Jambipos Online, Jambi-
Menteri Pemberdayaan dan Aparatur Negara (Menpan) Prof. Dr.Yuddy
Chrisnandi , MA usai mengunjungi dua kantor pemerintah lingkup
pemerintah Provinsi Jambi yaitu Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD)-PPT
dan Kantor Bappeda Provinsi Jambi, Jumat (15/4/2016) menyatakan bahwa
pemerintah Provinsi Jambi sudah menerapkan transparansi birokrasi.
Dimana masyarakat dapat langsung mengakses informasi pembangunan dan
peruntukkannya bagi kesejahteraan
masyarakat. Kehadiran Menpan di dua kantor ini didampingi oleh
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi H.Ridham Priskap,SH,MH,MM.
Disampaikan Menteri bahwa pemerintah saat ini melakukan upaya transparansi untuk membangun satu birokrasi yang clean dan good governance, yaitu pemerintahan yang bersih dan baik.
“Apa yang saya
lihat hari ini di dua kantor ini sudah melakukan transparansi birokrasi
dan akuntabilitas, dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
menilai, memberikan saran dan masukan tehadap pelaksanaan pembangunan di
semua tingkatan.
Seperti yang dilakukan Bappeda ini, kalo dulu semua
perencanaan pembangunan kan tertutup tapi sekarang di era reformasi
birokrasi ini ,dituntut transparansinya supaya masyarakat dapat ikut
mengawasi dan juga birokrasi menjaga kualitasnya agar tetap melaksanakn
tugas-tugasnya sesuai dengan garis-garis peraturan yang ada”ujar Menpan.
Dijelaskan Menpan bahwa dengan adanya data yang dapat langsung diakses oleh masyarakat akan memperkecil kemungkinan terjadinya penyelewengan.
“Seperti tadi di Pelayanan Perijinan Terpadu sudah
terlihat transparansinya seluruh ijin- ijinnya kelihatan dan prosedurnya
kelihatan, kalau mungkin dari desain tata ruang dan proses
perijinannya sangat tebuka jadi sulit sekali ada penyalahgunaan wewenang
sudah sangat kecil maka satu pemerintahan yang bebas dari korupsi
sangat mungkin bisa kita wujudkan dengan transparansi”katanya.
Dicontohkan oleh Menpan seperti di Bapedda dimana anggaran bisa dilhat secara langsung oleh masyarakat. “ Dengan sistem yang diterapkan Bapedda ini anggarannyan bisa dilihat dan untuk kegiatan apa saja.
Dengan begitu kita semua dapat mengecek ke lapangan, satu program dengan
anggaran tertentu betul-betul terimplemantasikan atau tidak misalnya
rehab sekolah kan kelihatan sekolahnya dimana apakah memang ada rehab.
Nah yang harus diperbaiki adalah time teblenya, waktunya kalau ini masih
umum dalam satu tahun, ke depan oleh Bapedda akan diperbaiki lagi
sehingga tiap tahapannya dapat diketahui jadi kalau rehab sekolah 100
sekolah , 30 sekolah pertama dimana dilaksanakan dan kapan pengerjaannya
kelihatan progressnya jadi serapan anggaran di seluruh pemerintahan
Indonesia akan seperti itu” ucapnya. (Maria/Humas Prov Jambi)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE