Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi, Zumi Zola meminta
para pengusaha karet yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Karet Indonesia
(Gapkindo) diharapkan tidak membiarkan harga karet di Jambi terus merosot.
Gapkino perlu mengupayakan kenaikan harga karet agar perekonomian petanin karet
di Jambi tidak semakin terpuruk.
“Perekonomian petani karet Jambi selama setahun
terakhir sangat terpuruk karena harga getah karet (crumb rubber) di tingkat
petani di Jambi rata-rata Rp 6.000/kg. Saat ini harga karet mulai membaik, yakni
mencapai Rp 9.000/kg. Bahkan di pasar lelang, harga karet petani ada yang
mencapai Rp 15.000/kg. Saya berharap agar Gapkindo terus berupaya meningkatkan
harga karet di Jambi. Hal ini penting agar ekonomi petani karet Jambi bisa
bangkit kembali,”kata Zumi Zola pada pertemuan dengan Gapkindo dan Asosiasi
Petani Karet Jambi, di rumah finas Gubernur Jambi, Jumat (20/5). Turut hadir
pada pertemuan tersebut, Ketua Gapkindo Provinsi Jambi, Effendi dan Kepala
Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Budidaya.
Menurut Zumi Zola, rendahnya harga karet di Jambi selama
ini banyak disebabkan mata rantai perdagangan karet yang cukup panjang. Para
petani karet sulit menjual karet mereka ke pabrik karena tata niaga karet sudah
dikuasai tengkulak. Seandainya mata rantai perdagangan karet bisa diperpendek,
harga karet di Jambi bisa cepat meningkat.
“Strategi yang bisa dilakukan meningkatkan harga karet,
yaitu menghasilkan bahan olah karet (bokar) yang bersih, memperpendek mata
rantai perdagangan mulai dari petani sampai pengusaha karet, peningkatan
produktivitas getah karet dan peremajaan (replanting) karet tua yang tidak
produktif lagi. Kemudian perlu juga kehadiran pelabuhan ekspor karet yang
representatif untuk mempermudah ekspor karet ke Singapura,”katanya.
Zumi Zola mengatakan, untuk memperbaiki produktivitas karet
rakyat di Jambi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan melakukan peremajaan
(direplanting) sekitar 5.000 hektare (ha) untuk dalam lima tahun ke depan.
Perluasan areal peremajaan karet tersebut bisa dilakukan jika mendapat bantuan
dana dari pemerintah pusat.
“Target peremajaan karet di Jambi hingga lima tahun
mendatang mencapai 5.000 ha atau atau 1.000 ha setiap tahun. Untuk mendanai
peremajaan karet tersebut perlu bantuan pemerintah kabupaten, provinsi dan
pemerintah pusat,”ujarnya.
Ketua Gapkindo Provinsi Jambi, Effendi pada kesempatan
tersebut mengatakan, rendahnya harga karet di Jambi selama ini banyak juga
dipengaruhi kualitas bahan olah karet petani yang rendah. Kemudian harga karet
di Jambi rendah karena ekspor karet berkurang.
“Namun demikian, Gapkindo akan tetap berusaha menjaga
stabilitas harga karet petani. Salah satu upaya yang kami lakukan, meminta
petani menjual bahan olah karet yang bersih,”katanya. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE