Taksi Sepakat yang tenggelam ke dalam kolam dermaga 004 Terminal Penumpang Nusantara Pura II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Suara Pembaruan/ Carlos Roy Fajarta Barus) |
Taksi Tenggelam di Tanjung Priok, 5 Tewas
Jambipos Online, Jakarta -Jumlah korban
tewas dalam kecelakaan sebuah mobil taksi yang tercebur di kolam dermaga
004 Terminal Penumpang Nusantara Pura II Pelabuhan Tanjung Priok,
Jakarta Utara pada Senin (5/9) bertambah menjadi total lima orang.
Setelah sebelumnya empat korban ditemukan pada Pukul 05.05 WIB,
pencarian terhadap pengemudi taksi yang sempat menghilang akhirnya
berhasil ditemukan sekitar Pukul 11.00 WIB setelah proses pencarian
intensif yang dilakukan Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan instansi
lainnya.
Mobil taksi yang ditemukan dan dievakuasi oleh petugas ternyata bukan
Blue Bird seperti pemberitaan sebelumnya, melainkan taksi Sepakat
dengan nomor plat polisi B-1587-QE dan nomor badan taksi 719 dan nomor
telepon panggilan 021-47866685.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Hanny Hidayat, mengatakan
setelah melakukan pencarian selama kurun waktu dua jam terakhir,
akhirnya polisi bersama petugas Syahbandar dan Kantor Otoritas Pelabuhan
Tanjung Priok berhasil menemukan korban sopir taksi.
"Supir taksi sudah ditemukan atas nama Mujianto, yang bersangkutan
saat kecelakaan semalam itu memang diduga kuat dari hasil penyelidikan
sementara memang sempat kehilangan pandangan karena kondisi hujan
lebat," ujar Hanny, Senin (5/9) siang di lokasi dermaga lokasi kejadian.
Mujianto (51) diketahui merupakan warga asli Brebes, Jawa Tengah,
yang selama datang dan bekerja sebagai supir taksi tinggal di wilayah
Kampung Tanah Merah, Kecamatan Koja, Kota Administrasi Jakarta Utara.
Namun demikian, Hanny mengakui masih melakukan verifikasi dan
pengembangan terkait kemungkinan supir yang ditemukan adalah supir
tembak, karena diduga kuat nama Mujianto dan foto supir yang ada di
dashboard mobil berbeda dengan fisik dari jenazah supir yang ditemukan
oleh anggotanya.
Ia mengungkapkan kronologi kecelakaan bermula sekitar Pukul 02.00
WIB, dimana saat itu terjadi hujan lebat dan saat itu ke-empat Anak Buah
Kapal (ABK) yang sedang tidak tugas atau libur hendak pergi keluar
makan di sekitar kawasan Tanjung Priok.
"Saat hendak kembali ke kapal inilah para supir ini sepakat untuk
pulang bersama dengan menggunakan taksi Sepakat untuk kembali ke
dermaga," tutur Hanny.
Karena kondisi sekitar dermaga pelabuhan yang pencahayaannya tidak
maksimal dan cuaca hujan lebat yang mengaburkan pandangan itulah maka
supir kemudian kehilangan konsentrasi dan pandangan hingga laju mobilnya
meluncur deras ke arah bibir dermaga dan langsung tercebur.
"Korban kita temukan tersangkut di bagian dermaga yang jaraknya tidak
terlalu jauh dari lokasi kejadian, kemungkinan besar karena di dermaga
tidak ada plang dan tulisan peringatan yang tidak terlihat, mobil yang
masuk dari dalam pintu empat itu langsung tercebur ke kolam dermaga,"
jelasnya.
Dengan ditemukannya jenazah supir taksi ini, maka seluruh korban
kecelakaan taksi ini sudah seluruhnya ditemukan dan total menjadi lima
orang yang ditemukan dengan rincian 4 ABK kapal tongkang dan seorang
supir taksi.
"Semua korban yang sudah ditemukan kemudian dibawa ke RSCM Jakarta
Pusat untuk menjalani proses autopsi, mengenai kenapa taksi tersebut
bisa masuk ke dalam area dermaga itu masih dalam penyelidikan, tapi
secara aturan sudah jelas dan pasti taksi tidak boleh masuk ke dalam
area bibir dermaga dengan alasan apapun," tutup Hanny.
Sebelumnya, sekitar Pukul 02.00 WIB pada Senin (5/9) sebuah mobil
taksi berpenumpang lima orang tercebur ke kolam dermaga 004 Terminal
Penumpang Nusantara Pura II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dan
dari proses evakuasi awal sekitar Pukul 05.00 WIB baru ditemukan 4 ABK,
sedangkan supir belum ditemukan.
Empat penumpang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK) atau pelaut
dan buruh yang dipastikan tewas dalam kecelakaan naas tersebut, yakni:
Medi (24), warga Balai Rejo, Kota Ilir Tebo, Jambi yang merupakan ABK
Tongkang Toto Jambi; Muhammad Amin Hudori (31), warga Jalan Raden Patah,
Sijenjang, Jambi Timur; Heriyansyah (26), warga Kabupaten Muaro,
Jambi yang bekerja sebagai ABK Tugboat Yang Viti I Jakarta; dan
Yusarmanto (37), warga Wijayapura, Jambi Selatan.(SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE