Kehadiran hiburan kuda poni menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung yang menikmati libur Lebaran di Taman Rimba (Kebun Binatang) Kota Jambi. Hiburan tersebut sangat menarik bagi anak-anak. Harga tiket menunggang kuda poni tersebut untuk waktu 20 menit sebesar Rp 15.000/orang. (Suara Pembaruan/Radesman Saragih) |
Jambipos Online, Jambi-Objek wisata
bernuansa alami dan lingkungan hidup menjadi salah satu favorit bagi
wisatawan setiap perayaan Lebaran atau Idul Fitri di Kota Jambi. Para
wisatawan biasanya menyerbu objek wisata alam dan lingkungan tersebut
karena memiliki daya tarik khas dan harga tiketnya relatif murah.
Salah satu objek wisata alam dan lingkungan di Kota Jambi yang selalu dipadati wisatawan, khususnya pada libur Lebaran, yakni Taman Rimba atau Kebun Binatang Kota Jambi. Antusiasme wisata berkunjung ke kebun binatang satu-satunya di Provinsi Jambi itu tampak dari tingginya jumlah kunjungan wisata ke objek wisata itu setiap libur Lebaran.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Rimba Kota Jambi, Adrianis kepada SP di Jambi, Minggu (10/7) menjelaskan, jumlah kunjungan wisata ke objek wisata yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi itu pada libur Lebaran, Juli tahun lalu mencapai 600.000 orang. Jumlah pengunjung Taman Rimba itu meningkat drastis dibanding pada libur Lebaran Agustus tahun 2014 sekitar 450.000 orang.
Sedangkan jumlah pengunjung Taman Rimba pada liburan Januari 2016 sekitar 300.000 orang dan pada liburan Mei 2016 sekitar 300.000 orang. Target jumlah pengunjung Taman Rimba pada libur Lebaran Juli 2016 sekitar 400.000 orang.
Seiring meningkatnya jumlah pengunjung atau wisatawan ke Taman Rimba Kota Jambi, lanjut Adrianis, pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Jambi dari objek wisata itu pun meningkat drastis setiap tahun. PAD yang dihasilkan Taman Rimba tahun 2015 mencapai Rp 2,2 miliar atau meningkat dari PAD yang dihasilkan objek wisata lingkungan itu tahun 2014 sekitar Rp 1,79 miliar. Sedangkan PAD yangdihasilkan Taman Rimba Januari – Mei sekitar Rp 929 juta.
Berbenah
Menyadari tingginya animo wisatawan berkunjung ke Taman Rimba Kota Jambi setiap libur lebaran, pihak UPTD Taman Rimba Kota Jambi pun terus berbenah. Pihak pengelola Taman Rimba berupaya menata dan menambah daya tarik tempat wisata itu untuk memanjakan pengunjung.
Kepala Seksi (Kasi) Konservasi dan Pelayanan Taman Rimba Kota Jambi, Ahmad Alfian mengatakan, menghadapi libur Lebaran, Juli 2016 pihaknya mempercantik seluruh kandang satwa di kebun binatang itu. Kandang sekitar 300 jenis satwa, termasuk reptil dan burung di kebun binatang itu semakin ditata rapih dan memikat.
Ahmad Alfian mengatakan, pihaknya juga telah membenahi dan menambah sarana hiburan di kebun binatang itu. Taman Rimba tersebut kini telah memiliki museum zoologi, hiburan menunggang kuda poni dan menunggang gajah serta kolam renang.
Pembenahan – pembenahan berbagai sarana rekerasi di Taman Rimba Kota Jambi membuat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Rimba Kota Jambi selalam libur Lebaran kali ini benar-benar membludak.
Menurut Kasi Konservasi dan Pelayanan Taman Rimba Kota Jambi, Ahmad Alfian, jumlah pengunjung Taman Rimba selama lima hari lubur Lebaran, Rabu (6/7) hingga H + 4 Lebaran, Minggu (10/7) mencapai 60.000 orang. Jumlah pengunjung Taman Rimba selama lima hari libur Lebaran Juli tersebut termasuk tinggi. Diperkirakan, jumlah pengunjung objek wisata itu hingga pertengahan Juli nanti mencapai 300.000 orang. Pengunjung ke objek wisata itu masih bertambah karena libur sekolah masih panjang.
Sementara itu para pengunjung Taman Rimba yang datang dari berbagai daerah kabupaten di Jambi maupun dari Provinsi Sumatera Selatan dan Riau mengaku sangat tertarik berkunjung ke kebun binatang itu karena memiliki koleksi satwa yang cukup banyak.
Kemudian kebun binatang yang berada di wilayah Palmerah, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi itu juga mudah dijangkau. Selain itu harga tiket masuk ke Taman Rimba di saat Lebaran hanya Rp 10.000/orang untuk dewasa dan Rp 8.000/orang untuk anak – anak.
“Saya dan keluarga sengaja datang berkunjung ke Taman Rimba Kota Jambi untuk membawa anak-anak melihat berbagai koleksi satwa yang ada. Anak-anak senang melihat berbagai satwa langka karena mereka jarang melihatnya. Sarana rekreasi untuk anak-anak di Taman Rimba ini juga kini semakin banyak, sehingga anak-anak puas. Ada arena menunggang gajah, menungga kuda poni, museum zoologi dan kolam renang,”kata Hartono (50), warga Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Menurut Hartono, kekurangan yang dikeluhkan pengunjung di Taman Rimba saat ini antara lain tempatisturahat yang kurang akibat sempitnya areal Taman Rimba. Kondisi tersebut membuat pengunjung sulit mendapatkan tempat istirahat bersantai, termasuk makan bersama dengan keluarga.
“Sempitnya areal Taman Rimba juga membuat suasana terasa pengap di tengah membludaknya pengunjung. Hal tersebut membuat pengunjung kurang betah tinggal berlama-lama di objek wisata ini. Mudah-mudahan, areal kebun binatang ini bisa diperluas agar kita lebih nyaman berkunjung,”ujarnya.
Kurang Berbenah
Di tengah membludaknya kunjungan wisata ke Taman Rimba Kota Jambi, kunjungan wisata ke objek wisata yang juga dikelola pemerintah setempat, yakni Taman Hutan Kota, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi sangat sepi. Objek wisata lingkungan itu kurang dilirik pengunjung kurang dibenahi. Sarana hiburan di Taman Hutan Kota Jambi minim, sehingga wisatawan enggan berkunjung.
Pantauan di Taman Hutan Kota, Kota Jambi, Minggu (10/7), objek wisata tersebut benar-benar lengang. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata itu hingga Minggu sore hanya sekitar 100 orang. Pengunjung tersebut pun hanya komunitas masyarakat yang mengadakan rekreasi rohani.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Jambi, Abubakar mengatakan, pihaknya tidak bisa membangun berbagai arena rekreasi di Taman Hutan Kota Jambi tersebut karena hutan kota itu merupakan kawasan hutan lindung. Karena itu hutan kota itu hanya dikhususkan untuk objek wisata lingkungan.
Satu lagi objek wisata milik pemerintah daerah di Jambi yang kurang berbenah menyambut libur Lebaran di Kota Jambi, yakni Kolam Renang Telago Rajo, Kotabaru, Kota Jambi. Kolam renang tersebut tutup sejak H + 1 Lebaran, Kamis (7/7) hingga Sabtu (9/7). Penutupan objek wisata itu membuat ribuan wisatawan yang hendak menikmati wisata berenang kecewa. Mereka sudah datang jauh-jauh dari daerah kabupaten, namun gagal berwisata karena kolam renang ditutup.
“Kami kecewa terhadap pengelola Kolam Renang Telago Rajo Kota Jambi ini. Jauh-jauh kami datang dari Kabupaten Merangin, tetapi tidak bisa berenang di sini. Kami sengaja membawa anak-anak berenang karena ini objek wisata murah dan disukai anak-anak. Tiket masuk hanya Rp 10.000/orang, jadi masih terjangkau,”kata Zulkifli (45), wisatawan dari Merangin, Jambi.
Kekecewaan pengunjung terhadap pengelola Kolam Renang Telago Rajo, Kota Jambi juga muncul ketika kolam renang itu dibuka Minggu (10/7) pagi hingga siang. Pengelola kolam renang tidak siap mengantisipasi lonjakan pengunjung, sehingga banyak pengunjung kecewa. Pihak kolam renang hanya membuka dua loket penjualan tiket.
Padahal pengunjung mencapai belasan ribu rupiah. Akibatnya para pengunjung berdesak-desakan dan rebutan membeli tiket. Penjualan tiket yang tidak tertib tersebut membuat pengunjung ada yang antre hinga satu jam baru mendapat tiket masuk.
“Kami kecewa benar melihat pelayanan di kolam renang ini. Pengelola tidak siap. Selain penjualan tiket yang tidak tertib, pengaturan parkir juga kacau. Saya baru dapat tiket setelah berjuang rebutan tiket hampir satu jam. Itu pun harus desak-desakan. Kemudian untuk parkir pun sulit karena pengaturannya tidak baik,” katanya. (SP)
Salah satu objek wisata alam dan lingkungan di Kota Jambi yang selalu dipadati wisatawan, khususnya pada libur Lebaran, yakni Taman Rimba atau Kebun Binatang Kota Jambi. Antusiasme wisata berkunjung ke kebun binatang satu-satunya di Provinsi Jambi itu tampak dari tingginya jumlah kunjungan wisata ke objek wisata itu setiap libur Lebaran.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Rimba Kota Jambi, Adrianis kepada SP di Jambi, Minggu (10/7) menjelaskan, jumlah kunjungan wisata ke objek wisata yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi itu pada libur Lebaran, Juli tahun lalu mencapai 600.000 orang. Jumlah pengunjung Taman Rimba itu meningkat drastis dibanding pada libur Lebaran Agustus tahun 2014 sekitar 450.000 orang.
Sedangkan jumlah pengunjung Taman Rimba pada liburan Januari 2016 sekitar 300.000 orang dan pada liburan Mei 2016 sekitar 300.000 orang. Target jumlah pengunjung Taman Rimba pada libur Lebaran Juli 2016 sekitar 400.000 orang.
Seiring meningkatnya jumlah pengunjung atau wisatawan ke Taman Rimba Kota Jambi, lanjut Adrianis, pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Jambi dari objek wisata itu pun meningkat drastis setiap tahun. PAD yang dihasilkan Taman Rimba tahun 2015 mencapai Rp 2,2 miliar atau meningkat dari PAD yang dihasilkan objek wisata lingkungan itu tahun 2014 sekitar Rp 1,79 miliar. Sedangkan PAD yangdihasilkan Taman Rimba Januari – Mei sekitar Rp 929 juta.
Berbenah
Menyadari tingginya animo wisatawan berkunjung ke Taman Rimba Kota Jambi setiap libur lebaran, pihak UPTD Taman Rimba Kota Jambi pun terus berbenah. Pihak pengelola Taman Rimba berupaya menata dan menambah daya tarik tempat wisata itu untuk memanjakan pengunjung.
Kepala Seksi (Kasi) Konservasi dan Pelayanan Taman Rimba Kota Jambi, Ahmad Alfian mengatakan, menghadapi libur Lebaran, Juli 2016 pihaknya mempercantik seluruh kandang satwa di kebun binatang itu. Kandang sekitar 300 jenis satwa, termasuk reptil dan burung di kebun binatang itu semakin ditata rapih dan memikat.
Ahmad Alfian mengatakan, pihaknya juga telah membenahi dan menambah sarana hiburan di kebun binatang itu. Taman Rimba tersebut kini telah memiliki museum zoologi, hiburan menunggang kuda poni dan menunggang gajah serta kolam renang.
Pembenahan – pembenahan berbagai sarana rekerasi di Taman Rimba Kota Jambi membuat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Rimba Kota Jambi selalam libur Lebaran kali ini benar-benar membludak.
Menurut Kasi Konservasi dan Pelayanan Taman Rimba Kota Jambi, Ahmad Alfian, jumlah pengunjung Taman Rimba selama lima hari lubur Lebaran, Rabu (6/7) hingga H + 4 Lebaran, Minggu (10/7) mencapai 60.000 orang. Jumlah pengunjung Taman Rimba selama lima hari libur Lebaran Juli tersebut termasuk tinggi. Diperkirakan, jumlah pengunjung objek wisata itu hingga pertengahan Juli nanti mencapai 300.000 orang. Pengunjung ke objek wisata itu masih bertambah karena libur sekolah masih panjang.
Sementara itu para pengunjung Taman Rimba yang datang dari berbagai daerah kabupaten di Jambi maupun dari Provinsi Sumatera Selatan dan Riau mengaku sangat tertarik berkunjung ke kebun binatang itu karena memiliki koleksi satwa yang cukup banyak.
Kemudian kebun binatang yang berada di wilayah Palmerah, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi itu juga mudah dijangkau. Selain itu harga tiket masuk ke Taman Rimba di saat Lebaran hanya Rp 10.000/orang untuk dewasa dan Rp 8.000/orang untuk anak – anak.
“Saya dan keluarga sengaja datang berkunjung ke Taman Rimba Kota Jambi untuk membawa anak-anak melihat berbagai koleksi satwa yang ada. Anak-anak senang melihat berbagai satwa langka karena mereka jarang melihatnya. Sarana rekreasi untuk anak-anak di Taman Rimba ini juga kini semakin banyak, sehingga anak-anak puas. Ada arena menunggang gajah, menungga kuda poni, museum zoologi dan kolam renang,”kata Hartono (50), warga Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Menurut Hartono, kekurangan yang dikeluhkan pengunjung di Taman Rimba saat ini antara lain tempatisturahat yang kurang akibat sempitnya areal Taman Rimba. Kondisi tersebut membuat pengunjung sulit mendapatkan tempat istirahat bersantai, termasuk makan bersama dengan keluarga.
“Sempitnya areal Taman Rimba juga membuat suasana terasa pengap di tengah membludaknya pengunjung. Hal tersebut membuat pengunjung kurang betah tinggal berlama-lama di objek wisata ini. Mudah-mudahan, areal kebun binatang ini bisa diperluas agar kita lebih nyaman berkunjung,”ujarnya.
Kurang Berbenah
Di tengah membludaknya kunjungan wisata ke Taman Rimba Kota Jambi, kunjungan wisata ke objek wisata yang juga dikelola pemerintah setempat, yakni Taman Hutan Kota, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi sangat sepi. Objek wisata lingkungan itu kurang dilirik pengunjung kurang dibenahi. Sarana hiburan di Taman Hutan Kota Jambi minim, sehingga wisatawan enggan berkunjung.
Pantauan di Taman Hutan Kota, Kota Jambi, Minggu (10/7), objek wisata tersebut benar-benar lengang. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata itu hingga Minggu sore hanya sekitar 100 orang. Pengunjung tersebut pun hanya komunitas masyarakat yang mengadakan rekreasi rohani.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Jambi, Abubakar mengatakan, pihaknya tidak bisa membangun berbagai arena rekreasi di Taman Hutan Kota Jambi tersebut karena hutan kota itu merupakan kawasan hutan lindung. Karena itu hutan kota itu hanya dikhususkan untuk objek wisata lingkungan.
Satu lagi objek wisata milik pemerintah daerah di Jambi yang kurang berbenah menyambut libur Lebaran di Kota Jambi, yakni Kolam Renang Telago Rajo, Kotabaru, Kota Jambi. Kolam renang tersebut tutup sejak H + 1 Lebaran, Kamis (7/7) hingga Sabtu (9/7). Penutupan objek wisata itu membuat ribuan wisatawan yang hendak menikmati wisata berenang kecewa. Mereka sudah datang jauh-jauh dari daerah kabupaten, namun gagal berwisata karena kolam renang ditutup.
“Kami kecewa terhadap pengelola Kolam Renang Telago Rajo Kota Jambi ini. Jauh-jauh kami datang dari Kabupaten Merangin, tetapi tidak bisa berenang di sini. Kami sengaja membawa anak-anak berenang karena ini objek wisata murah dan disukai anak-anak. Tiket masuk hanya Rp 10.000/orang, jadi masih terjangkau,”kata Zulkifli (45), wisatawan dari Merangin, Jambi.
Kekecewaan pengunjung terhadap pengelola Kolam Renang Telago Rajo, Kota Jambi juga muncul ketika kolam renang itu dibuka Minggu (10/7) pagi hingga siang. Pengelola kolam renang tidak siap mengantisipasi lonjakan pengunjung, sehingga banyak pengunjung kecewa. Pihak kolam renang hanya membuka dua loket penjualan tiket.
Padahal pengunjung mencapai belasan ribu rupiah. Akibatnya para pengunjung berdesak-desakan dan rebutan membeli tiket. Penjualan tiket yang tidak tertib tersebut membuat pengunjung ada yang antre hinga satu jam baru mendapat tiket masuk.
“Kami kecewa benar melihat pelayanan di kolam renang ini. Pengelola tidak siap. Selain penjualan tiket yang tidak tertib, pengaturan parkir juga kacau. Saya baru dapat tiket setelah berjuang rebutan tiket hampir satu jam. Itu pun harus desak-desakan. Kemudian untuk parkir pun sulit karena pengaturannya tidak baik,” katanya. (SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE