KABUT ASAP di Kota Jambi KAMIS 3 SEPT 2015. |
Jambipos Online, Jambi-Jajaran kepolisian resor (Polres)
Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) Provinsi Jambi mengintensifkan
penyuluhan mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) memasuki musim kemarau Agustus ini. Penyuluhan
penanggulangan karhutla tersebut dilakukan hingga ke tingkat petani
dengan mendatangi para petani ke kebun-kebun sawit mereka.
“Kami sengaja mendatangi para petani ke kebun-kebun sawit agar mereka
tidak melakukan pembakaran untuk pembukaan maupun pembersihan lahan.
Penyuluhan langsung ke petani ini cukup efektif memberikan kesadaran
kepada petani mengenai bahaya kebakaran hutan dan lahan. Penyuluhan dan
patroli mengenai karhutla ini kami lakukan untuk menghadapi musim
kemarau saat ini,” kata Kapolres Tanjabbar Ajun Komisaris Besar Polisi
(AKBP) Agus Sumartono di Kualatungkal, Tanjabbar, Jambi, Selasa (23/8).
Menurut Agus Sumartono, untuk melakukan penyuluhan dan patroli
pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Tanjabbar, Polres Tanjabbar
menerjunkan beberapa satuan Bhayangkara Pembinaan Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas). Penyuluhan karhutla tersebut
tidak hanya dilakukan hari biasa, tetapi juga pada hari libur, termasuk
Minggu.
Dijelaskan, wilayah yang mendapat prioritas penyuluhan dan patrol
karhutla di Tanjabbar, wilayah perkebunan kelapa sawit, hutan tanaman
industri (HTI) dan lahan gambut seperti Kecamatan Teluk Nilau, Merlung,
Tebing Tinggi, Senyerang dan Betara.
Intensitas penyuluhan dan patroli karhutla di Jambi juga dilakukan
Komando Resort Militer (Korem) Korem 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi.
Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi
Jambi yang dipimpin Komandan Korem (Danrem) 042/Gapu Kolonel Inf
Refrizal turun langsung ke daerah-daerah melakukan deteksi dini
kebakaran hutan dan lahan. Deteksi dini dilakukan langsung hingga ke
kawasan perkebunan dan pertanian di setiap kabupaten.
“Kami tidak mau kecolongan terjadinya kembali bencana kebakaran hutan
dan asap di Jambi seperti kejadian tahun 2015. Karena itu kami kini
mengintensifkan deteksi dini kebakaran hutan dan lahan dengan
menerjunkan beberapa satgas TNI ke desa-desa di beberapa kabupaten rawan
kebakaran hutan dan lahan,” katanya.
Antisipasi dini kebakaran hutan dan lahan di Jambi, lanjut Refrizal,
dilakukan juga dengan membentuk pos komando (posko) penanggulangan
bencana karhutla di Bandara Sulthan Thaha, Kota Jambi. Posko
penanggulangan bencana karhutla tersebut juga dibentuk di setiap
kecamatan di Provinsi Jambi.
"Jambi kini telah memiliki Satgas Karhutla di tingkat provinsi hingga
kecamatan. Satgas memantau langsung kebakaran hutan dan lahan di
lapangan setiap hari. Kalau satelit memantau adanya titik api, satgas
langsung mengecek ke lapangan. Kalau ada kebakaran hutan dan lahan,
pemadaman langsung dilakukan dengan cepat," katanya.
Sementara itu Gubernur Jambi, Zumi Zola mengimbau petani dan
pengusaha perkebunan maupun kehutanan agar tidak membuka lahan dengan
cara membakar untuk mencegah bencana kebakaran hutan, lahan dan asap.
Segenap elemen masyarakat Jambi diharapkan bekerja sama dan memiliki
kesadaran tinggi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Dijelaskan, Jambi hingga Agustus ini masih terbebas dari kebakaran
hutan dan lahan serta bencana asap akibat tertolong hujan. Selama
Agustus hujan masih sering turun di Jambi. Karena itu kebakaran hutan
dan lahan tidak banyak terjadi. Titik api di Jambi sepekan ini juga
tidak ada akibat hujan. Namun Jambi tetap harus waspada kebakaran hutan
dan lahan karena begitu hujan tidak turun, biasanya kebakaran hutan dan
lahan cepat terjadi.
“Selama Juli lalu misalnya, ketika hujan jarang turun, kebakaran
hutan dan lahan di Jambi terjadi sebanyak 20 kasus. Sedangkan luas
kebakaran hutan dan lahan mencapai 71 hektare. Nah, kemarau diperkirakan
masih terjadi hingga September nanti. Karena itu kebakaran hutan dan
lahan harus dicegah secara dini,” katanya.(SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE