Lippo Plaza Matahari Jambi. |
Jambipos Online, Jambi-Defisit transaksi berjalan triwulan I 2016 menurun, terutama didorong oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan.
Defisit
transaksi berjalan turun dari US$5,1 miliar (2,4% PDB) pada triwulan IV
2015 menjadi US$4,7 miliar (2,1% PDB) pada triwulan I 2016.
Penurunan defisit transaksi berjalan terutama ditopang oleh surplus
neraca perdagangan nonmigas yang meningkat sebagai dampak dari penurunan
impor nonmigas (-5,2% qtq)
yang lebih besar dari penurunan ekspor nonmigas (-2,6% qtq).
Meskipun
secara keseluruhan menurun, kinerja ekspor beberapa komoditas nonmigas mulai menunjukkan perbaikan.
Di
sisi migas, neraca perdagangan migas membaik seiring dengan menyusutnya
impor minyak karena harga minyak dunia yang lebih rendah.
Perbaikan
kinerja transaksi
berjalan juga disumbang oleh berkurangnya defisit neraca jasa mengikuti
turunnya impor barang dan turunnya pengeluaran wisatawan nasional
selama berkunjung ke luar negeri.
Sementara itu, defisit neraca pendapatan
primer mengalami peningkatan
terkait pola pembayaran bunga surat utang
pemerintah.
Transaksi modal dan finansial triwulan I 2016 mencatat surplus
seiring dengan membaiknya prospek ekonomi domestik dan berlanjutnya pelonggaran
kebijakan moneter di negara-negara maju. Surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan I 2016 mencapai US$4,2 miliar, terutama ditopang oleh aliran masuk
modal investasi portofolio dan investasi langsung. Aliran masuk modal investasi portofolio neto terus
meningkat
dan mencapai US$4,4 miliar untuk keseluruhan triwulan I 2016.
Aliran masuk modal investasi portofolio tersebut
bersumber dari penerbitan sukuk global pemerintah,
surat
berharga negara berdenominasi rupiah, dan saham. Investasi langsung
juga tercatat surplus sebesar US$2,2 miliar, meski lebih kecil
dibandingkan dengan
surplus pada triwulan IV 2015 sebesar US$2,8 miliar.
Secara total,
surplus transaksi modal dan finansial triwulan I 2016 lebih rendah
dibandingkan dengan surplus triwulan sebelumnya.
Hal itu terutama
karena investasi lainnya yang mengalami defisit sebagai dampak dari
masih rendahnya penarikan pinjaman luar negeri swasta.
Secara keseluruhan,
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2016 mengalami defisit
seiring dengan surplus transaksi modal dan finansial
yang lebih rendah.
Defisit
NPI
tercatat
sebesar US$0,3 miliar.
Adapun posisi
cadangan devisa pada akhir Maret 2016 tercatat
sebesar US$107,5 miliar. Jumlah cadangan devisa ini cukup untuk
membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah
selama 7,7 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional.
Ke
depan, Bank Indonesia akan terus mewaspadai risiko eksternal dan
domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca pembayaran secara
keseluruhan. Bank Indonesia meyakini kinerja
NPI ke depan
akan semakin baik, didukung oleh bauran kebijakan moneter
dan makroprudensial, serta penguatan koordinasi kebijakan dengan
Pemerintah dalam mendorong percepatan reformasi struktural, termasuk
implementasi
berbagai paket-paket kebijakan pemerintah guna meningkatkan iklim investasi dan daya saing ekonomi. (Rel-BI)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE