Gubernur Jambi, Zumi Zola (berdiri tengah) bersama tim kesenian Generasi Muda Nusa Tenggara Timur (GM NTT) Jambi pada pawai budaya peringatan Hari Ulang Tahun ke-71 RI di depan rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, 18 Agustus 2016. (BeritaSatu Photo/Radesman Saragih) |
Jambipos Online, Jambi-Pawai budaya yang dihelat untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang
Tahun (HUT) ke-71 RI di Kota Jambi, Kamis (18/8) ternyata tidak sekadar
tradisi penyuguhan hiburan murah meriah bagi rakyat. Pawai budaya HUT
ke-71 RI tersebut cukup bermakna dalam upaya membangkitkan semangat
toleransi dan kerukunan masyarakat di Jambi.
Kehadiran Generasi Muda Nusa Tenggara Timur (GM NTT) yang mementaskan
atraksi budaya tradisional NTT pada pawai budaya HUT RI di Kota Jambi
tersebut cukup mampu menggugah rasa toleran dan kerukunan. Hal tersebut
tercermin dari rasa antuasias masyarakat dan para pejabat menyaksikan
atraksi seni tradisional NTT pada pawai budaya HUT ke-71 RI di Jambi
tersebut.
Bahkan, ketika GM NTT Jambi melakukan atraksi seni tradisional, tidur
dan telentang di atas puncak sebatang bambo setinggi lima meter di
depan pentas utama pawai budaya, Gubernur Jambi, Zumi Zola dan Wali
Kota, Syarif Fasha langsung turun pentas.
Zumi Zola dan Syarif Fasha langsung turun pentas menyambut para
seniman GM NTT Jambi. Pada kesempatan tersebut, GM NTT Jambi menyematkan
kain tenun kepada Zumi Zola dan Syarif Fasha sebagai simbol
penghormatan warga NTT Jambi kepada pemimpin daerah.
Selain penampilan kesenian tradisional NTT, kesenian tradisional Jawa
Timur, Reog Ponorogo juga turut tampil memukau pada pawai budaya HUT
ke-71 RI di Jambi. Kehadiran seni Reog Ponorogo pada pawai budaya HUT RI
tersebut juga mendapat sambutan meriah warga masyarakat Jambi.
Gubernur Jambi, Zumi Zola pada kesempatan tersebut memberikan
apresiasi terhadap penampilan seni tradisional dari berbagai etnis pada
pawai budaya HUT ke-71 RI di daerah itu. Hal itu menunjukkan bahwa
semangat toleransi dan kerukunan tetap bertumbuh di tengah masyarakat
Jambi.
"Semua warga masyarakat yang menyaksikan pawai budaya hari ini
menyambut pementasan seni tradisional dari berbagai etnis. Hal tersebut
menunjukkan masyarakat Jambi tetap saling menghargai dan menghormati
kendati mereka memiliki berbagai perbedaan di bidang sosial – budaya.
Semangat toleransi yang tampak bangkit pada perayaan HUT RI ini sangat
membanggakan," katanya.
Promosi Wisata
Sementara itu, Ketua Panitia Pawai Budaya HUT ke-71 RI Provinsi Jambi
yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Edi
Erison mengatakan, pawai budaya HUT RI di Jambi digelar sebagai salah
satu ajang promosi wisata dan seni budaya. Karena itu, pada pawai budaya
tersebut ditampilkan atraksi seni –budaya tradisional berbagai daerah
di Provinsi Jambi maupun dari luar daerah Jambi.
"Atraksi seni budaya dari berbagai etnis pada pawai budaya HUT ke-71
RI di Jambi ini kami sajikan sebagai hiburan murah meriah kepada
masyarakat Jambi sekaligus pelestarian seni budaya tradisional. Melalui
atraksi budaya ini, masyarakat akan lebih mengetahui bahwa Jambi
memiliki kekayaan seni budaya yang bisa dijadikan daya tarik wisata,"
katanya.
Dijelaskan, pawai budaya HUT ke-71 RI di Jambi tersebut diikuti empat
etnis dari luar Jambi, puluhan kelompok masyarakat budaya Jambi, 25
organisasi kemasyarakatan, 39 unit mobil hias, delapan kelompok
drumband, dan ratusan komunitas sepeda ontel dan vespa.
Rute pawai
budaya tersebut sekitar dua kilometer mulai dari depan Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 2 Kota Jambi, Jalan Gatot Subroto, Pasar, Kota
Jambi sampai ke depan rumah dinas Gubernur Jambi, Jalan Sultan Thaha,
Pasar, Kota Jambi. Pawai budaya tersebut disaksikan hingga 20.000 orang
warga masyarakat Jambi.(SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE