IST |
Jambipos Online, Jakarta-Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,
S.TP,MA menekankan akan mendorong anggaran untuk pelayanan kepada masyarakat. Zola
mengatakan dirinya lebih suka manakala anggaran didorong untuk pelayanan kepada
masyarakat, seperti untuk pembangunan infrastruktur untuk publik, diantanya
pembangunan jalan dan jembatan, yang sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat
untuk masyarakat.
Hal itu dikemukakan Zumi Zola usai mengikuti Rapat Kerja
Pemerintah bersama Presiden dan Wakil Presiden Republik Indoesia serta para
Menteri Kabinet Kerja, bertempat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jum’at (8/4/2016)
siang.
Zola menyatakan, ada arahan Presiden dan Wakil Presiden
tentang bagaimana mempersiapkan diri menghadapi persaingan dan
kebijakan-kebijakan dalam menggunakan anggaran. “Presiden menekankan, kita
jangan berkutat pada operasional, pengadaan-pengadaan barang yang tidak
prioritas, misalnya mobil dinas, baru menjabat, mobil dinasnya baru. Kalau kita
di Jambi, saya masih pakai mobilnya Pak HBA kemarin. Saya pikir juga belum
seharusnya begitu (pengadaan mobil baru),” katanya.
“Karena penurunan harga minyak dunia, maka berimbas pada
APBN yang selanjutnya berimbas pada APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota, terutama
penghasil migas, termasuk Jambi. Jadi, saya selalu berpesan kepada SKPD, yang
operasional, perjalanan dinas, yang kalau tidak penting tidak perlu,” jelas
Zola.
“Misalnya, ke Jakarta untuk melakukan
konsultasi-konsultasi, sekarang kan ada yang namanya telepon, ada hand phone,
ada email. Ini arahan langsung dari Pak Presiden, dan ditujukan juga untuk
kementerian. Artinya apa, kalau tidak penting betul tidak usah. Saya setuju,
sangat setuju sekali karena dengan kondisi defisit atau kecenderungan defisit
seperti ini, maka kita harus lebih bijak menggunakan anggaran,” ujarnya.
Zola juga lebih suka kalau anggaran ini, kita dorong untuk
pelayanan kepada masyarakat. Masih banyak jalan kita, jembatan kita yang harus
dibangun.
Zola mengungkapkan, sesuai dengan arahan presiden, agar
dilakukan upaya maksimal untuk mengendalikan inflasi supaya jangan sampai
infllasi melebihi pertumbuhan ekonomi. “Tadi Pak Presiden katakan, percuma
pertumbuhan ekonomi tinggi kalau inflasi lebih tinggi daripada pertumbuhan
ekonomi. Artinya apa, tekor masyarakat. Yang bagus adalah inflasi harus dibawah
pertumbuhan ekonomi, berarti ada keuntungan, ada marginnya,” ungkap Zola.
“Saya selalu ingatkan juga bahwa salah satu prioritas kita
adalah pertanian, supaya bahan baku pangan itu relatif stabil, dimana pangan
selalu kita butuhkan dibandingkan dengan perkebunan misalnya. Komoditi
perkebunan sekarang ini sedang anjlok, dan turunnya harga komoditi perkebunan
ini bukan hanya Indonesia yang mengalami tetapi negara-negara tetangga juga
begitu. berarti harus ada mix-nya, harus kita gabungkan, kita kombinasikan,
jangan hanya misalnya Provinsi Jambi ini kita jadikan perkebunan semua, makanan
kita beli sama orang (daerah) lain, tidak bisa begitu,” terang Zola.
Zola menyatakan bahwa dalam arahan presiden tersebut, tidak
ada penekanan ke Provinsi Jambi atau regional Sumatera. “Beliau (presiden
bicara secara general. Tadi, saya juga sempat bicara dengan beliau untuk
memberitahukan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi punya program satu eskavator
satu keccamatan, ini salah satu solusi untuk karhutla, supaya masyarakat bisa
membuka lahan tanpa harus membakar. Tapi permasalahannya, biaya operasional
terlalu berat kalau dibebankan ke Pemprov,” katanya.
“Saya tanyakan, bisa tidak menggunakan Dana Desa, belum ada
ketentuan itu, tetapi sekarang sedang dikaji. Saya sudah sampaikan itu juga
kepada Menko Perekonomian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri
Keuangan, Menteri Desa, saat ini belum, tetapi kedepan, kalau ini sampai
terbuka dan dibolehkan, akan sangat membantu sekali,” pungkas Zola.
Para gubernur seluruh Indonesia dan wakil gubernur hasil Pilkada Serentak Tahun 2015, termasuk Wakil Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum diundang dalam rapat kerja pemerintah tersebut. (Mustar Hutapea/ Humas Prov Jambi)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE