Jambipos Online, Jambi-Kelangkaan
gas elpiji bersubsidi ukuran tabung 3 kg yang tidak teratasi lagi di Kota
Jambi membuat warga makin resah. Bahkan, sulitnya mendapatkan gas
bersubsidi mulai memicu segelintir oknum warga untuk mencuri tabung gas di
toko-toko pengecer. Beberapa pengecer gas elpiji di Kota Jambi itu mengeluh
akibat meningkatnya pencurian tabung gas di tengah kelangkaan gas bersubsidi di
Kota Jambi.
“Kami sudah
beberapa kali kehilangan tabung gas bersubsidi tabung 3 kg atau tabung melon
selama terjadinya kelangkaan gas bersubsidi sepekan ini. Sebuah tabung gas 3 kg
hilang dari toko kami, Selasa (20/9). Sebelum tabung gas tersebut hilang,
seorang pembeli datang dan mendapatkan satu tabung gas 3 kg. Ketika saya
mengambil kembalian uang pembeli tersebut, satu lagi tabung gas 3 kg yang
tersisa sudah hilang,” kata Yulita (45), pengecer gas Paal V, Kotabaru, Kota
Jambi Kamis (22/9).
Menurut
Yulita, dia tidak lagi menjual gas bersubsidi tabung 3 kg sejak Selasa (20/9)
siang karena pasokan gas dari agen tidak ada. Biasanya Yuli mendapatkan pasokan
gas bersubsidi tabung 3 kg sebanyak 20 buah/hari. Kelangkaan gas bersubsidi
tersebut membuat banyak warga yang mengeluh ketika hendak membeli gas ke toko
Yulita.
“Namun gas
ukuran tabung 5 kg dan 12 kg masih tersedia di toko saya. Namun warga enggan
membeli gas tidak bersubsidi tersebut karena harganya dinilai terlalu mahal.
Gas ukuran tabung 5 kg kami jual Rp 80.000/tabung dan gas ukuran tabung 12 kg
kami jual Rp 155.000/tabung,” katanya.
Sementara itu,
Ridho (36), warga Paal V, Kotabaru, Kota Jambi mengatakan sudah sepekan tidak
bisa mendapatkan gas bersubsidi tabung 3 kg. Dua pangkalan dan beberaa pengecer
gas bersubsidi di sekitar permukiman Ridho tidak ada yang menjual gas
bersubsidi tabung 3 kg. Karena itu Ridho terpaksa membeli gas tabung 12 kg
dengan harga Rp 155.000/tabung.
“Kami meminta
pihak Pertamina Jambi memperhatikan kelangkaan gas bersubsidi di Kota Jambi ini
agar warga jangan sampai resah. Pihak Pertamina Jambi diminta memantau
kelangkaan gas bersubsidi sampai ke pangkalan guna mencegah penyelewengan
distribusi gas bersubsidi,” katanya.
Ridho menduga,
kelangkaan gas bersubsidi tabung 3 kg di Jambi merupakan permainan spekulan.
Pasokan gas bersubsidi tabung 3 kg sengaja dikurangi menyusul mulai beredarnya
gas ukuran tabung 5 kg di kota itu. Karena itu pengawasan distribusi gas
bersubsidi di kota itu perlu ditingkatkan mencegah munculnya protes warga ke
Pertamina Jambi dan Pemerintah Kota Jambi.
Secara
terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, Komari
mengatakan, pihaknya akan segera turun ke lapangan memantau kelangkaan gas
bersubsidi. Kelangkaan gas bersubsidi tersebut diduga akibat ulah spekulan,
bukan karena adanya pengurangan pasokan dari Pertamina Jambi. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE