Gubernur Jambi H Zumi Zola, Menko Maritim Rizal Ramli, Ketua BPK RI Rizal Djalil. IST |
Zumi Zola dalam Seleksi Tahap III Nirwasita Tantra Award, bertempat di Ruang Rimbawan 2 Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Jumat (3/6) siang.Foto Mustar Hutapea |
Gubernur Minta PLN Bantu Jambi Atasi Defisit Listrik
Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi, H.Zumi Zola Zulkifli
mengharapkan PLN memberikan bantuan untuk menyelesaikan masalah deficit listrik
di Provinsi Jambi. Gubernur juga menyatakan komitmennya untuk membantu
memberikan solusi terbaik untuk masalah kelistrikan di Provinsi Jambi.
Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri pertemuan
koordinasi pembangunan ketenagalistrikan di Indonesia yang dilaksanakan di
auditorium BPK RI Jakarta, Selasa (31/5/2016). Pertemuan ini mengusung tema:
Masalah dan Solusi Implementasi Program 35.000 MW dan transmisi 46.000. Hadir
di kesempatan ini Menko Maritim Rizal Ramli, Ketua BPK RI Rizal Djalil dan
undangan lainnya.
Dijelaskan Gubernur bahwa Jambi mengalami kekurangan
listrik yang berimbas kepada pemadaman bergilir.
“Saya sudah sampaikan kepada
PLN dan juga kepada Ketua BPK yang sangat mengerti kondisi di Jambi dan data di
lapangan menyebutkan kita butuh solusi terbaik, dan di beberapa daerah ada
beberapa kontrak pembangunan infrastruktur listrik selesai tahun ini tetapi
belum jalan seperti di Sabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur proyek PLTG 100 MW
yang hampir selesai tahun ini belum berjalan,” katanya.
Disampaikan Gubernur bahwa untuk tahap pertama ini akan
mendapat 1800 MW dari program presiden 35 ribu MW.
“Dalam pembicaraan
disampaikan bahwa dari 18000 MW itu nantinya akan dikurangi lagi, saya
sampaikan bahwa jangan dikurangi karena sekarang saja Jambi sudah deficit 90
ribu MW dan itu hanya memenuhi kebutuhan Rumah Tangga, kita mau maju maka kita
harus meningkatkan listrik kita,” ujarnya.
Menurutnya kegiatan ini sangat strategis karena banyak
provinsi mengalami krisis listrik dan Jambi juga mengalami krisis listrik.
“Seperti yang diarahkan pemerintah daerah harus memberikan solusi dan kami siap
untuk itu. Jambi memiliki sumber daya energi yang banyak seperti batubara, gas
yang bisa kita gunakan tetapi semuanya kembali kepada PLN karena kewenangannya
ada di PLN,” ungkapnya.
Di kesempatan ini Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal
Ramli menyatakan bahwa saat ini banyak proyek infrastruktur kelistrikan
diberikan kepada perusahaan yang tidak punya pengalaman, jaringan dan keuangan.
“Perusahaan ini hanya memberikan janji seperti broker
padahal uangnya tidak ada. Kami sudah mempelajari dan melakukan yang terbaik.
Saya juga minta kepada pemerintah untuk selalu menjerit kekuarangan listrik,
untuk membantu membereskan masalah pembebasan lahan. Ketika saya dianggkat
menjadi Menteri proyek 35.000 MW ini perlu dievaluasi.”
Selanjtunya Ketua BPK Rizal Djalil mengatakan bahwa yang
disampaikan PResiden pada 11 April 2016 Indonesia mengalami krisis
listrik berdasarkan audit BPK terhadap kinerja pemerintahan sebelumnya
dimana program unggulan dengan target listrik 10 ribu MW dan realisasinya hanya
7918n selama 10 tahun.
“Sebanyak 166 proyek meninggalkan masalah yang besar dan
Rp.6,5 Triliun mangkrak. Ada 77 gardu dan transmisi masih terkendala pembebasan
lahan, tapak menara belum belum dibebaskan yaitu sekitar 309.425 belum bebas
dan 22 gardu kontak transmisi dan gardu induk belum selesai karena belum ada
interkoneksi PLN dan ada uang mua Rp.554 Miliar belum kembali dan ini harus
diselesaikan,” kata Rizal Djalil. (Maria)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE