Puluhan hektar padi di Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi terendam banjir.Foto Asenk Lee Saragih |
Jambipos Online, Batanghari-Banjir akibat luapan Sungai Batanghari tidak
hanya memaksa petani di Kabupaten Batanghari, Jambi melakukan panen
dini padi mereka. Banjir yang sudah terjadi sekitar dua pekan tersebut
juga merendam sekitar 559 hektare (ha) tanaman padi petani. Seluruh
tanaman padi yang baru berumur 15 hari tersebut pun terancam puso akibat
terlalu lama terendam banjir. Jika banjir masih berlanjut hingga
sepekan ke depan, padi tersebut tidak akan terselamatkan.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Batanghari, Isnen di Muarabulian, Batanghari, Selasa
(3/5) menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan di seluruh sentra tanaman
padi di Kabupaten Batanghari, luas areal sawah yang dilanda banjir
mencapai 559 ha. Sekitar 350 ha sawah yang dilanda banjir tersebut
berada di Kecamatan Mersam dan 209 ha di Kecamatan Marosebo Ulu.
“Seluruh sawah yang dilanda banjir di dua kecamatan tersebut baru
ditanami padi pertengahan hingga akhir April lalu. Jadi umur tanaman
padi yang terendam antara 5 – 15 hari. Bila banjir masih terjadi hingga
pekan mendatang, seluruh tanaman padi tersebut dipastikan puso. Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Batanghari dan para petani tidak bisa berbuat
apa-apa untuk menyelamatkan tanaman padi mereka yang terendam banjir,”
katanya.
Menurut Isnen, mengantisipasi kerugian petani akibat banjir tersebut,
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Batanghari mengupayakan pengadaan
bantuan bibit padi. Untuk itu, hasil pendataan tentang luas tanaman padi
yang terancam puso akibat banjir di daerah itu telah dilaporkan kepada
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi.
“Kemungkinan besar 559 ha tanaman padi petani di Batanghari yang
sudah dua pekan terendam banjir bakal puso. Masalahnya banjir masih
merendam tanaman padi tersebut. Tanda-tanda banjir surut juga belum ada.
Bahkan ketinggian luapan Sungai Batanghari di Kabupaten Batanghari
hingga Rabu (3/5) masih mencapai 2,76 meter atau status Siaga
II,”katanya.
Sementara itu, Asril (50), petani Desa Mersam, Batanghari
mengharapkan pemerintah segera menyediakan bantuan bibit padi dan pupuk
agar mereka bisa kembali menanam padi pasca banjir. Para petani desa
tersebut tidak memiliki persediaan bibit padi karena sudah ditanam
semuanya sejak pertengahan April lalu. Kemudian para petani juga sudah
menggunakan pupuk mereka untuk tanaman padi yang saat ini terendam
banjir.(SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE