Hari Koperasi Nasional ke-69 yang diselenggarakan di Jambi Kamis (21/7/2016). |
Jambipos Online, Jambi-Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Ngurah Puspayoga menegaskan
kebijakan reformasi koperasi total yang telah digulirkan adalah suatu
keharusan. Tujuannya agar koperasi mandiri, sehat dan profesional dan
mampu bersaing.
"Jangan lagi berpikir membentuk koperasi hanya untuk
mencari bantuan dana dan setelah dapat bubar," kata Puspayoga, usai
pelantikan Dekopin Wilayah Jambi dan Perwira (Persatuan Wirausaha
Perempuan) dalam rangka Hari Koperasi Nasional ke-69 yang
diselenggarakan di Jambi Kamis (21/7/2016) sebagaimana dalam siaran pers yang
diterima Jampos Online, Kamis (21/7/2016). Hadir, Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli dan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid.
Dia sangat menyayangkan selama ini lebih banyak suara negatif
terhadap koperasi. Hal itu disebabkan banyak koperasi berdiri untuk
mencari fasilitas. Padahal, kinerja sejumlah koperasi bagus bahkan mampu
go internasional.
Karena itu, Puspayoga menegaskan, reformasi total koperasi tidak bisa
diabaikan. Koperasi perlu dibenahi, untuk menunjukkan jati diri
koperasi yang sesungguhnya mewujudkan ekonomi berkeadilan. Reformasi
koperasi, ditegaskannya adalah untuk mencapai ekonomi berdikari.
Program reformasi koperasi dilakukan mencakup semua aspek, mulai
pembenahan kelembagaan hingga SDM koperasi. Langkah pertama dengan
merehabilitasi koperasi yaitu memperbaharui database koperasi,
membubarkan koperasi yang tidak aktif.
Reformasi, jelas Puspayoga, juga terkait dengan mereorientasi
koperasi melalui peningkatan kualitas koperasi bukan kuantitas. Ini
sudah diimplementasikan dengan penerapan IT di koperasi.
Saat ini
koperasi bisa melakukan RAT secara online sehingga bisa lebih
efisien. Selain itu, pengembangan koperasi melalui identifikasi
peraturan-peraturan yang menghambat koperasi dan mendorong pengembangan
koperasi sektor riil.
Saat ini, imbuhnya, jumlah koperasi di Indonesia sebanyak 209 ribu
koperasi. Dari jumlah itu 147.000 koperasi yang aktif dan yang tidak
aktif sebanyak 62.000 koperasi. “Yang terpenting adalah banyaknya
anggota koperasi, bukan jumlah koperasi,” harap Puspayoga.
Koperasi menuju tahap pengembangan, dilakukan dengan memperluas
cakupan usaha, mulai dengan menjadikan koperasi sebagai penyalur KUR,
mendorong koperasi dan UKM melakukan ekspor melalui KURBE, dan koperasi
simpan pinjam memperluas usaha ke sektor produksi.
Puspayoga juga meminta agar UKM jangan ragu membentuk koperasi.
Sebab, pemerintah tidak lagi memberikan bantuan dana kepada koperasi,
tapi dengan bantuan suku bunga kredit murah seperti KUR.
Sementara Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid,
mengatakan, dipilihnya Jambi sebagai tuan rumah Harkopnas berdasarkan
kajian tim, meskipun setiap tahun ada lima daerah yang mengajukan diri
sebagai tuan rumah.
"Jambi merupakan salah satu propinsi penggerak
ekonomi rakyat melalui koperasi," Nurdin Halid.
Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan pemerintah daerah siap
memfasilitasi pengembangan koperasi, namun status koperasi harus jelas.
"Pemda meminta agar data koperasi jelas, sehingga fasilitasi bantuan
dapat dipertanggungjawabkan," kata Zumi.
Zola mengharapkan, kondisi koperasi sehat dan keberadaan koperasi bisa memberikan manfaat bagi anggotanya dan masyarakat. Saat ini, kata dia, koperasi yang ada di Jambi mencapai 3.700 koperasi, namun yang aktif hanya 2.200 koperasi. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE