Seorang pelajar memancing ikan di halaman sekolah mereka yang digenangi air luapan Sungai Batanghari di Maro Sebo, Muarojambi, Jambi, Selasa (26/1). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan) |
Jambipos, Tanjabar-Sedikitnya 240
kepala keluarga (KK) korban banjir dan longsor di Kecamatan Tungkalulu
dan Muarapapalik, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), Provinsi
Jambi terancam krisis makanan. Banjir yang masih merendam permukiman
warga hingga Rabu (2/3) membuat akses jalan sulit ditempuh, sehingga
pengiriman bahan makanan ke lokasi pengungsian sulit dilakukan.
Untuk mengirim bantuan makanan ke pada para pengungsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjabbar dan Provinsi Jambi mengerahkan dua Tim Reaksi Cepat (TRC).
“Korban banjir dan longsor di Tanjabbar sangat membutuhkan bantuan makanan, air bersih dan obat-obatan. Pasokan makanan ke lokasi pengungsi saat ini hanya mengandalkan tim BPBD. Banjir yang merendam permukiman warga masih tinggi, mencapai 1,5 meter. Akibatnya akses jalan ke lokasi pengungsian sulit,” kata Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi, M Dalmanto di Jambi, Rabu (2/3).
Arief menjelaskan, BPBD Tanjabbar dan Jambi sudah menerjunkan dua TRC untuk memasok berbagai kebutuhan para pengungsi. Bantuan yang sudah disalurkan kepada para pengungsi antara lain beras puluhan ton, mi instan, ikan sarden dan obat-obatan. Selain itu BPBD Jambi juga menyediakan satu unit mobil evakuasi, satu unit mobil serbaguna dan dua unit perahu karet untuk mengangkut bahan makanan dan keperluan lain ke lokasi pengungsian.
Menurut Arief, kondisi banjir dan longsor dibeberapa kecamatan, Kabupaten Tanjabbar hingga Rabu (2/3) masih status siaga. Dua TRC BPBD Tanjabbar dan Jambi masih disiagakan di lokasi banjir. Kemudian warga masyarakat juga diimbau tetap siaga terhadap meluasnya banjir dan longsor karena curah hujan di daerah itu masih tinggi dan luapan sungai masih tinggi.
“Curah hujan masih tinggi di Tanjabbar. Luapan Sungai Pengabuan dan anak sungai tersebut masih tinggi. Kemungkinan meningkat dan meluasnya banjir masih terus diwaspadai,” katanya.
Dijelaskan, banjir dan longsor yang menerjang Kecamatan Tungkalulu dan Muarapapalik, Tanjabar, Jambi sejak Senin (29/2) malam hingga Rabu (2/3) menyebabkan 235 unit rumah warga terendam dan dua unit rusak berat. Kemudian tiga unit rumah warga di Kecamatan Muarapapalik juga rusak akibat longsor.
Untuk mengirim bantuan makanan ke pada para pengungsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjabbar dan Provinsi Jambi mengerahkan dua Tim Reaksi Cepat (TRC).
“Korban banjir dan longsor di Tanjabbar sangat membutuhkan bantuan makanan, air bersih dan obat-obatan. Pasokan makanan ke lokasi pengungsi saat ini hanya mengandalkan tim BPBD. Banjir yang merendam permukiman warga masih tinggi, mencapai 1,5 meter. Akibatnya akses jalan ke lokasi pengungsian sulit,” kata Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi, M Dalmanto di Jambi, Rabu (2/3).
Arief menjelaskan, BPBD Tanjabbar dan Jambi sudah menerjunkan dua TRC untuk memasok berbagai kebutuhan para pengungsi. Bantuan yang sudah disalurkan kepada para pengungsi antara lain beras puluhan ton, mi instan, ikan sarden dan obat-obatan. Selain itu BPBD Jambi juga menyediakan satu unit mobil evakuasi, satu unit mobil serbaguna dan dua unit perahu karet untuk mengangkut bahan makanan dan keperluan lain ke lokasi pengungsian.
Menurut Arief, kondisi banjir dan longsor dibeberapa kecamatan, Kabupaten Tanjabbar hingga Rabu (2/3) masih status siaga. Dua TRC BPBD Tanjabbar dan Jambi masih disiagakan di lokasi banjir. Kemudian warga masyarakat juga diimbau tetap siaga terhadap meluasnya banjir dan longsor karena curah hujan di daerah itu masih tinggi dan luapan sungai masih tinggi.
“Curah hujan masih tinggi di Tanjabbar. Luapan Sungai Pengabuan dan anak sungai tersebut masih tinggi. Kemungkinan meningkat dan meluasnya banjir masih terus diwaspadai,” katanya.
Dijelaskan, banjir dan longsor yang menerjang Kecamatan Tungkalulu dan Muarapapalik, Tanjabar, Jambi sejak Senin (29/2) malam hingga Rabu (2/3) menyebabkan 235 unit rumah warga terendam dan dua unit rusak berat. Kemudian tiga unit rumah warga di Kecamatan Muarapapalik juga rusak akibat longsor.
“Rumah warga yang terendam banjir di Kecamatan Tungkalulu terdapat di
Kelurahan Pelabuhandagang sebanyak 44 unit, Tanjungtayas (26 unit),
Kualadasal (8 unit), Pematang pauh (159 unit),” tambahnya.(BeritaSatu.com/Radesman Saragih/CAH
Suara Pembaruan)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE