Gubernur Jambi, Zumi Zola membubukan cap telapak tangan pada spanduk kampanye pelestarian harimau pada peringatan Tiger Day (Hari Harimau) di bundaran lapangan kantor Gubernur Jambi, Minggu, 14 Agustus 2016. (SuaraPembaruan/Radesman Saragih) |
Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi Zumi Zola meminta jajaran Balai Konservasi Sumber Daya
Alam (BKSDA) dan aparat keamanan di Jambi meningkatkan pencegahan dan
pemberantasan perburuan liar dan perdagangan ilegal satwa langka
dilindungi, harimau Sumatera (Pantheratigris sumatrae). Ruang gerak para
pemburu liar dan cukong perdagangan ilegal harimau sumatera perlu terus
dibatasi dengan mengintensifkan razia hingga ke kawasan hutan.
"Perburuan liar dan perdagangan ilegal harimau Sumatera di Jambi
hingga kini semakin memprihatinkan. Hal itu terbukti dari masih
seringnya tertangkap pelaku perburuan liar dan perdagangan ilegal
harimau sumatera di Jambi. Kalau kondisi ini tidak diantisipasi secara
serius, populasi harimau sumatera akan semakin berkurang dan bahkan bisa
punah," kata Zumi Zola pada peringatan Tiger Day (Hari Harimau) di Bundaran Kantor Gubernur Jambi, Telanaipura, Kota Jambi, Minggu (14/8).
Karena itu ditegaskannya, tindakan preventif dan represif perlu terus
dilakukan secara intensif untuk menghentikan kasus-kasus perburuan liar
dan perdagangan ilegal harimau di Jambi.
Kampanye tersebut dihadiri ratusan pencinta lingkungan, termasuk dari kalangan anak-anak sekolah. Peringatan Tiger Day
tersebut ditandai dengan pengumpulan cap telapak tangan pada spanduk
kampanye pelestarian harimau sumatera dan satwa langka dilindungi.
Agar jajaran instansi terkait dan aparat keamanan tidak sampai lengah
menghadapi jaringan pemburu liar dan sindikat pedagang ilegal harimau
sumatera, kampanye penyelamatan satwa langa dilindungi di Jambi harus
terus digencarkan. Baik itu kampanye melalui media masa, media sosial,
organisasi sosial maupun sekolah-sekolah.
Segenap lapisan masyarakat, lanjut Zumi Zola, harus bisa menjaga
keseimbangan alam dan flora fauna, khususnya penyelamatan satawa langka
dilindungi secara terus – menerus. Hal itu penting agar kebaradaan
harimau sumatera jangan nanti tidak tinggal cerita dan hanya bisa
dilihat generasi muda di museum.
“Penyelamatan harimau Sumatera ini menjadi tanggung jawab kita semua.
Karena itu kampanye penyelamatan satawa langka dilindungi, pelestarian
flora dan fauna ini harus dimulai secara intensif ke semua kalangan,
termasuk anak-anak. Melalui kampanye tersebut masyarakat, termasuk
generasi muda memiliki pemahaman tentang pentingnya keseimbangan alam
termasuk flora dan fauna di dalamnya. Pada akhirnya generasi muda kita
mau berbuat untuk kelestarian alam, kelestarian flora dan fauna,”
tuturnya.
Zumi Zola mengatakan, peringatan Tiger Day se-Provinsi Jambi
yang melibatkan anak-anak cukup efektif pada kampanye pelestarian
harimau. Keterlibatan anak-anak pada kampanye penyelamatan harimai
Sumatera tersebut tentunya juga bisa menggugah berbagai elemen
masyarakat agar tetap peduli pada kelestarian harimau sumatera maupun
satwa langka dilindungi lainnya.
Lebih lanjut Zumi Zola, mengapresiasi keberhasilan jajaran TNI,
kepolisian dan BKSDA di Jambi yang hingga kini masih terus menggencarkan
pemberantasan perburuan liar dan perdagangan ilegal harimau dan satwa
langka dilindungi lainnya. Melalui beberapa kali razia, jajaran TNI,
kepolisian dan BKSDA mengungkap berbagai kasus perburuan liar harimau
dan perdagangan ilegal kulit harimau.
Sementara itu Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani mengatakan,
pihaknya sudah beberapa kali mengungkap kasus perdagangan illegal kulit
harimau dan satwa langka dilindungi lainnya. Kasus terbaru, yaitu
pengungkapan kasus perdagangan ilegal kulit harimau sumatera di Kota
Jambi awal Agustus lalu. Polda Jambi berhasil mengamankan dua tersangka
dan dua helai kulit harimau sumatera pada kasus tersebut.
Sedangkan Maret lalu, Polda Jambi juga berhasil mengungkap kasus
perdagangan illegal kulit harimau sumatera di Kabupaten Tebo, Jambi.
Polisi berhasil mengamankan empat orang tersangka dam beberapa helai
kulit harimau dari tersangka.
Kemudian satuan gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA)
Provinsi Jambi dan Kepolisian Daerah (Polda) Riau membongkar jaringan
perdagangan harimau Sumatera April lalu. Pada kesempatan tersebut
berhasil diamankan tiga anggota jaringan perdagangan harimau sumatera
dan barang bukti tulang - belulang serta satu kulit harimau yang telah
diawetkan.
Secara terpisah, Ketua Forum Harimau Kita Yoan Dinata mengatakan,
populasi harimau sumatera di Jambi saat ini tersisa hanya sekitar 50
ekor. Populasi harimau di Jambi tersebar di kawasan Taman Nasional
Kerinci Seblat (TNKS) daerah pegunungan, Kabupaten Kerinci, Taman
Nasional Berbak (TNB) daerah pantai timur Jambi dan Taman Nasional Bukit
Tigapuluh (TNBT) Jambi – Riau.(SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE