Pasar Talang
Banjar, Riwayatmu Kini
Jambipos Online, Jambi-Kondisi Pasar
Tradisional Talang Banjar hingga kini semakin kumuh saja. Wajah pasar yang
tampak semwraut serta aroma tak sedam merebak disekitar pasar membuat pedagang
dan pembeli harus menahan uap tak sedap tersebut. Bahkan ratusan pedagang
mengular di badan jalan untuk menjajakan dagangannya.
Pagi itu, ibu
Sundari, seorang pedagang ikan air tawar tampak lusuh dengan air berlumpur di
tengah menjajakan dagangan ikan segar di badan jalan Pasar Talang Banjar Kota
Jambi. Sesekali dia menawarkan ikannya kepada warga yang melintas di depannya.
Lapak sekitar
2x2 meter di badan jalan terpaksa dimanfaatkan Sundari untuk menjual ikan segar
seperti lele, nila, patin dan ikan gabus. Kondisi lapak yang tak memadai, tak
membuat Sundari patah arang untuk mencari rezeki di badan Pasar Talang Banjar
Kota Jambi.
Belanja ke
Pasar Talang Banjar serasa hanya karena terpaksa, karena kondisi pasar yang tak
bershabat lagi. Pasar yang menjadi kebanggan Kota Jambi yaitu Pasar Talang
Banjar yang merupakan pasar terbesar ke- 2 setelah Pasar Angso Duo itu beralamat Jalan Orang Kayo
Pingai Kelurahan Talang Banjar Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi.
Pasar Talang
Banjar yang memiliki luas sekitar 30 Tumbuk ( 1 tumbuk 10x10 meter) itu tidak
mampu menampung banyaknya pedagang yang berjualan dilokasi pasar. Hal tersebut
tidak memungkinkan untuk menampung pedagang yang ingin berjualan di lokasi
karena tempat sudah penuh.
“Pedagang
menjual dagangannya di pinggir jalan karena kondisi pasar belum memenuhi
syarat, sekarang luas pasar cuma 30
Tumbuk. Makanya pedagang melebar ke jalan,”ujar Supriyono selaku Koordiantor
Pasar Talang Banjar, Jumat (23/9).
Pasar yang memiliki
1.250 pedagang hanya memiliki fasilitas tempat untuk 600 pedangan yang
berjualan dilokasi pasar dan sisanya diperbolehkan berdagang di pinggir jalan,
asalkan tidak menganggu fasilitas umum seperti jalan besar dan arus lalu
lintas.
Sepanjang
jalan Pasar Talang Banjar dipenuhi dengan 650 orang Pedagang Kaki Lima (PKL)
yang menjual barang daganganya di sisi kanan-kiri jalan, dengan banyak nya
jumlah PKL di Pasar Talang Banjar Koordinator Pasar memberlakukan waktu jualan
kepada PKL hanya sampai pukul 12.00.
Supriyono yang
telah menjabat menjadi Koordinator Pasar Talang Banjar dari tahun 2013 hingga
ini mengatakan, insyaallah 2018 atau 2019 pedagang akan direlokasi ke tempat
yang baru, sekarang dalam tahap pembangunan yang jarakya hanya setengah kilo
dari pasar.
Koordinator
Pasar tetap melakukan penertiban setiap harinya dengan memberikan sosialisasi.
Pemberitahuan kepada PKL untuk menjaga kebersihan dengan memasukan sampah
kedalam kantong yang akan diambil oleh Dinas Kebersihan Pasar Kota Jambi. Himbauan
juga diberikan kepada petugas Parkir Pasar untuk tidak membuat parkir motor
sebanyak dua baris supaya tidak mengganggu arus lalu lintas.
Dinas Pasar
mewajibkan PKL untuk membayar Retribusi Pasar sebesar Rp.2000 per harinya. “Retribusi
berguna untuk pembangunan daerah,”jelas Supriyono.
Disinggung
tentang penggusuran yang sering terjadi Supriyono mengatakan jarang terjadi
penggusuran, hanya sekali-sekali untuk penertiban, karena mereka juga untuk
mencari makan.
Selanjutnya
Supriyono juga menjelaskan Jika pasar Talang Banjar telah selesai, Pasar Talang
Banjar yang sekarang akan digunakan untuk pusat perdagangang elektronik.
Roland salah
satu pedagang buah yang berjualan selama 22 tahun di kaki lima pasar Talang Banjar
mengaku harus berjualan di pinggir jalan karena tempat telah penuh, dan tidak
ada pungutan lain hanya membayar retribusi pasar sebesar Rp. 2000 dan berharap
Dinas Kebersihan Pasar Jambi.
Selanjutnya
Mita yang PKL pasar Talang Banjar mengatakan berjualan dipinggir jalan karena
dekat dengan rumah dan jika digusur hanya istrahat sebentar dan akan berjualan
kembali.
Relokasi
Sementara Walikota
Jambi Syarif Fasha melakukan tinjauan langsung pembangunan Relokasi Pasar
Talang Banjar, guna memastikan pembangunan berjalan baik, Kamis (22/9) siang.
Pembangunan Pasar
Talang Banjar yang masih dalam tahap pengerjaan yang berlokasi di Kelurahan
Talang Banjar, Kecamatan Jambi Timur. Fasha didampingin Kepala Dinas Pekerjaan
Umum (PU) Kota Jambi, Masrizal, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
(Disperindag) Komari, dan Kepala Dinas Pasar, Duriah Sunita.
Pasar Talang
Banjar yang sekarang telah memiliki jumlah 1.250 pedagang hanya mampu menampung
600 orang pedagang sehingga pedagang lainnya harus menjadi pedagang kaki lima
yang berjualan di sepanjang jalan Talang Banjar.
Fasha meminta
kepada pihak pelaksana untuk menambah jumlah pekerja dan penambahan jam kerja.
“Saya minta pelaksana menambah jam kerja. Pembangunan pasar menggunakan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Jambi dan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara(APBN). Untuk pengerjaan yang menggunakan APBD telah mencapai 75 persen,
dan pembangunan yang menggunakan dana APBN sudah berjalan 58 persen,”
ujarnya. (*/Srg)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE