Adimet bersama anak dan istrinya saat memperbaiki dengan tangannya sendiri Rumah Adat yang keberadaannya persis dilingkungan kantor Gubernur Jambi, Telanai Pura, Kota Jambi, Sabtu (16/7/2016).IST |
Jambipos Online, Jambi-Jalan-jalan yang dilakukan Adimet (37)
selama 25 hari di Amerika April 2016 lalu ternyata membawa manfaat bagi Adimet
arti begitu pentingnya menghargai sejarah budaya. Sebagai putra Jambi, Adimet terpanggil
untuk memperbaiki dengan tangannya sendiri Rumah Adat yang keberadaannya persis
dilingkungan kantor Gubernur Jambi, Telanai Pura, Kota Jambi.
“Disini tempat saya main waktu kecil dulu. Kondisi rumah
Adat ini sudah memprihatinkan, saya terpanggil saja untuk memperbaiki semampu
saya,” kata Adi Met.
Pria tambun dua anak ini mengaku terpanggil setelah melihat
langsung kondisi Balairung Rumah Adat Mayang Mangurai dikawasan komplek
perkantoran Gubernur Jambi ini. Kunjungannya ke Amerika April 2016 lalu
ternyata bisa membawa inspirasi untuk dilakukannya di Jambi.
Hampir setiap hari lingkungan ini digunakan oleh masyarakat
untuk berkumpul baik dalam rangka diskusi santai, marathón, olah raga, pra
weading, hingga yang datang untuk sekedar melihat-lihat dan berfoto selfi.
Foto-fotonya sedang bekerja menutupi lantai rumah adat
yang sudah berlubang disana-sini dengan adukan pasir dan semen yang dikerjakannya
bersama anak dan istri juga dibagikannya di akun Facebooknya.
Selain kondisi lantai yang sudah banyak berlubang, Adi juga
mengatakan, di beberapa sisi rumah adat yang tampak mulai keropos dan mengalami
kerusakan di bagian yang lainnya. “Ini hadiah untuk anak saya, Havizah
Bilqis Ramadani (2 th). Kebetulan ulang tahun tanggal 15 Juli 2016 kemarin. Daripada
uangnya habis untuk pesta lebih baik digunakan untuk membeli bahan memperbaiki
lantai di Balai Adat ini. Ini sekaligus mengajari anak-anak tentang rasa
kepedulian dengan lingkungan sekitar, berbagi, apalagi disini tempat saya main
waktu kecil dulu,” ujarnya.
“Sama sekali tidak ada unsur apapun apalagi politik. Ini
murni panggilan hati saja, sebagai kepedulian saya terhadap tempat bermain
sewaktu kecil,” tutur Adi Met.
Pria penggagas Sekolah Bank Sampah di Kota Jambi ini pada April
2016 lalu adalah satu-satunya utusan dari Jambi atau 3 orang se Indonesia yang
ikut belajar tentang kota berkelanjutan dan layak huni di Negeri Paman
Sam atau Amerika Serikat.
Selama 25 hari di Amerika (1-25 April 2016) Ia berkeliling
ke beberapa kota besar seperti Washinton DC, New Orland, Chicago, Boston dan
Oregon untuk mendalami pengalaman tentang skema lingkungan berkelanjutan.
Pernah ke Amerika lalu pulang tidak lantas membuatnya menjadi
sombong dan besar kepala. Justru semakin merendahkan hati untuk semakin
sensitif dengan persoalan sekitar dengan aksi yang nyata tanpa banyak bicara.
Salut Adimet!!!!. Adimet juga merupakan mantan Aktivis dan
juga penggiat media. Selamat ulang tahun Havizah, Semoga Tuhan Yang Maha
Pengasih membalas segala perhatian dan kebaikan Keluarga. (Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE