Massa dari Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) Jambi melakukan unjukrasa di Kantor PU Provinsi Jambi, Senin (5/9/2016).Ist |
Jambipos Online, Jambi-Massa dari Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) Jambi melakukan unjukrasa di Kantor PU Provinsi Jambi, Senin (5/9/2016). Mereka menuding proyek pekerjaan jalan umum kembali menjadi sasaran penyelewengan dana di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi.
Proyek pekerjaan jalan Sungai Penuh hingga batas Sumatera Barat yang
kali ini diduga menjadi sasaran para pelaku tindak pidana korupsi.
Proyek jalan yang di kerjakan oleh PT.Azka Pembangunan Merangin
selaku kontraktor pelaksana sebenarnya sudah di kerjakan mulai tahun
2007 hingga tahun ini.
Penggelontoran dana besar oleh pemerintah untuk melancarkan
pembangunan jalan tersebut ternyata memberikan hasil yang sangat tidak
memuaskan.
Hal tersebut lah yang membuat Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) Jambi
hingga saat ini masih melakukan aksi demo di depan kantor dinas PU Provinsi Jambi.
Mereka menuntut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Dodi agar
secara langsung mengecek pekerjaan jalan tersebut dan menindak lanjuti
dugaan tindak pidana korupsi ini.
Dalam orasi nya Anca, koordinator aksi menyebutkan beberapa item yang diduga dibayarkan namun tidak di kerjakan.
"Kami sudah turun kelapangan, dana sebesar itu di terima kontraktor
tapi hasilnya sangat tidak pantas. Kami menduga ada item yang dibayar
namun tidak di kerjakan oleh PT.Azka yaitu lapisan pondasi agregat kelas
S, baja tulangan 24 polos dan marka jalan termo plastik, item itu tidak
kami temukan di lapangan, sama sekali tidak di kerjakan," katanya.
Rendhy Donovan Ismail, koordinator lapangan aksi mengatakan bahwa aksi damai yang mereka gelar ternyata tidak disambut dengan baik oleh pihak dinas PU.
"Kami datang kesini dengan itikad baik melalui aksi damai ini untuk menyampaikan keluhan masyarakat disana, tapi yang kami dapat disini tidak ada sama sekali, kami meminta kepala dinas PU yang baru untuk menemui kami tapi yang tidak ada yang keluar dari gedung mewah ini, satu orang pun tidak ada yang menemui kami, seakan akan mereka takut membuktikan kebenaran kasus ini" ujarnya. (JP-03)
Rendhy Donovan Ismail, koordinator lapangan aksi mengatakan bahwa aksi damai yang mereka gelar ternyata tidak disambut dengan baik oleh pihak dinas PU.
"Kami datang kesini dengan itikad baik melalui aksi damai ini untuk menyampaikan keluhan masyarakat disana, tapi yang kami dapat disini tidak ada sama sekali, kami meminta kepala dinas PU yang baru untuk menemui kami tapi yang tidak ada yang keluar dari gedung mewah ini, satu orang pun tidak ada yang menemui kami, seakan akan mereka takut membuktikan kebenaran kasus ini" ujarnya. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE