Jambipos Online, Jambi-Mayoritas warga
Kota Jambi kurang puas menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) Rabu
(9/3) pagi sekitar pukul 07.00 WIB akibat awan tebal yang menyelimuti
kota itu mulai pukul 06.00 – 07.15 WIB. Saat GMT terjadi, Kota Jambi
tampak mendung seperti pada petang hari. Warga baru bisa menyaksikan
beberapa saat GMT ketika matahari mulai terlihat kembali sekitar pukul
07.30 WIB.
Pantauan di Kota Jambi, Rabu (9/3) pagi sekitar pukul
06.30 – 07.30 WIB, warga banyak yang menyaksikan GMT dengan mata
telanjang di tugu kantor Wali Kota Jambi. Mereka mengabadikan saat-saat
matahari mulai muncul kembali. Matahari kembali tampak seluruhnya
sekitar pukul 08.00 WIB. Sejumlah warga di beberapa daerah menyaksikan
GMT melalui layar televisi.
“Kurang puas, awan cukup tebal. Ketika matahari mulai tertutup bulan
dan saat GMT tidak nampak. Hanya beberapa saat kami bisa melihat GMT
ketika matahari mulai terlihat kembali. Setelah itu kami melihat GMT di
beberapa daerah melalui televisi,” kata Arlis (56), warga Perumnas
Kotabaru, Kota Jambi.
Sementara kegiatan warga Kota Jambi tetap berlangsung seperti hari
biasa. Pasar tradisional tetap ramai dikunjungi seperti di pasar Handil
Jaya, Kota Jambi. Pusat-pusat pertokoan juga tetap buka seperti di
Perumnas, Kotabaru, Jelutung dan Pasar, Kota Jambi.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Edi
Erizon mengatakan, kegiatan GMT dipusatkan di Candi Muarojambi yang
dipadati ribuan pengunjung. Dari total jumlah itu, sekitar 300 orang
merupakan wisatawan mancanegara.
Kendati tertutup awan, pengunjung tetap
serius menyaksikan saat-saat GMT di Candi Muarojambi dengan kaca mata
khusus warna hitam. “Beberapa saat GMT bisa terlihat jelas ketika awan
menipis, khususnya saat matahari yang tertutup bulan muncul kembali,”
katanya. (Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE