Aksi unjukrasa di DPRD Kota Jambi dan Kantor Diknas Kota Jambi soal amburadulnya PPDB di Kota Jambi, Rabu (20/7/2016). Ist |
Jambipos Online, Jambi-Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Tahun Ajaran 2016/2017 di Kota Jambi amburadul. Bahkan sejumlah sekolah terjadi
pungutan liar (Pungli) terorganisir oleh oknum-oknum pihak sekolah dan Diknas
Kota Jambi. Bahkan Ketua DPRD Kota Jambi M Nasir menilai PPDB gelombang 2016 di
kota ini kacau. Kejadian ini merupakan musibah dan bencana pendidikan di Kota
Jambi.
Ketua DPRD Kota Jambi M Nasir mengatakan, jika satu dua
orang yang tidak diterima, itu masih dapat dimaklumi, masih dapat dicari jalan
keluarnya. “Tapi kalau sampai massif seperti ini, ini bencana. Ini musibah
pendidikan di Jambi,” katanya.
Pada pengumuman yang ditempelkan di Diknas, Nasir juga
melihat ada kejanggalan. Sebab berbeda dengan yang ditayangkan di koran. “Bahkan
ada saya melihat transaski dari belakang, Rp 5 – 2 Juta. Apa ini maksudnya ini.
Inilah kebobrokan yang dinilai oleh BPK RI Perwakilan Jambi. Wajar kita dapat
disclaimer. Tidak menyatakan pendapat. Soal pendidikan saja tidak jelas,”
ujarnya.
Kata Nasir, ada nama-nama yang tidak jelas yang tercantum
dalam daftar kelulusan PPDB 2016 ini. Dari sana terlihat ada data yang
diragukan dalam kelulusan tambahan ini. “Ada nama yang bersangkutan keluar di
nomor 8, di nomor 70 ada nama yang bersangkutan lagi. Ada nama yang dobel,”
katanya.
Selain nama dobel, Nasir melihat ada nama-nama yang ganjil
dan tidak lazim untuk anak sekolah (di Indonesia). Seperti nama Upin-Ipin,
Valentino Rossi bahkan Cristiano Ronaldo. “Kemudian ada nama-nama Ipin, Upin
dalam pengumuman itu. Ini kan menggelikan. Saya prediksi ini tidak benar,”
katanya.
Dia meminta agar Pemerintah Kota Jambi yang dikomandoi oleh
Walikota Jambi Syarif Fasha menjelaskan kepada publik soal ketidakjelasan ini. “Ini
tugas walikota untuk membuktikan itu. Apa betul ada nama Ipin. Apakah betul ada
Valentino Rossi dan Cristiano Ronaldo. Apa betul ada nama itu?,” jelasnya.
Ketua Komisi 4 Kota Jambi, Sutiono, juga meminta dinas
terkait menjelaskan kepada masyarkat terkait kisruh PPDB ini. “Dinas terkait
harus menjelaskan kepada masyarakat. Bagaimana prosedur PPDB ini. Mengapa anak
tidak lulus melalui jalur lingkungan, melalui NEM atau lainnya,” katanya.
Walikota Jambi Sy Fasha juga diminta mempertanggungjawabkan
carut marutnya PPDB di Kota Jambi yang sudah banyak menelan korban. Bahkan ratusan
calon siswa baru harus menunggu MOS dulu baru masuk sekolah karena mereka masuk
lewat jalur ilegal alias menyogok hingga Rp 5 Juta per siswa. (JP-03)
Aksi unjukrasa di Kantor Diknas Kota Jambi soal amburadulnya PPDB di Kota Jambi, Rabu (20/7/2016). Ist |
Aksi unjukrasa di Kantor Diknas Kota Jambi soal amburadulnya PPDB di Kota Jambi, Rabu (20/7/2016). Ist |
Aksi unjukrasa di DPRD Kota Jambi dan Kantor Diknas Kota Jambi soal amburadulnya PPDB di Kota Jambi, Rabu (20/7/2016). Ist |
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE