Joni Ismed dan Nuzul Prakasa (kanan). |
Jambipos Online, Jambi-Calon Ketua DPD II Golkar Kota Jambi
Joni Ismed mengaku kecewa atas pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD II
Golkar Kota Jambi yang berlangsung Sabtu (4/6/2016). Pasalnya Musda yang
seharusnya berlangsung demokratis dan terbuka, namun ternoda oleh kepentingan
segelintir oknum.
Joni Ismed merasakan ada kecurangan secara sistimatis untuk
memenangkan salah satu calon dengan mengerahkan pemilih hak suara. Soalnya persyaratan
tambahan yang muncul pada pembahasan tatib Musda.
“Bahwa Musda Golkar Kota Jambi yang diadakan hari ini penuh
rekayasa, pengebirian dan penzoliman untuk memenangkan saudara Nuzul Prakasa yang
nota bene anak H Zoerman Manap, Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi, dengan
meloloskannya sebagai calon tunggal,” ujar Joni.
“Dengan memasukan syarat tertulis dukungan 30 % dari
pemegang suara. Padahal aturan ini sudah tidak berlaku lagi pasca Munaslub Bali
dan tidak ada disebutkan dalam syarat pendaftaran. Ini membunuh demokrasi dan
catatan terburuk sepanjang sejarah Partai Golkar sejak berdiri,” tambah Joni.
“Mudarnya idealisme para kader muda Golkar terseret arus
kepentingan politik oligarki, dengan merusak tatanan, saya meyakini bahwa hasil
Musda Golkar Kota Jambi ini ilegal dan sangat ilegal.
Salam perlawanan. Mohon doa saudara ku semua. Wassalam,” kata Joni kepada wartawan.
“Ini rekasa. Ditatip tiba-tiba muncul bahwa calon
ketua harus di dukung oleh 30 persen suara. Padahal dipersyaratan awal hanya
melampirkan sertifikat dan KTA, jelas ini adalah upaya untuk mencegah saya,”
katanya.
Dengan aturan dadakan ini, Joni mengaku tidak bisa dipenuhi
olehnya. Mengingat sebagai salah satu calon yang ikut berkompetisi ia hanya di
berikan waktu semalam untuk mendaftar, melengkapi syarat tampa harus melakukan
sosialisasi.
“Dari mana saya dapat dukungan 30 persen. Sementara waktu
pemberitahuannya juga mepet. Harusnya ada mekanisme yang dilakukan secara
terbuka. Ini Musda ilegal, tidak sah dan tidak benar," tukasnya.
Terpisah, Ketua DPD II Golkar Kota Jambi, Nuzul Prakasa
sejak awal sudah optimis menang aklamasi di Musda. Karena dia melihat peta
Musda sekarang, sehingga 8 PK sudah mendukung dirinya. Ada 3 PK yang baru
terbetuk, dan 3 PK tersebut sebagai peninjau.
Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Kota Jambi, Sabtu
(4/6), akhirnya rampung. Nuzul Prakasa kembali terpilih untuk memimpin
Golkar Kota Jambi.
Meski diwarna protes dari Joni Ismed selaku salah seorang calon ketua, namun Nuzul tetap disahkan sebagai ketua terpilih. Ini merupakan periode kedua bagi Nuzul memimpin Golkar Kota Jambi.
Dalam sambutannya, Nuzul menyampaikan terimakasih kepada seluruh kader yang kembali mempercayakan pucuk pimpinan Golkar Kota Jambi kepada dirinya. Ia berjanji akan berkerja semaksimal mungkin untuk lebih membesarkan Golkar Kota Jambi. "Golkar Kota Jambi kedepannya harus lebih baik," ujarnya.
Sementara Walikota Jambi, Sy Fasha yang juga kader Golkar tak tertarik ikut bertarung diperebutan tampuk kepemimpinan Partai Golkar Kota Jambi itu. Sy Fasha yang notabene Ketua Harian DPD I Golkar Provinsi Jambi itu menyatakan, dirinya ingin memberikan kesempatan kepada kader-kader Golkar yang lain untuk bertarung.
Meski diwarna protes dari Joni Ismed selaku salah seorang calon ketua, namun Nuzul tetap disahkan sebagai ketua terpilih. Ini merupakan periode kedua bagi Nuzul memimpin Golkar Kota Jambi.
Dalam sambutannya, Nuzul menyampaikan terimakasih kepada seluruh kader yang kembali mempercayakan pucuk pimpinan Golkar Kota Jambi kepada dirinya. Ia berjanji akan berkerja semaksimal mungkin untuk lebih membesarkan Golkar Kota Jambi. "Golkar Kota Jambi kedepannya harus lebih baik," ujarnya.
Sementara Walikota Jambi, Sy Fasha yang juga kader Golkar tak tertarik ikut bertarung diperebutan tampuk kepemimpinan Partai Golkar Kota Jambi itu. Sy Fasha yang notabene Ketua Harian DPD I Golkar Provinsi Jambi itu menyatakan, dirinya ingin memberikan kesempatan kepada kader-kader Golkar yang lain untuk bertarung.
“Biarkan adik-adik yang lain untuk di DPD II Kota Jambi. Saya
sejak awal menutup pintu bagi siapa saja yang ingin meminta dukungannya. Hal
ini saya lakukan agar proses Musda berjalan demokratis,” katanya. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE