Jambipos Online,
Jambi-Perkembangan media online disertai derasnya arus informasi lewat media
sosial menjadi tantangan berat bagi dunia penerbitan pers. Kini media online
menjadi kecenderungan pembaca karena mudah diakses lewat daget. Seiring
pesatnya perkembangan media online tersebut, juga semakin tak terkendalinya
penyajian berita yang sesuai dengan etika jurnalistik.
Kini banyak muncul
media online, terutama di Provinsi Jambi yang beritanya bersileweran soal
kritik dan juga kontroversi. Media online kerap memberitakan tanpa adanya
konfirmasi dari pihak yang diberitakan. Berita juga cenderung berjudul “bombastis”
serta terkesan provokatif. (Berita Terkait: Coffee Morning, Wartawan Bertanya, Zola Menjawab)
Kealpaan media online
dalam pemberitaan tanpa koridor Jurnalisme, kerap menimbulkan konflik yang
berujung pada polemik. Sehingga masyarakat keliru dalam mengakses informasi
tanpa adanya filter layaknya produk jurnalis.
Menyikapi hal itu, Gubernur
Jambi H Zumi Zola meminta media di Jambi untuk dapat mengedukasi pembacanya,
bukan memprovokasi. Media dengan ragam macamnya diminta bisa memberikan
pendidikan dan mencerdaskan pembacanya dalam mengkonsumsi informasi.
Hal itu dikatakan Zumi
Zola saat acara “Coffee Morning” Gubernur Jambi H Zumi Zola dengan insan pers di
Rumah Dinas Gubernur Jambi, Selasa (17/5/2016). Sekitar 60 orang penggiat pers
hadir dalam pertemuan itu.
Menurut Zumi Zola,
media merupakan mitra pemerintahan dalam mempublikasikan program-program
pembangunan kepada masyarakat. Tingginya permintaan masyarakat akan informasi,
sejalan juga bertumbuhnya media online di Provinsi Jambi.
“Ini adalah peluang
besar bagi penggiat media. Pemprov Jambi juga menjadikan media sebagai patner
guna mendorong pembangunan Provinsi Jambi 5 tahun kedepan. Pemprov Jambi harus
bersinergi dengan media di Jambi. Media tahu apa keinginan Pemprov Jambi, dan Pemprov
Jambi dapat mengakomodasi kehidupan media di Provinsi Jambi,” ujar Zumi Zola.
(Asenk Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE