Ke Muaro Jambi, Mentan Amran Sulaiman didampingi Gubernur Jambi Zumi Zola Marah-marah Minta Kadis Pertanian Dicopot. Ist |
Jambipos Online, Jambi-Saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Muaro
Jambi, Provinsi Jambi, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman marah
besar. Kemarahan terjadi, saat tahu ada beberapa petani tidak menerima
bantuan benih jagung dari pemerintah pusat.
Temuan itu didapati Amran, saat kunjungan dadakan ke perkebunan jagung yang berada di pinggir jalan raya Desa Jembus, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. (Baca Juga: Darwin Sitanggang Bantah Tudingan Mentan Andi Amran Soal Hibah Bibit )
Amran yang mendadak emosi lantaran benih bantuan tak sampai, langsung meminta Gubernur Jambi Zumi Zola dan Bupati Muara Jambi Kailani memecat Kepala Dinas Pertanian di kabupaten tersebut.
"Kalau tidak dicopot, kami akan setop anggaran pertanian ke Muaro Jambi," tegas Amran dalam keterangannya, Selasa (6/9/2016).
Salah satu petani jagung yang ditemui Amran, Zubaidah (37), mengatakan soal bibit dirinya dan petani lainnya tak pernah diterima dari dinas setempat.
"Benih kami beli sendiri, patungan dengan (sesama petani) yang lain," ujar Zubaidah.
Meski tak mendapat bantuan, Zubaidah mengaku tetap menanam jagung jagung seperti biasa. Dirinya mengaku bisa tetap panen jagung sekali dalam 3-4 bulan.
"Dari hasil panen jagung saya dapat Rp 1 juta. Selain untuk biaya hidup, uang itu juga saya belikan bibit jagung lagi, " tutur Zubaidah.
Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli, yang ditemui di tempat terpisah menyayangkan temuan itu. Padahal, kata dia, bantuan benih sudah diserahkan dari jajarannya di tingkat provinsi ke kabupaten.
"Jadi kalau menurut Kadis Pertanian Provinsi Jambi, bisa dikatakan Kadis Muaro Jambi tidak kooperatif," kata Zumi.
Zumi berjanji memastikan petani di Muara Jambi mendapatkan bantuan benih tersebut. "Bantuan nanti tidak usah melalui kabupaten, langsung dari provinsi saja," ujar Zumi.
Selain meninjau lahan jagung di Muaro Jambi, Amran juga memberikan bantuan 1 unit ekskavator dan 5 pompa air untuk pembuatan tanggul. Bantuan itu merupakan respons atas keluhan petani yang lahannya kebanjiran setiap kali turun hujan.
Temuan itu didapati Amran, saat kunjungan dadakan ke perkebunan jagung yang berada di pinggir jalan raya Desa Jembus, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. (Baca Juga: Darwin Sitanggang Bantah Tudingan Mentan Andi Amran Soal Hibah Bibit )
Amran yang mendadak emosi lantaran benih bantuan tak sampai, langsung meminta Gubernur Jambi Zumi Zola dan Bupati Muara Jambi Kailani memecat Kepala Dinas Pertanian di kabupaten tersebut.
"Kalau tidak dicopot, kami akan setop anggaran pertanian ke Muaro Jambi," tegas Amran dalam keterangannya, Selasa (6/9/2016).
Salah satu petani jagung yang ditemui Amran, Zubaidah (37), mengatakan soal bibit dirinya dan petani lainnya tak pernah diterima dari dinas setempat.
"Benih kami beli sendiri, patungan dengan (sesama petani) yang lain," ujar Zubaidah.
Meski tak mendapat bantuan, Zubaidah mengaku tetap menanam jagung jagung seperti biasa. Dirinya mengaku bisa tetap panen jagung sekali dalam 3-4 bulan.
"Dari hasil panen jagung saya dapat Rp 1 juta. Selain untuk biaya hidup, uang itu juga saya belikan bibit jagung lagi, " tutur Zubaidah.
Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli, yang ditemui di tempat terpisah menyayangkan temuan itu. Padahal, kata dia, bantuan benih sudah diserahkan dari jajarannya di tingkat provinsi ke kabupaten.
"Jadi kalau menurut Kadis Pertanian Provinsi Jambi, bisa dikatakan Kadis Muaro Jambi tidak kooperatif," kata Zumi.
Zumi berjanji memastikan petani di Muara Jambi mendapatkan bantuan benih tersebut. "Bantuan nanti tidak usah melalui kabupaten, langsung dari provinsi saja," ujar Zumi.
Selain meninjau lahan jagung di Muaro Jambi, Amran juga memberikan bantuan 1 unit ekskavator dan 5 pompa air untuk pembuatan tanggul. Bantuan itu merupakan respons atas keluhan petani yang lahannya kebanjiran setiap kali turun hujan.
Terpisah, Kadis Pertanian Muarojambi, Darwin Sitanggang mengatakan tak gentar dengan ancaman Mentan tersebut. Dirinya menganggab kinerjanya sudah bagus selama menjabat sebagai Kadis Pertanian Muarojambi.
Menurut Darwin Sitanggang, lahan yang tidak digarap alias
lahan tidur mencapai 15 ribu hektare. Namun Darwin menyatakan, jika
dibandingkan tahun lalu, angka itu sedikit menurun. "Lahan tidur luasnya mencapai 15 ribu hektare, ini disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat untuk bercocok tanam,” katanya. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE