Ilustrasi (Istimewa) |
Jambipos Online, Jakarta-Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla (JK) mengatakan, dirinya akan turut serta menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi 9 Maret 2016 mendatang. Meskipun, belum tahu akan melihat dari kota mana karena hotel di sejumlah kota yang dilewati fenomena tersebut sudah penuh.
"Pasti lebih banyak pariwisatanya, ilmuwan pasti juga ada. Baru
telepon semua kota, semua hotel penuh. Mau Palu, Ternate penuh semua.
Yang menarik, di Ternate dan Palu sudah di pesan sejak tahun 2014," kata
JK di kantor Wapres, Jakarta, Senin (29/2).
Oleh karena itu, menurut JK, fenomena GMT dipastikan akan menguntungkan untuk sektor pariwisata dan ekonomi Tanah Air. Walaupun, para wisatawan mancanegara dan domestik diperkirakan hanya akan bertahan selama tiga hari.
Ajak Melihat GMT
Lebih lanjut, JK mengajak masyarakat untuk melihat fenomena GMT secara langsung tetapi tentunya dengan menggunakan kacamata khusus.
"Untuk mengoreksi kejadian tahun 1983, di mana orang diajar salah untuk tidak bisa melihat dan harus tinggal di rumah. Itu kesalahan besar. Oleh karena itu, dianjurkan justru untuk dilihat walaupun harus pakai kacamata khusus," ujarnya.
Seperti diberitakan, fenomena GMT yang terjadi setiap 33 tahun akan melintasi 11 provinsi di Indonesia, yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara, pada tanggal 9 Maret 2016.
Sementara kota-kota besar yang diperkirakan dilintasi GMT, yakni Muko-Muko, Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, dan Ternate. (BeritaSatu.com)
Oleh karena itu, menurut JK, fenomena GMT dipastikan akan menguntungkan untuk sektor pariwisata dan ekonomi Tanah Air. Walaupun, para wisatawan mancanegara dan domestik diperkirakan hanya akan bertahan selama tiga hari.
Ajak Melihat GMT
Lebih lanjut, JK mengajak masyarakat untuk melihat fenomena GMT secara langsung tetapi tentunya dengan menggunakan kacamata khusus.
"Untuk mengoreksi kejadian tahun 1983, di mana orang diajar salah untuk tidak bisa melihat dan harus tinggal di rumah. Itu kesalahan besar. Oleh karena itu, dianjurkan justru untuk dilihat walaupun harus pakai kacamata khusus," ujarnya.
Seperti diberitakan, fenomena GMT yang terjadi setiap 33 tahun akan melintasi 11 provinsi di Indonesia, yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara, pada tanggal 9 Maret 2016.
Sementara kota-kota besar yang diperkirakan dilintasi GMT, yakni Muko-Muko, Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, dan Ternate. (BeritaSatu.com)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE