Ilustrasi daging sapi (Antara/Wahyu Putro A) |
Hal tersebut dikatakan Ketua Tim Pengendali Inflasi dan Harga Daerah
(TPIHD) yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Jambi, Ridham Priskap kepada wartawan di Jambi, Kamis (2/6) terkait
persediaan kebutuhan pokok di daerah itu.
Menurut Ridham, kenaikan harga daging sapi di Jambi beberapa pekan
menjelang Ramadan dipengaruhi meningkatnya permintaan masyarakat di masa
awal libur sekolah. Kenaikan harga daging bukan karena persediaan
daging sapi langka.
“Pantauan kami di pasar sebulan terakhir, persediaan daging
mencukupi. Persediaan sapi potong di Jambi juga banyak. Harga daging
sapi naik karena permintaan banyak menyusul banyaknya warga mengadakan
hajatan di musim libur sekolah,”katanya.
Ridham mengatakan, pihaknya baru menggelar operasi pasar (OP) daging
sapi sepekan menjelang Idul Fitri nanti. Menghadapi awal Ramadan,
Pemprov Jambi tidak mengadakan OP daging sapi.
“Kalau harga daging sapi masih berkisar Rp 130.000/kg, kami belum
melakukan OP daging sapi. Tapi kalau harga daging sapi sudah mencapai Rp
140.000/kg dan persediaan menipis, maka OP daging sapi dilakukan jelang
Ramadan,”katanya.
OP Beras
Menurut Ridham, pihaknya memprioritaskan OP beras mengantisipasi
kenaikan harga beras jelang Ramadan. OP beras di Kota Jambi mulai
dilaksanakan Kamis (2/6) hingga H-1 Lebaran. OP beras dilakukan Badan
Urusan Logistik (BUlog) Kota Jambi di tiga lokasi, yakni di pasar induk
Angso Duo, di gudang Bulog Pasir Putih, Jambi Selatan dan Gudang Bulog
Telanaipura. Harga beras kualitas medium yang dijual pada OP tersebut
hanya Rp 7.900/kg. Harga tersebut lebih murah dibandingkan harga beras
kualitas medium di pasaran antara Rp 9.000/kg – Rp 10.000/kg.
“Kami mengutamakan ketersediaan dan stabilitas harga beras agar tidak
ada warga masyarakat kurang mampu yang kesulitan mendapat kebutuhan
pokok menghadapi Ramadan atau Puasa dan Idul Fitri atau Lebaran.
Persediaan dan harga beras akan terus kami pantau hingga Lebaran
nanti,”katanya.
Dijelaskan, persediaan beras di Jambi hingga Lebaran mendatang
mencukupi.Berdasarkan pendataan di lapangan, distributor atau agen beras
di Jambi memiliki persediaan beras 20.000 ton. Kemudian pihak pasar
swalayan juga memiliki persediaan beras ribuan ton. Sedangkan Bulog
Jambi memiliki persediaan beras 13.000 ton. Jadi persediaan beras
tersebut mencukupi untuk Kota Jambi hingga Lebaran nanti.
“Yang perlu diantisipasi hingga Lebaran nanti hanya tindakan spekulan
yang mempermainkan harga dan aksi borong kebutuhan pokok. Karena itu
TPID Jambi menerjunkan petugas memantau harga dan persediaan kebutuhan
pokok setiap hari di pasaran maupun di gudang distributor,”katanya.
Ridham mengakui, kebutuhan pokok yang sulit diprediksi persediaan dan
harganya di Kota Jambi, terutama ayam rasa tau ayam potong. Masalahnya
kebutuhan ayam potong di Jambi banyak didatangkan dari Sumatera Selatan,
Riau dan Sumatera Utara.
“Sekitar 70 % kebutuhan daing ayam ras di Jambi didatangkan dari
ketiga provinsi tersebut. Kalau pasokan tersendat, otomatis harga daging
ayam ras di Jambi melonjak. Jadi kami berusaha pasokan daging ayam ras
dari ketiga provinsi itu ke Jambi lancar hingga Lebaran nanti,”katanya.
Sementara itu pantauan di pasar Handil Jaya, Jelutung, Kota Jambi,
Kamis (2/6) pagi, harga daging sapi dan daging ayam yang sempat naik
sejak pekan lalu bertahan. Harga daging sapi di pasar tersebut Rp
130.000/kg dan harga daging ayam Rp 35.000/kg. Kemudian harga telur ayam
ras tetap Rp 1.200/butir, harga minyak goring Rp 15.000/kg dan harga
gula pasir Rp 11.000/kg.(SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE