Ist |
Jambipos Online, Sarolangun-Penangkapan Asep Kurnia, kader PDIP Kabupaten
Sarolangun Kamis (25/8/2016) siang oleh Kejaksaan Negeri Sarolangun karena
kasus dugaan korupsi, membuat Pengurus DPD PDIP Provinsi Jambi ketiban sial.
Edi Purwanto
selaku Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi kepada wartawan mengatakan, dia bersikap tegas terhadap status Asep Kurnia yang sempat digadang-gadang sebagai
calon pengganti Syaihu (Ketua DPRD Sarolangun-Ditangkap dalam Kasus Narkoba-red) karena suara terbanyak ketiga setelah Syaihu dan
Janiatul dari daerah pemilihan yang sama, Pelawan Singkut, yang mana
Syaihu dan Janiatul berhasil duduk di kursi DPRD Sarolangun.
Menurut Edi, jika mengacu pada regulasi atau ketentuan, Asep adalah
orang yang pantas menggantikan Syaihu karena berhasil meraih suara
ketiga terbanyak setelah Syaihu dan Janiatul.
“Regulasinya seperti itu, kalaupun partai kemudian menunjuk orang
yang meraih suara terbanyak keempat, kelima, dst, Partai harus tetap
punya alasan yang kuat dan tidak bertentanga dengan UU” kata Ketua DPD
PDI Perjuangan Jambi ini menjelaskan.
Terkait dengan penangkapan Asep Edi mengaku sedih karena belum lama
ini menurutnya Kader sudah sama-sama berikrar untuk tidak melakukan
korupsi, narkoba, asusila, dan jenis tindak pidana lainnya.
“Kita kan kemarin sudah sama-sama berikrar untuk tidak melakukan
hal-hal yang seperti itu, namun partai juga harus bertindak tegas, bisa
saja Asep nanti dipecat” katanya menambahkan.
Selanjutnya, Edi juga menjelaskan bahwa tidak ada klausul atau aturan
yang membenarkan kader di kabupaten digantikan oleh kader yang kemarin
nyalon di provinsi.
“Kalau itu ndak bisa mas, aturan dan klausulnya memang tidak ada,
pergantian itu di dasari dari daerah pemilihan yang sama, kabupaten ya
kabupaten, provinsi ya provinsi” tutupnya. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE