Ngatminah (Ny Siagian), wanita kelahiran Solo 8 Oktober 1945. |
Jambipos Online, Jambi-Usia senja ternyata bukan suatu alasan untuk berdiam diri dari segala aktifitas yang dapat memberikan manfaat, terlebih mata pencaharian. Mengisi masa tua, bisa juga disibukkan dengan bertanam kembang yang bisa juga mendapatkan rejeki.
Hal itu yang dilakukan
seorang janda Tentara yang tinggal di Jalan Kolonel M Kukuh, Kecamatan Kotabaru
Kota Jambi ini. Sejak ditinggal suami tercinta Serka TNI AD R Siagian 1987
silam, dirinya tak hanya berdiam diri menunggu pensiunan almarhum suaminya.
Adalah Ngatminah (Ny Siagian), wanita kelahiran Solo
8 Oktober 1945. Wanita asal Solo Jawa Tengah ini sudah puluhan tahun tinggal
sendirian, (maaf) tidak ada keturunan. Namun dirinya hidup
serumah dengan satu keluarga, yang ngontrak di rumahnya.
Ny Ngatminah sudah
merupakan ibu angkat buat keluarga yang tinggal bersamanya selama puluhan
tahun. Untuk mengisi kesibukannya setiap hari, Ngatminah menanam 10 batang
bunga melati alam di belakang dan samping rumahnya.
“Saya setiap pagi
memetik bunga melati ini. Satu hari bisa dapat 1,5 kilogram (kg) dengan harga
Rp 10 ribu per kg. Seminggu bisa mengumpulkan uang Rp 75 ribu hingga Rp 80
ribu. Bahkan dalam sebulan bisa Rp 450 ribu hingga Rp 500 ribu. Cukuplah untuk
makan ibu sebulan,”ujar Ngatminah saat ditemui Jambipos Online dikediamannya baru-baru sembari memetik melati miliknya.
PANEN MELATI SETIAP PAGI. |
Menurut Ngatminah,
dirinya menggeluti usaha kembang melati itu sejak tahun 2007 lalu. “Bunga hasil
petikan saya jual sama ibu Rosadelima (Ny Suhardi) sebelah. Ibu Rosadelima
mengumpulkan dan menjualnya ke Pasar Angso Duo. Saya hanya punya sepuluh batang
melati, namun ibu Suhardi lebih dari 30 batang,”katanya.
Usaha tanam melati kini
bisa mencari rejeki. Dengan mimiliki 10 batang pohon, Ngatminah bisa mendapat
uang Rp 500 ribu setiap bulannya. Padahal bunga melati tidak ada perawatan
khusus, seperti pemberian pupuk dan semprotan pestisida. “Bunga melati setiap
hari berbunga,”ujarnya.
Belajar dari Ngatminah,
tak ada alasan untuk mengeluh bagi kawula muda. Jiwa kreatifitas dan keseriusan
dalam segala hal bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, terlebih menangguk
rejeki pula.
Ngatminah (Ny Siagian), wanita kelahiran Solo 8 Oktober 1945. |
Usia Ibu Ngatminah yang
tak lagi muda, ternyata masih produktif dalam mencari rejeki dengan bertaman
kembang melati. Mengisi usia senjanya, Ngatminah justru bisa mudik ke Solo
dengan naik pesawat
hasil dari melati.
“Desember 2013 lalu saya pulang naik
pesawat. Tiketnya itu dari hasil jual kembang melati selama setahun. Kalau ada
kemauan, tentu ada jalan. Buat kaum muda agar jangan patah semangat dalam hidup
ini. Buka usaha sendiri lebih baik ketimbang mencari kerja yang tak
dapat-dapat. Hidup lebih kreatif kini sudah menjadi pilihan,”ujar Ny Ngatminah
berpesan. (Asenk
Lee Saragih)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE