ibu kota Sungai Penuh yang berjarak 418 km dari Kota Jambi.
Secara administratif dibagi dalam 17 (tujuh belas)
Kecamatan, baik karena potensi geografis, sumber daya alam, sumber daya
manusia, maupun karena pembangunan prasarana pada masing-masing wilayah.
Memiliki wilayah seluas 420.000 Ha dan merupakan kabupaten
terkecil kedua diantara kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi (± 7,86% dari
total Provinsi).
Dari wilayah Kerinci keseluruhan, 52 % merupakan kawasan Taman
Nasional Kerinci Seblat, hanya sekitar 48 % yang merupakan kawasan budidaya
atau kurang dari 4% dari seluruh wilayah Provinsi Jambi. Yakni, 205.000 Ha
kawasan budidaya, seluas 41.620 Ha (20,56%) adalah kawasan non pertanian dan
seluas 163.380 Ha untuk lahan pertanian.
Wilayah yang subur dengan keterbatasan lahan, harus
berupaya menggali potensi alternatif yang dapat digunakan untuk mepercepat
proses pembangunan, terutama dengan memanfaatkan potensi alam yang mengandung
keindahan dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Sebagian besar penduduk Kerinci bekerja pada sektor
pertanian dan perkebunan. Lahan-lahan pertanian dan perkebunan menghasilkan
beraneka ragam produk seperti, Sayur-sayuran, Palawija Buah-buahan (Alpukat,
Pisang, Manggis, Durian, Jeruk, dll).
Pertanian pada sawah merupakan hamparan yang paling luas
memberi keindahan alam yang mempesona disaat musim panen tiba. Selai itu produk
perkebunan seperti Kayu Manis (Cassiavera), Kopi dan Teh merupakan produk
dengan kwalitas ekspor. Tujuan Ekspor meliputi Negara Eropa, Amerika, Arab dan
Asia Timur. Kondisi pertanian dan perkebunan ini merupakan obyek agrowisata
yang menarik khas dataran tinggi Kerinci.
Sebagian dari daerah Kerinci merupakan daerah berhutan
lebat yang alami. Didalamnya masih tersimpan kekayaan flora dan fauna yang
menarik dan terlindung dengan baik.
Beberapa diantaranya adalah binatang langka
dan dan jenis tumbuhan endemic khas Kerinci, sehingga kawasan hutan Kerinci
ditetapkan menjadi bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Hutan yang
alami serta flora dan fauna yang terlindungi merupakan atraksi objek Ekowisata
yang mengagumkan.
Rentang sejarah yang panjang, mewarisi benda-benda sejarah
seperti Batu Menhir, Nekara perunggu dari zaman Paleometalik, Keramik, Tanduk
Bertulis Aksara Incum, Mesjid kuno dan Rumah Adat.
Tari Asyeik, Tari Tahu, Tari
Iyo-iyo, Tari Rangguk, Tari Mahligai Kaco, Tari mandi di Taman, Tari Ayu Luci,
PencakSilat, Tale dan Tradisi kumun (dongeng) atau Karya sastra lainnya turut
mewarnai kekayaan seni dan budaya masyarakat Kerinci.
Kerajinan khas Kerinci turut memeriahkan khasanah seni dan
budaya, seperti anyaman rotan, pandan, bamboo, bigau dalam bentuk perhiasan dan
perlengkapan rumah tangga dengan spesifik gaya local Kerinci.
Kerajinan lainnya seperti Gerabah, Bordir, Batik Kerinci(motif
aksara incung) pandai besi, ukiran kayu, cendra mata kulit kayu manis dan kayu
pacat (kayu endemik spesifik daerah Kerinci) dibuat dalam bentuk hiasan rumah
tangga dan tongkat.
Diantara Gunung Kerinci dan Gunung Raya itulah Kerinci
berkembang dan keragaman obyek wisata seperti obyek wisata alam dan objek
wisata budaya. (Toni Eagle)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE