Pelepasan Burung oleh Gubernur Jambi H
Zumi Zola dan Ayahnya Zulkifli Nurdin di Candi Muarojambi, Rabu 9 Maret
Pagi . Foto Usman Muhammad.
|
Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA |
Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA memanfaatkan momen menyaksikan Gerhana Matahari
Total (GMT) di Kawasan Percandian Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Rabu (9/3/16)
sebagai pembulatan tekad untuk menggaungkan Candi Muaro Jambi menjadi salah satu
world heritage (warisan budaya dunia).
Momentum GMT sebagai momen untuk mempromosikan kawasan
Percandian Muaro Jambi sebagai destinasi unggulan Provinsi Jambi.
Zola mengungkapkan, pemilihan Kawasan Percandian Muaro
Jambi sebagai tempat bagi masyarakat
menyaksikan Gerhana Matahari Total adalah
untuk mengakomodir masyarakat dari Kota Jambi dan sekitarnya yang ingin
menyaksikan Gerhana Matahari Total, yang erat kaitannya dengan sejarah 2
kerajaan besar, Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu.
Zola berharap, Kawasan Percandian Muaro Jambi dapat menjadi
destinasi unggulan pariwisata Provinsi Jambi. Pemerintah Provinsi Jambi
bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dan seluruh pihak terkait
menangkap momen Gerhana Matahari Total sebagai fenomena yang sangat bagus,
tidak hanya sebagai fenomena alam, tetapi juga sebagai ajang untuk
mempromosikan Candi Muaro Jambi.
Dalam upaya mendorong Candi Muaro Jambi sebagai salah satu
world heritage, Pemerintah Provinsi Jambi sengaja mendatangkan Tim Lacak
Artefak, untuk menggali lebih banyak lagi sejarah budaya Jambi, khususnya
sejarah yang berkaitan dengan Candi Muaro Jambi.
"Kita juga ingin mendorong Candi Muaro Jambi sebagai
salah satu UNESCO World Heritage, agar Candi Muaro Jambi menjadi kebanggaan
Provinsi Jambi, kebanggaan Indonesia, dan kebanggaan internasional nantinya,”
katanya.
Zola menghimbau masyarakat Provinsi Jambi, terutama
generasi muda untuk mencintai tekuluk, serta meminta sekolah-sekolah untuk
menyampaikan tentang Tekuluk Jambi melalui pelajaran muatan lokal.
"Candi Muaro Jambi layak menjadi world heritage,
mempunyai nilai history yang tinggi, peninggalan sejarahnya juga ada, dan ini
menjadi kebanggan masyarakat Provinsi Jambi. Saya sudah menggandeng pihak
budayawan, sejarawan dalam Tim Lacak Artefak, yang artinya adalah untuk
menegaskan agar Candi Muaro Jambi ini bisa kita dorong, mudah-mudahan diterima
oleh UNESCO sebagai salah satu world heritage," ujar Zola.
"Kita harus melengkapi data-data, oleh sebab itu, tim
turun ke lapangan, Sungai Batanghari sudah ditelusuri, juga dengan menggunakan
drone, untuk memfoto dari atas. Itu menjadi bahan-bahan mereka, akan dikirimkan
ke Jakarta. Kedepan, mereka akan membuat seminar nasional, insyaallah saya akan
hadir juga di sana, untuk menjelaskan betapa Candi Muaro Jambi punya nilai
sejarah yang sangat tinggi. Tadi dikatakan bahwa Candi Muaro Jambi merupakan
tempat belajar pata biksu pada zaman dulu, Maha Wihara," jelas Zola.
“Pada zaman Pak Zulkifli Nurdin, 10 ribu biksu ada di sini.
Di tingkat nasional kita lakukan seminar, kita dorong lagi ke tingkat
internasional," tambah Zola.
Zola juga berpesan kepada masyarakat, yakni di zaman
teknologi yang sangat canggih ini, masyarakat jangan sampai lupa dengan sejarah
dan budaya. "Itu tidak bisa tergantikan. Oleh sebab itu, semua masyarakat
tanpa terkecuali, ayo kita jaga dan lestarikan Candi Muaro Jambi ini. Kita juga
akan mengupayakan pengembangan infrastruktur di kawasan Candi Muaro Jambi
ini," pungkas Zola.
Setelah itu, Gubernur Jambi yang didampingi oleh Ketua Dewan
Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jambi, Hj.Sherrin Tharia Zumi
Zola, Bupati Muaro Jambi beserta istri, dan rombongan, meninjau stan kuliner
Jambi seerta mencicipi kuliner Jambi tersebut.
Kemudian, gubernur dan rombongan menandatangani spanduk
hastag Muaro Jambi Temple for Word Heritage, sebagai salah satu bentuk dukungan
masyarakat untuk mendorong agar Candi Muaro Jambi menjadi world heritage.
Dalam acara tersebut, juga diadakan pelepasan puluhan ekor
burung dari sarang oleh Gubernur Jambi, Zumi Zola dan tokoh masyarakat Provinsi
Jambi yang juga mantan Gubernur Jambi, H.Zukkifli Nurdin, sebagai pertanda
pelestarian lingkungan.
Pameran tekuluk Jambi dari Dekranasda dan Dharma Wanita
seluruh kabupaten/kota se Provinsi Jambi dan penampilan Tari Lukah Gilo dari
Kabupaten Muaro Jambi turut memeriahkan acara tersebut.
Bupati Muaro Jambi, H.Burhanuddin Mahir, dalam sambutannya
menyatakan, dirinya bersyukur atas momen Gerhana Matahari Total ini yang bisa
disaksikan di Kabupaten Muaro Jambi, khususnya di Kawasan Percandian Muaro
Jambi.
"Maknanya adalah kita berdoa kepada Tuhan agar
matahari yang fungsinya memberikan panas dan sinar terang terus memberikan
panas dan sinar terang," ungkap Burhanuddin Mahir.
Bupati Muaro Jambi yang akrab disapa Cik Bur ini
mengapresiasi kunjungan rombongan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranas),
yaitu rombongan Ratu Munawwaroh Zulkifli ke Kawasan Percandian Muaro Jambi
untuk menyaksikan Gerhana Matahari Total.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan dari Tim Lacak Artefak,
Dr. Ali Akbar, arkeolog dari Universitas Indonesia menyampaikan sekilas
informasi tentang Gerhana Matahari dan Candi Muaro Jambi.
Ali Akbar menjelaskan, Gerhana Matahari Total sebagai momen
yang sangat langka, sebelumnya pernah melintasi Provinsi Jambi pada 29 Juni 447
dengan durasi 7 menit 13 detik, 3 Januari 465 dengan durasi 2 menit 19 detik,
juga pada tahun 918, dan tahun 993. "Provinsi Jambi sering dilintasi
GMT," sebut Ali Akbar.
“Jambi dipenuhi sumber daya alam dan ditunjang oleh
fenomena alam yang sangat menarik. Dalam peradaban manusia, manusia senang
dengan sumber daya alam yang banyak ditunjang oleh fenomena alam," tambah
Ali Akbar.
Selanjutnya, Ali Akbar menjelaskan tentang Percandian Muaro
Jambi. Ali Akbar mengatakan, candi yang bisa dilihat di Kawasan Percandian
Muaro Jambi hanya 8 candi, namun sebenarnya masih ada 80-an lagi candi.
Ali Kabar mengemukakan, Tim Lacak Artefak juga menggunakan
teknologi dalam mengambil dokumen Candi Muaro Jambi, yakni dengan menggunakan
drone, dimana dengan drone, bisa lebih banyak lagi yang terdokumentasikan.
“Target kita adalah menjadikan Candi Muaro Jambi, yang
sudah diinisiasi oleh Pak Zulkifli Nurdin, menjadi UNESCO world heritage,"
ujar Ali Akbar.
"Pertanyaannya, apa pentingnya menjadi UNESCO World
Heritage? Adalah pengakuan warga dunia terhadap tingkat peradaban yang pernah
dicapai pada masa lalu. Semangat pengakuan terhadap peradaban yang kita capai
pada masa lalu itu yang kita ambil," jelas Ali Akbar.
Ali Akbar mengemukakan, apa yang dicapai oleh Tim Lacak
Artefak akan diseminarkan di tingkat nasional, bahkan akan diadakan seminar
internasional, agar Candi Muaro Jambi dan Provinsi Jambi dikenal lebih luas
lagi oleh masyarakat luar Provinsi Jambi.
Agus, arkeolog dari Universitas Jambi mengatakan, Candi Muaro
Jambi sudah masuk list di INESCO, yang ditunggu adalah Understanding of
Standing Value.
“Jangan hanya lihat candinya, tetapi sejarah dan maknanya
sebagai Maha Wihara, pusat belajarnya para biksu beberapa abad lalu. Candi
Muaro Jambi ini juga sebagai pertanda kebesaran Kerajaan Sriwiya," ungkap
Agus.
Agus menganjurkan supaya upaya untuk mendorong Candi Muaro
Jambi menjadi world heritage jangan setengah-setengah, namun harus sepenuhnya,
agar harapan menjadikan Candi Muaro Jambi menjadi world heritage terwujud
menjadi kenyataan. (Asenk Lee)
MGT dilihat dari Candi Muarojambi, Rabu 9 Maret 2016 Pagi. Foto Sakti Alam Watir. |
MGT dilihat dari Candi Muarojambi, Rabu 9 Maret 2016 Pagi. Foto Sakti Alam Watir. |
Pesona Candi Muarojambi Pada Malam Hari, Selasa 8 Maret 2016 Pagi. Foto Usman Muhammad. |
MGT dilihat dari Candi Muarojambi, Rabu 9 Maret 2016 Pagi. Foto Sakti Alam Watir. |
MGT dilihat dari Candi Muarojambi, Rabu 9 Maret 2016 Pagi. Foto Sakti Alam Watir. |
MGT dilihat dari Candi Muarojambi, Rabu 9 Maret 2016 Pagi. Foto Sakti Alam Watir. |
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE