Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi, H.Zumi Zola, S.TP,MA
menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan komit
memperhatikan program-proram Muhammadiyah Provinsi Jambi, namun harus
ditentukan prioritas program-program tersebut.
Hal itu dikemukakan oleh
Zola dalam Silaturahmi Keluarga Besar dan Organisasi dan Tokoh
Masyarakat Muhammadiyah se Provinsi Jambi, bertempat di Hotel Nusa
Wijaya, Kota Jambi, Sabtu (3/9) siang.
Pada
kesempatan tersrbut juga dilakukan pelantikan dan pengukuhan pimpinan
majelis dan lembaga Muhammadiyah Wilayah Provinsi Jambi.
Zola
mengatakan, Muhammadiyah sangat berperan dalam lahirnya Republik
Indonesia ini. "Dan, Muhammadiyah dari generasi ke generasi teleh
melahirkan tokoh-tokoh besar," ujar gubernur.
Dikatakan
oleh Zola, tokoh Muhammadiyah juga banyak dipercayakan untuk
mengembangkan amanah, dan ketika mengemban amanah, harus dilaksanakan
sebaik-baiknya.
Zola berpesan, Muhammadiyah
harus mempersiapkan generasi mendarang dengan baik. "Insyaallah
Muhammadiuah akan semakin besar lagi," lanjut Zola.
Zola
menjelaskan, Pemerintah Daerah berkomitmen untuk membangun dan
memajukan daerah, dan meskupun tahun ini anggaran Pemerintah Provinsi
Jambi dipotong Rp250 miliar.
T"etapi komitmen pemerintah
daerah termasuk saya, bagaimana agar pelayanan masyarakat jangan sampai
terganggu, kalaupun terganggu, kita tekan, jangan sampai besar.
Pemotongan anggaran tidak menyurutkan anggaran kita," tegas Zola
Zola
menghimbau seluruh komponen masyarakat, termasuk Muhammadiyah mengatasi
berbagai permasalahan dalam kehiduoan bermasyarakat, seperti penggunaan
narkoba, kenakalan remaja, HIV/AIDS.
Zola berharap Muhammadiyah berperan membangun pondasi agama dalam kehidupan bermasyarakat.
Ketua
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr.Haedar Nasir mengatakan, Muhammadiyah
ingin membangun bangsa dan negara dengan nilai-nilai yang Illahi.
Haedar
Nasir menyatakan, dia optimis bahwa Muhammadiyah Provinsi Jambi tahap
demi tahap semakin maju, dan Muhammadiyah menjadikan Islam sebagai
Rahmatan Lillahi Alamin.
Muhammadiyah, kata
Haedar Nasir, dari awalnya menjadi bagian integral dari pergerakan
kemerdekaan dan ikut mendirikan pilar Republik Indonesia.
"Muhammadiyah,
seperti istilah Soekarno, melakukan kebangunan umat dari ketertinggalan
menuju kemajuan yang progresif," ujar Haedar Nasir.
Haedar
Nasir mengungkapkan, yang membedakan Muhammadiyah dengan yang lain
adalah dalam membangun pranata sosial, seperti rumah sakit, panti
sosial, panti klinik, untuk membangun kesejahteraan umat, yang dirintis
oleh Kyai Dahlan.
Haedar Nasir menyatakan,
Muhammadiyah telah melakukan Kongres Perempuan pada tahun 1928, padahal
pada saat itu, perempuan dianggap sebagai the second class.
Haedar
Nasir menekankan, Muhammadiyah ingin menghasilkan kaum Islam yang
terpelajar, tetapi punya basis keagamaan dan akhlak yang baik, dan
Muhammadiyah harus terus memiliki spirit baru terhadap pembangunan
nasional, untuk menghadirkan Indonesia yang berkemajuan.
Haedar
Nasir menuturkan, untuk mewujudkan Indonesia yang berkemajuan, ada 5
hal yang harus dimiliki oleh Muhammadiyah, yaitu : 1.Punya kekuatan
ideologis, 2.Bergerak dengan sistem, 3.Kekuatan pada insan atau sumber
daya manusianya, 4.Amal usaha, dan 5.Kerjasama dan kebersamaan.
Ketua
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jambi, Suhaimi Chan menyatakan,
Muhammadiyah Provinsi Jambi telah melaksanakan musyawarah daerah di 11
kabupaten/kota se Provinsi Jambi, dan seluruh Muhammadiyah di 11
kabupaten/kota se Provinsi Jambi mendukung program Muhammadiyah.
Suhaimi
mengatakan, Muhammadiyah Provinsi Jambi akan memulai berdirinya Sekolah
Tinggi Ilmu Hukum. Suhaimi mengngkapkan, di Indonesia hanya ada 2
provinsi yang belum memiliki universitas Muhammadiyah, yakni Provinsi
Jambi dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ketua
Panitia Pelaksana, Drs. Arman Safaat, MM melaporkan, Muhammadiyah di
Provinsi Jambi berusaha berkontribusi dalam pembangunan Provinsi Jambi.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, H.Ridham Priskap,SH,MH,MM, juga turut hadir dalam acara tersebut.(JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE