Ilustrasi kentang (Istimewa) |
Jambipos Online, Jambi-Para petani di Kabupaten Kerinci, Jambi mengeluhkan anjloknya harga cabai merah keriting dan kentang saat ini. Anjloknya harga dua komoditas andalan para petani di daerah pegunungan Jambi itu membuat para petani merugi. Uang yang diperoleh para petani dari penjualan hasil panen cabai dan kentang tidak sesuai dengan biaya penananam akibat harga cabai dan kentang rendah.
Edi Syaputra (50), petani Desa Lubukpauh, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi di Kerinci, Senin (16/5) menjelaskan, anjloknya harga cabai dan kentang di daerah itu sudah terjadi sepekan terakhir. Para petani mulai resah karena anjloknya harga cabai dan kentang terjadi di saaat para petani sedang panen raya saat ini.
“Kami mulai resah akibat anjloknya harga cabai dan kentang sepekan terakhir. Masalahnya para petani di Kerinci sedang panen raya. Modal usaha tani kami untuk menanam cabai dan kentang tidak sesuai lagi dengan hasil penjualan. Kami berharap pihak pemerintah bisa membantu petani mengatasi anjloknya harga cabai dan kentangdi daerah ini agar petani tidak sampai bangkrut,”katanya.
Menurut Edi, harga cabai merah keriting di tingkat petani di Kerinci saat ini hanya Rp 14.000/kg. Harga cabai tersebut turun dari harga dua pekan lalu sebesar Rp 21.000/kg. Sedangkan harga kentang di daerah itu turun dari Rp 6.000/kg menjadi Rp 4.000/kg.
“Para petani khawatir harga cabai dan kentang tersebut terus merosot karena para petani di Kerinci saat ini panen raya cabai dan kentang. Kemudian pasokan cabai dari Sumatera Utara dan Jawa juga memasuki pasar Jambi. Jadi perlu ada bantuan pemerintah mengatasi kemerosotan harga cabai dan kentang ini,”katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kerinci, Letmi Hendri mengatakan, penurunan harga cabai dan kentang di Kerinci sulit dikendalikan karena sedang musim panen raya. Penurunan harga cabai dan kentang di Kerinci sudah menjadi hukum pasar. Ketika pasokan melimpah di musim panen raya, harga otomatis turun.
“Untuk menjaga stabilitas harga, para petani harus mengubah pola tanam di masa mendatang. Petani hendaknya menanam cabai dan kentang secara berkesinambungan, bukan sekaligus. Dengan demikian produksi tetap stabil dan harga terkendali,”katanya.
Letmi Hendri mengatakan, untuk membantu mengatasi anjloknya harga cabai dan kentang di Kerinci, para pedagang diharapkan meningkatkan pembelian cabai dan kentang Kerinci dan mengurangi pembelian cabai dan kentang luar Jambi.
Sementara itu pantauan SP di Kota Jambi, Senin (16/5), harga cabai merah keriting hanya Rp 20.000/kg, turun dari harga pekan lalu Rp 25.000/kg. Sedangkan harga kentang turun dari Rp 15.000/kg menjadi Rp 10.000/kg. (BSC)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE