JUARA VAFORIT TELKOM ROSENMAN MANIHURUK-JAMBI |
Jambipos Online, Jambi-Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan proyek Palapa
Ring akan rampung dan beroperasi akhir 2018. Program pembangunan serat
optik yang menjangkau berbagai daerah terpencil ini terbagi menjadi tiga
wilayah: barat, tengah, dan timur.
“Jadi, pada 2019 semua ibu kota kabupaten dan kotamadya telah terhubung dengan broadband,” kata Rudiantara di Jakarta pada hari ini (28/9)” tegas Rudi.
Proyek
Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun
ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi
sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota
di Indonesia. Proyek ini pernah terhenti sejak 10 tahun lalu untuk
mendapatkan struktur yang tepat untuk pelaksanannya.
Proyek ini akan membangun infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional di daerah-daerah non-commercial demi pemerataan akses pitalebar (broadband)
di Indonesia. Proyek Palapa Ring dibagi menjadi tiga paket yaitu Barat,
Tengah dan Timur.
Proyek Palapa Ring Paket Barat akan menjangkau
wilayah Provinsi Riau, Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dan
Kalimantan Barat (sebagai bagian dari interkoneksi dengan jaringan serat
optik yang telah dibangun) dengan total panjang kabel serat optik
sekitar 2.000 km.
Konsorsium
Moratelematika Indonesia dan Ketrosden Triasmitra menjadi pemenang
tender paket barat dan membentuk PT. Palapa Ring Barat. Sedangkan paket
tengah dimenangkan Konsorsium Pandawa Lima dengan basis pengelolaan
milik negara.
Anggota konsorsiumnya terdiri atas PT LEN, PT Teknologi
Riset Global Invetasma, PT Sufia Technologies, PT Bina Nusantara
Perkasa, dan PT Multi Kontrol Nusantara membentuk Badan usaha dengan
nama PT. LEN Telekomunikasi Indonesia.
Sementara itu pemenang tender
Palapa Ring Timur yang diumumkan pada bulan Juli 2016 adalah Konsorsium
Moratelindo - IBS - Smart Telecom. Nama badan Usahanya Palapa Timur
Telematika.
Proyek
Palapa Ring merupakan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)
pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran
ketersediaan layanan atau availability payment (AP). Skema availability payment diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dana availability payment berasal dari Dana Kontribusi Universal Service Obligation (USO).
Pemerintah
dalam hal ini kementerian Kominfo akan mengintegrasikan jaringan yang
sudah ada dengan jaringan baru pada wilayah timur Indonesia (Palapa ring
paket timur). Adapun total panjang kabel palapa ring paket timur
mencapai 4.450 kilometer, yang terdiri atas 3.850 kilometer kabel laut,
dan 600 kilometer kabel di daratan. Jaringan itu berkapasitas 100
gigabit.
Jika
proyek ini sukses, Rudiantara yakin masyarakat dapat menikmati
kecepatan akses data yang lebih merata. Musababnya, kesenjangan
kecepatan pengunduhan data di Jakarta mencapai 7 megabit per detik,
sedangkan di wilayah timur hanya 300 kilobit per detik.
Tak
hanya itu, pemerintah juga akan mengatur tarif akses data yang dipatok
oleh operator. Rudi mengaku tak akan menerapkan tarif atas dan bawah
agar terjadi kompetisi. Pemerintah masih berdiskusi dengan industri
telekomunikasi untuk merumuskan kebijakan yang tepat jika projek ini
sudah berjalan sepenuhnya.
Tentang Palapa Ring Proyek
Palapa
Ring adalah proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung
serat optik nasional yang ditujukan demi pemerataan akses pitalebar
(broadband) di Indonesia.
Ruang lingkup Proyek Palapa Ring adalah sebagai berikut:
a. Melayani daerah non-financially feasible (tidak layak secara bisnis/keuangan);
b. Pemerintah berperan menyediakan penjaminan;
c. Distruktur sebagai PPP/Kerjasama Pemerintah Badan Usaha; dan
d. Merupakan proyek PPP pertama di sektor telekomunikasi.
Proyek Palapa Ring melayani 57 kabupaten/kota di Indonesia, terbagi menjadi:
- Paket Barat menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km;
- Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km; dan
- Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km.
(Ari Soegeng Wahyuniarti)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE