Jambipos Online, Jambi-Kerusakan ruas
jalan antarkabupaten yang merupakan jalur penghubung tiga Jalan Lintas
Sumatera (Jalinsum) mengakibatkan terganggunya kelancaran dan keamanan
arus mudik Lebaran atau Idul Fitri 1437 Hijriah di Provinsi Jambi.
Karena itu untuk menjamin keamanan dan kelancaran arus mudik di daerah
itu di masa mendatang, perbaikan kerusakan jalan antarkabupaten perlu
dilakukan.
Demikian dikatakan Kepala Sub Dinas (Kasubdin) Bina Marga Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Jambi, Arpan di Jambi, Selasa (12/7) terkait
evaluasi mudik dan balik Lebaran di Jambi. Menurut Arpan, selama arus
mudik dan balik Lebaran di Jambi Juli 2016, kondisi tiga Jalinsum di
Jambi, yakni Jalan Lintas Timur (Jalintim), Jalan Lintas Barat
(Jalinbar), dan Jalan Lintas Tengah (jalinteng) Sumatera, cukup baik.
“Namun jalan antarkabupaten dan kota yang menjadi jalur penghubung
ketiga jalur utama ketiga jalinsum tersebut masih banyak yang rusak.
Kerusakan jalan antarkabupaten tersebut tidak hanya mengganggu
kelancaran arus mudik dan balik tetapi juga menjadi penyebab terjadinya
kecelakaan lalu lintas. Karena itu perbaikan jalan antarkabupaten, baik
itu jalan berstatus jalan provinsi dan jalan nasional di Jambi perlu
segera dilakukan,” katanya.
Dijelaskan, hingga kini masih ada sekitar 135,87 kilometer (km) atau
sekitar sembilan persen jalan yang rusak berat di Provinsi Jambi. Baik
itu jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten. Ruas jalan dalam
kondisi rusak ringan sekitar 242,97 km (15,14 persen).
Kerusakan jalan itu antara lain terdapat pada ruas jalan Kabupaten
Sarolangun-Merangin-Kerinci, ruas Tempino (Kabupaten
Muarojambi)-Muarabulian (Kabupaten Batanghari), ruas jalan Kota
Jambi-Suak Kandis (Muarojambi) dan ruas jalan Kota Jambi-Muarasabak
(Tanjungjabung Timur). Kemudian ruas jalan Kabupaten Tebo-Muarabungo
(Bungo) dan ruas jalan Kota Jambi-Kota Kualatungkal (Tanjungjabung
Barat).
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jambi,
Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Chiko Ardwiatto mengatakan,
Jalintim, Jalinbar dan Jalinteng Sumatera yang kini kondisinya cukup
baik masih kurang dilengkapi dengan marka dan rambu lalu lintas. Hal itu
membuat ketiga jalinsum itu rawan lakalantas.
“Beberapa kasus lakalantas selama arus mudik dan balik Lebaran di
Jambi terjadi di ruas Jalinsum yang mulus, tetapi minim rambu lalu
lintas. Karena itu perlu ada penambahan marka jalan dan rambu-rambu lalu
lintas di tiga ruas Jalinsum di Jambi. Marka jalan dan rambu-rambu lalu
lintas perlu diperbanyak untuk mencegah lakalantas dan tersesatnya
pemudik,”katanya.
Selain itu, lanjut Chiko, ketersediaan rest area (tempat
istirahat) di jalur-jalur utama mudik di Jambi juga perlu ditambah.
Selama mudik lebaran tahun ini hanya ada empat jembatan timbang yang
dijadikan rest area utuk pemudik di Jambi. Rest area tersebut kurang
dibandingkan dengan padatnya arus mudik dan balik Lebaran di Jambi.
Secara terpisah, Kepala Terminal Bus Alam Barajo, Kota Jambi, Syaiful
mengatakan, pembenahan sarana dan prasarana terminal di kota itu masih
perlu dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan arus mudik
Lebaran. Saat ini masih banyak sarana dan prasarana terminal yang kurang
layak di terminal tersebut.
“Sebagian ruas jalan dana areal parkir kendaraan di terminal ini
masih rusak. Kerusakan tersebut menghambat kelancaran arus mudik di
terminal ini. Kemudian loket-loket bus di terminal juga kurang layak,
sehingga bus yang enggan menaikkan maupun menurunkan penumpang di dalam
terminal,” katanya.(SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE