HUT TNI: Kegiatan
itu dibuka oleh Kepala Staf Korem 042 Garuda Putih, Letkol Inf Tri Haksoro, di
Gedung Balai Prajurit, Senin (26/9). FOTO Ryan Saputra
|
Jambipos Online, Jambi-Bagi
atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) asal Jambi yang berhasil meraih mendali di
PON XIX Jawa Barat akan mendapatkan fasilitas khusus oleh Komando Resor Militer
042 Garuda Putih untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat.
Kepala Penerangan
Korem 042 Garuda Putih, Mayor Inf Imam Syafei, Senin (26/9) mengatakan,
pihaknya akan memfasilitasinya bagi atlet PON Jambi ingin menjadi anggota TNI
AD asalkan memiliki kesehatan dan postur badan yang sesuai. Baik peraih
mendali Emas, Perak dan Perunggu.
Pria dan
wanita atlet prestasi mendapatkan rekomendasi dari pengurus cabang olahraga,
menunjukan bukti dengan sertifikat, piagam, atau tanda bukti Kejuaraan lainnya
pada saat pendaftaran.
“Seleksi
apapun itu baik Tamtama, Bintara maupun yang ingin menjadi perwira TNI AD, akan
kita fasilitasi tanpa dipungut biaya," kata dia.
Hingga kini,
sudah ada atlet yang menjadi tentara melalui jalur pretasi peraih mendali di
PON. Selain TNI, fasilitas juga diberikan kepada peserta prestasi di
Paskribaraka.
Menjadi
seorang anggota TNI adalah salah satu cita-cita yang didambakan oleh pemuda
maupun pemudi di seluruh wilayah Indonesia. Tak heran akhir-akhir ini animo
pendaftar untuk menjadi anggota TNI sangat banyak bahkan melebihi kuota yang
ditentukan.
Proses penerimaan
anggota TNI bagi para pemuda pemudi yang ingin menjadi anggota TNI khususnya
TNI AD tidak dipungut biaya sama sekali. Dalam menentukan lulus atau
tidaknya seseorang calon prajurit TNI harus melalui tahap seleksi dan tes.
Serta berdasarkan
peraturan dan ketentuan yang berlaku. Seorang peserta seleksi calon
Prajurit TNI harus memenuhi syarat dan lulus seluruh tahapan seleksi dari
tingkat daerah sampai dengan tingkat pusat. Pengumuman tentang calon yang
lulus pun dilakukan secara terbuka.
Kepanitiaan seleksi
sangat ketat, tak ada intervensi dari pihak manapun. Jika ada orang baik
anggota TNI maupun masyarakat sipil (calo) yang mengaku sanggup membantu
meluluskan seorang calon prajurit dengan meminta imbalan tertentu.
Itu adalah
oknum yang mencari keuntungan dengan menghembuskan masuk TNI harus bayar ini
dan bayar itu dengan dalih jika tidak lulus akan dikembalikan separuh dari
biaya yang diminta.
Fenomena
yang berkembang saat ini justru masih banyak masyarakat beranggapan untuk
menjadi anggota TNI paling tidak menyiapkan dana hingga ratusan juta rupiah.
Persepsi yang salah tersebut apabila dibiarkan sangat merugikan institusi
TNI.Jika ditemukan calo dalam penerimaan calon Prajurit TNI, terlebih yang
menjadi calo adalah oknum TNI, akan diberikan sanksi yang tegas hingga
pemecatan.(JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE