TAK BERFUNGSI : Sebanyak 50 titik 70 Hydrant Kebakaran yang ada di Kota Jambi tidak berfungsi. FOTO: IST |
Damkar Desak
PDAM Untuk Benahi
Jambipos Online, Jambi –Sebanyak
50 titik dari 70 Hydrantt Kebakaran yang
ada di Kota Jambi tidak berfungsi. Padahal keberadaan Hydrantt ini sangat
berpengaruh ketika terjadi peristiwa darurat saat terjadi kebakaran.
Hal ini membuat
pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kota Jambi, mendesak pihak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi untuk membenahi
keberadaan titik Hydrantt tersebut.
Kepala BPBD
dan Damkar Kota Jambi melalui Kasi Pengendalian Kebakaran Kota Jambi, Indra
Jafrizal , Kamis
(29/9) mengatakan, ada 70 titik penyebaran Fire Hydrantt Kebakaran di Kota
Jambi tetapi banyak yang tidak berfungsi. Akibatnya, mengganggu kinerja Badan
Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kota Jambi dalam menjinakkan si
jago merah.
Disebutkan
Indra, di Kota Jambi tersebar sebanyak 70 titik Fire Hydrantt, hanya 20 titik
berfungsi dengan baik. Selebihnya tidak dapat dimanfaatkan oleh petugas Damkar
jika terjadinya peristiwa kebakaran. Kerusakan ini terjadi sudah
cukup lama namun tidak ada perbaikan hingga kini.
Sementara, yang
melakukan pembangunan jaringan atau instalasi saluran adalah pihak Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Jambi. PDAM Tirta Mayang adalah selaku penyuplai air dan
perawatan, serta Damkar sebagai pengguna.
Titik
kerusakan Hydrantt itu tersebar di Kota Jambi, terdapatdi Kecamatan Telanaipura
tersebar 21 titik Hydrantt tetapi hanya 7 titik yang bisa dipakai. Memiliki
tekanan air yang kuat dan kondisi Hydrantt masih baik.
Dekat Museum Benteng dua
titik, Lorong Remaja di Jalan Slamet Riyadi satu titik, dekat Hotel Mutiara di Jalan
Sultan Agung, dekat Telkom di Jalan Sri Sudewi, dekat Lorong Suka Damai di
Jalan Empu Sendok, dan di dekat Universitas Batanghari di Jalan Slamet Riyadi.
“Kami
kesulitan pasokan air karena jauh. Hydrantt dikelola sepenuhnya oleh PDAM. Kami
hanya mengecek dan memberikan laporannya saja," ujar Indra.
Menurut Indra,
kondisi kerusakan parah karena kerusakan kopling, tetapi memiliki tekanan
air yang sedang, terdapat di depan Dealer Kerinci Permata Motor Jalan Kol
Abunjani. Ada dua titik Hydrantt memiliki tekanan air yang kuat tetapi dalam
kondisi rusak terdapat di dekat Markas Korem 042 Gapu di Jalan Urip Sumoharjo,
kerusakan ini disebabkan kerusakan Kopling.
Ada Hydrant
sama sekali tidak dapat digunakan, itu terdapat didekat Mesjid Agung Nurdin Hasanah
di Jalan Kol Amir Hamzah, Kondisinya rusak tekanan air yang lemah.
Diungkapkan Indra,
Hydrant di Telanaipura, di belakang Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Jambi, dan di depan Kantor Gubernur Jambi memiliki kondisi Hydrant yang baik,
akan tetapi tekanan airnya rendah, karena tidak ada kopling sehingga tak dapat
digunakan.
Kondisi
kerusakan ini bukan hanya terdapat di perkantoran milik Pemerintahan saja,
bahkan terdapat di tempat objek vital di Mall Jambi Town Squre (Jamtos), Hydrant
di dekat Mall itu sama sekali tak memiliki tekanan air alias mati total,
kondisi Hidrannya pun juga dalam rusak parah.
Ditambahkan
Indra,hydrant dalam kondisi yang baik serta memiliki tekanan air yang sedang, akan
tetapi tidak bisa dipakai terdapat di dua titik di dekat Lorong Remaja, di
dekat Lorong Pepaya, di lorong Suka Damai, didekat Rumah Dinas Walikota Jambi.
Dan kosongtidak ada air bahkan ada yang mati total seperti di depan Sekolah
Swasta Ferdi Feri di Jalan Sumantri Brojonegoro dan di Pasar Simpang Pulai.
Kondisi parah
juga terdapat di 11 titik di Kecamatan Pasar. Hanya tiga titik dapat digunakan
seperti di dekat Hotel Novita di Jalan Gatot Subroto, di Simpang Bata di Jalan
Dr Wahidin dan di depan Yayasan Amitaba di Jalan Dipenogoro. Selebihnya Hydrant
di Kecamtan Pasar rusak parah.
Bahkan ada
yang kondisi Hydrantnya baik tetapi tidak ada air seperti di depan
gang Siku, di Jalan Wahid Hasyim, di depan Mall WTC Batanghari, Taman Ria di
Jalan Sam Ratulangi, Depan Eks Kantor Damkar di Jalan Sultan Taha, dan di
Simpang Sado di jalan Dr Sutomo.
Selanjutnya, kata
Indra Jafrizal, 11 titik di Jambi Timur juga begitu. Hanya empat titik yang
bisa dipakai dalam kondisi baik di dekat Mako Batalion 142 Ksatria Jaya di Jalan
Prabu Siliwangi, di dekat SMPN 9 di Jalan Orang Kayo Hitam, di dekat PT Tanjung
Johor dan di dekat rumah Dinas Gubernur Jambi, di Jalan Fatmawati.
Ada satu Hydrant
terpaksa digunakan oleh Damkar jika terjadi kebakaran meski sering terjadi
kebocoran, di dekat Simpang Eks – UNJA di Jalan Fatmawati. Selebihnya kondisi
rusak di dekat SMPN 12, dekat Simpang Bintaro Kasang di jalan Prabu Siliwangi,
Simpang Talang Banjar di jalan Kompol Zainal Abidin, tak jauh dari Swalayan
Meranti di jalan Djamin Datuk Bagindo, dekat Pempek Asiong, di jalan Orang Kayo
Hitam, di depan Kantor LVRI di jalan Sri Sudewi.
Selanjutnya,
10 titik terdapat di Jambi Selatan, satupun Hydrantt tidak dapat digunakan.
Terdapat di Tambak Sari di Jalan Mawardi, di samping Kantor Partai Golkar Kota
Jambi di Jalan Syamsudin Uban, dekat Dinas PMKS di Jalan Sudirman, Samping
Taman Makam Pahlawan Satria Bhakti di Jalan Rajawali III, di lorong Merah Putih
di Jalan Bangau III, di simpang SMPN 6 di Jalan RB Siagian.
Kemudian di
Setia Budi di Jalan Tengku Sulaiman, di depan kacang garuda di Jalan AR Shaleh.
Bahkan di Eks Arena MTQ terdapat empat Hydrantt tak ada satupun yang berfungsi
semua dalam keadaan rusak parah. Dibandara Sultan Taha Jambi di Jalan Soekarno
– Hatta, petugas memanfaatkan air kolam yang baru dibangun oleh pemerintah
Provinsi Jambi sebagai pasokan air karena kondisi air di dalam Hydrant kosong.
Empat titik
terdapat di Kecamatan Kotabaru hanya satu titik dapat digunakan terdapat di
depan Taman Remaja di Jalan KH Agus Salim. Tiga hydrantt titik rusak tersebut
terdapat di Simpang Rimbo seperti di Simpang lampu merah, di depan Kantor Dinas
Perhubungan Kota Jambi dan di belakang Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi.
Lebih lanjut,
kata Indra, delapan titik di Kecamatan Jelutung hanya dua titik masih
berfungsi. Yakni di dekat Mako Polisi Militer di Jalan Gajah Mada dan dekat
Hotel Aini di Jalan Prof M Yamin itu pun hanya tekanan airnya yang kuat,
kondisi Hydrant sudah rusak. Selebihnya mati total di tiga titik tak jauh dari
Lorong Teratai, dua titik tak jauh dari Pasar Hongkong di Jalan Hayam Wuruk,
dan di depan Terminal Eks Simpang Kawat.
Lima titik di
kecamatan Danau Teluk, dua titik terdapat di dekat PDAM Pasir Panjang, bahkan
satu diantaranya dalam keadaan baik dan mati total.
Dua titik Hydrant dalam
kondisi baik dan rusak terdapat juga di dekat Puskesmas Olak Kemang itupun
tekanan airnya sudah lemah. Di Tanjung Raden terdapat satu titik kondisi dalam
keadaan rusak parah akan tetapi masih memiliki tekanan air yang kuat.
“Kerusakan Hydrantt
di Kota Jambi ini bermacam macam , ada yang sudah tidak ada kopling, karetnya
yang rusak menyebabkan kebocoran, bahkan ada yang mati total,” tutup Indra
Jafrizal. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE