IST |
Jambipos Online, Jambi-Sedikitnya 500 jiwa korban banjir di 15 desa, tiga kecamatan, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi masih kekurangan bahan makanan. Para korban banjir masih sulit mendapatkan bahan makanan, baik beras, ikan, sayuran maupun bahan makanan lainnya karena seluruh toko yang terendam banjir di daerah itu belum buka. Sedangkan, persediaan bahan makanan para korban banjir yang ada di rumah mereka sudah rusak akibat banjir. Sementara itu, bantuan bahan makanan dari pemerintah setempat belum sampai kepada seluruh korban banjir.
Gubernur Jambi H Zumi Zola didampingi Kadis PU Provinsi Jambi Ir PB Panjaitan MM (kiri) saat memberikan bantuan kepada korban banjir di Sarolangun, Maret 2016. |
Kepala Desa Temenggung, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Abdul Hamid di Sarolangun, Rabu (30/3) menjelaskan, ratusan warganya yang sudah tiga hari dilanda banjir kekurangan bahan makanan. Warga Desa Temenggung yang sudah mulai kembali ke rumah menyusul surutnya banjir kesulitan mendapatkan bahan makanan.
"Persediaan bahan makanan warga yang ada di rumah mereka sudah rusak karena sudah tiga hari terendam banjir. Warga juga belum bisa membeli bahan makanan karena toko-toko bahan makanan di desa masih tutup. Persediaan bahan makanan di toko juga banyak yang rusak terendam banjir. Sementara bantuan pangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun belum sampai kepada warga," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun, Mulyadi mengatakan, pihaknya hingga Rabu (30/3) pagi masih terus berupaya memasok bantuan makanan dan obat-obatan kepada para korban banjir di 15 desa di tiga kecamatan. Pendistribusian bantuan dilakukan kepada korban banjir yang masih berada di pengungsian, maupun yang sudah kembali ke rumah mereka.
"Pengiriman bantuan kepada para korban banjir tidak bisa dilakukan dengan cepat. Masalahnya desa yang dilanda banjir ada 15 dan tersebar di tiga kecamatan. Sedangkan petugas dan peralatan BPBD Sarolangun dan BPBD Jambi terbatas. Jadi bantuan kami salurkan secara bertahap," katanya.
Dijelaskan, banjir yang melanda 15 desa di Sarolangun sejak Senin (28/3) sudah mulai surut. Namun, para korban banjir yang mengungsi belum semua bisa kembali karena rumah mereka masih berlumpur. Warga masih membersihkan rumah mereka.
"Kegiatan warga juga masih lumpuh. Mereka belum bisa melakukan kegiatan sehari-hari. Sekolah-sekolah juga masih diliburkan," ujarnya.
Menurut Mulyadi, banjir yang melanda 15 desa di tiga kecamatan, Kabupaten Sarolangun merendam sekitar 1.000 unit rumah. Satu unit rumah hanyut dan satu unit jembatan rusak akibat banjir. Sedangkan sawah petani yang rusak akibat banjir tersebut mencapai 70 hektare (ha). Kerugian akibat banjir tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Namun tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Zumi Zola meninjau banjir di beberapa desa, Sarolangun, Selasa (29/3). Pada kesempatan tersebut, Zumi Zola memberikan bantuan ratusan dus mi instan, ikan sarden, ratusan selimut, dan bantuan lain. Zumi Zola juga memberikan bantuan Pemprov Jambi berupa uang tunai Rp 150 juta.
"Saya meminta Pemkab Sarolangun benar-benar memperhatikan seluruh korban banjir. Bantuan harus disampaikan kepada semua warga. Pendataan korban banjir juga perlu dilakukan secepatnya supaya bantuan dapat disalurkan secara merata. Selain itu, BPBD Sarolangun juga perlu tetap siaga mengantisipasi terjadinya banjir susulan karena curah hujan masih tinggi," katanya. (SP/Rds)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE