Bangunan Ruko di Jalan Purnama-Mayang Kota Jambi, Minggu 10 Juli 2016. Sudah lama dibangun, tapi hingga kini tak laku-laku. Foto Asenk Lee Saragih. |
Bangunan Ruko di Jalan Purnama-Mayang Kota Jambi, Minggu 10 Juli 2016. Bangunan Ruko terbengkalai karenamodal menipis. Foto Asenk Lee Saragih. |
Bangunan Ruko di Jalan Purnama-Mayang Kota Jambi, Minggu 10 Juli 2016. Bangunan Ruko terbengkalai karenamodal menipis. Foto Asenk Lee Saragih. |
Jambipos Online,
Jambi-Perkembangan Kota Jambi lima tahun terakhir begitu menggeliat.
Perkembangan itu pula yang membuat pemodal berlomba-lomba berinvestasi dengan
membangun Ruko (Rumah Toko). Hampir disetiap sudut Kota Jambi bangunan Ruko
tampak berjajar. Bisnis Ruko ini pula yang membuat harga tanah di Kota Jambi
meroket.
Di Kota Jambi bangunan Ruko sudah tak asing lagi. Hampir di
jalan-jalan strategis yang akses jalannya mulus sudah terdapat bangunan ruko
yang siap jual bahan disewakan.
Misalnya di Jalan Lingkar Barat Kota Jambi,
Lingkar Selatan Kota Jambi, Jalan Pattimura Kota Jambi, Wilayah Mayang Kota
Jambi, Jelutung Kota Jambi bahkan seluruh Kota Jambi sudah menjadi Kota Ruko.
Investasi Ruko itu awalnya begitu menggiurkan karena
untungnya lumayan. Bayangkan saja jika satu ruko bisa terjual Rp 1 Miliar
hingga Rp 2 Miliar, tergantung lokasi ruko tersebut. Namun hampir puluhan ribu
Ruko di Kota Jambi kini seperti bangunan rongsokan (alias rumah kosong tak
berpenghuni).
Bahkan sulitnya ekonomi masyarakat, menjadikan bisnis Ruko
di Kota Jambi mati kutu. Bahkan modal investasi ruko hampir tenggelam tak
berdenyut. Hal itu karena minat masyarakat untuk menyewa ruko atau membeli ruko
berpikir 10 kali karena tingginya harga.
Kini ruko-ruko di Jambi banyak terbengkalai dan bahkan tak
laku jual hingga tahunan, bahkan hingga bangunan ruko itu berlumut atau kumuh.
Kini bisnis ruko di Kota Jambi ibaratkan berinvestasi menabung uang dibawah
bantal. Karena investasi tak bergerak secara cepat karena minat masyarakat
untuk membeli atau menyewa ruko minim seiring harga sewa dan jual ruko
selangit.
Tidak hanya itu, pesatnya bisnis ruko menjadikan harga
tanah di Kota Jambi meningkat tajam. Bahkan satu tumbuk (10X10M) kini dibadrol
Rp 150 Juta di wilayah Mayang Kota Jambi. Bahkan di batas Kota Jambi-Muarojambi
harga tanah/tumbuk sudah diangka Rp 70 Juta, dengan kondisi perbukitan.
Kini bisnis ruko di Kota Jambi sudah mati kutu.
Berinvestasi di ruko kini tak menjanjikan lagi seiring daya sewa/beli
masyarakat berkurang drastis akibat harga sawit dan karet yang anjlok dan tidak
stabil. Kini banyak pemodal bisnis ruko terjerat hutang di bank karena ruko
yang dibangun tak laku jual atau sewa. (Asenk Lee Saragih).
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE