Jambipos Online, Jambi-Sedikitnya 500
kepala keluarga (KK) atau 1.000 jiwa warga 15 desa di tiga kecamatan,
Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi hingga Selasa (29/3) masih
mengungsi menyusul banjir bandang yang menerjang daerah itu. Beberapa
desa di daerah itu juga terisolasi akibat jalan terendam dan jembatan
yang putus diterjang banjir. Banjir juga menyebabkan kegiatan masyarakat
setempat lumpuh total. Sekolah di 15 desa yang terendam banjir di
daerah tersebut juga diliburkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun, Mulyadi
di Sarolangun, Jambi, Selasa (29/3) menjelaskan, lokasi pengungsian
korban banjir di Sarolangun dipusatkan di lapangan kantor Camat Limun
dan di Desa Temenggung, Kecamatan Limun. Dua dapur umum juga didirikan
di dua lokasi pengungsian tersebut. Sebagian warga yang jauh dari kantor
Camat Limun dan Desa Temenggung mengungsi ke rumah keluarga mereka.
“Para pengungsi sudah mendapatkan bantuan makanan, obat-obatan, dan
pelayanan kesehatan. Bahan makanan beras, mi instan, ikan sarden dan pos
kesehatan sudah tersedia di lokasi pengungsi. Namun bantuan tersebut
diperkirakan masih kurang karena banyaknya warga sembilan desa yang
mengungsi. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sarolangun masih berada di lokasi
memantau kondisi banjir dan membantu para pengungsi,”katanya.
Dijelaskan, para korban banjir di Sembilan desa di tiga kecamatan,
Sarolangun tersebut dikhawatirkan terancam kekurangan bahan makanan dan
air bersih akibat akses jalan yang terputus. Seluruh desa yang direndam
banjir sulit dijangkau karena jalan terendam banjir dan satu jembatan
putus. Pengiriman bantuan bahan makanan dan air bersih ke lokasi
pengungsi hanya bisa dilakukan menggunakan perahu karet milik BPBD
setempat.
Cepat Meluas
Menurut Mulyadi, banjir yang melanda Sarolangun cepat meluas. Semula
banjir hanya merendam beberapa desa di Kecamatan Limun, Senin (28/3)
subuh. Banjir meluas ke enam desa Senin siang. Sedangkan hingga Senin
malam, banjir sudah melanda sembilan desa di Kecamatan Limun. Banjir
juga meluas ke empat desa di Kecamatan Pelawan dan dua desa di Kecamatan
Cermin Nan Gedang.
“Total desa yang terendam banjir di Sarolangun menjadi 15 desa.
Sedangkan rumah warga yang terendam mencapai 500 unit. Satu unit rumah
hanyut dan satu jembatan putus. Hingga Selasa (29/3), sebagian besar
rumah warga di 15 desa di Sarolangun masih terendam. Ketinggian banjir
ada yang mencapai 3 meter. Tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut.
Kerugian akibat banjir tersebut diperkirakan mencapai miliaran
rupiah,”katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jambi, Arief Munandar didampingi
Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi, M Dalmanto di
Jambi, Selasa (29/3) mengatakan, pihaknya sudah mengirim bantuan bahan
makanan, peralatan evakuasi, mobil dapur umum, tangki air dan petugas
TRC untuk membantu para korban banjir di Sarolangun. Petugas dan
peralatan BPBD Jambi disiagakan membantu pengungsi hingga banjir surut.
Dijelaskan, banjir yang melanda 15 desa di tiga kecamatan di
Sarolangun disebabkan hujan deras yang turun di daerah itu sejak Minggu
(27/3). Hujan deras membuat sungai-sungai meluap. Sarana irigasi, Dam
Kutur di hulu sungai Limun juga meluap. Desa yang paling banyak terkena
banjir, yakni di Kecamatan Limun. Desa yang terendam banjir di kecamatan
tersebut, Desa Panca Karya, Demang, Muara Mansao, Temenggung, Muara
Limun, Monti, Temalang, Bedorong dan Pulau Pandang.
“Hujan deras hampir satu hari di Sarolangun membuat sarana irigasi,
Dam Kutur di Kecamatan Limun meluap. Luapan air dari dam tersebut
menerjang seluruh desa di daerah hilir. Tidak ada korban jiwa akibat
banjir tersebut. Kerugian akibat banjir diperkirakan mencapai miliaran
rupiah karena banyak rumah warga, fasilitas umum, infrastruktur dan
areal pertanian yang rusak akibat banjir,” katanya. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE