Ilustrasi banjir bandang (Antara/Hari) |
Jambipos Online, Sungaipenuh-Pemerintah Kota
Sungaipenuh, Provinsi Jambi, kewalahan menanggulangi bencana banjir yang
melanda wilayah itu akibat luapan Sungai Batangmerao yang kian meluas,
menyusul hujan deras yang terus menerus dalam beberapa hari terakhir.
Wali Kota Sungaipenuh Asafri Jaya Bakri mengatakan kepada SP dan Beritasatu.com, Selasa (15/12) pagi, kendala yang dihadapi antara lain ketersediaan fasilitas dapur umum, obat-obatan dan petugas posko banjir sangat terbatas.
“Untuk mengatasi luapan sungai, kami hanya bisa membendung sungai menggunakan karung berisi pasir bekerja sama dengan masyarakat,” kata Asafri Jaya Bakri.
Ia mengharapkan bantuan pemerintah pusat dan provinsi untuk menanggulangi bencana banjir di daerah ini.
“Bantuan yang kami butuhkan terutama dana pengadaan bahan pangan, dapur umum, obat-obatan, alat berat dan petugas penanggulangan banjir,” katanya.
Sementara itu luapan Sungai Batangmerao juga menyebabkan ratusan rumah di Kabupaten Kerinci terendam banjir. Sedikitnya 166 unit rumah warga di beberapa desa, Kecamatan Pesisir Bukti, Kabupaten Kerinci, hingga Selasa (15/12) masih terendam banjir. Warga yang rumahnya terendam banjir belum mengungsi. Warga bertahan di rumah mereka yang memiliki lantai dua.
Wali Kota Sungaipenuh Asafri Jaya Bakri mengatakan kepada SP dan Beritasatu.com, Selasa (15/12) pagi, kendala yang dihadapi antara lain ketersediaan fasilitas dapur umum, obat-obatan dan petugas posko banjir sangat terbatas.
“Untuk mengatasi luapan sungai, kami hanya bisa membendung sungai menggunakan karung berisi pasir bekerja sama dengan masyarakat,” kata Asafri Jaya Bakri.
Ia mengharapkan bantuan pemerintah pusat dan provinsi untuk menanggulangi bencana banjir di daerah ini.
“Bantuan yang kami butuhkan terutama dana pengadaan bahan pangan, dapur umum, obat-obatan, alat berat dan petugas penanggulangan banjir,” katanya.
Sementara itu luapan Sungai Batangmerao juga menyebabkan ratusan rumah di Kabupaten Kerinci terendam banjir. Sedikitnya 166 unit rumah warga di beberapa desa, Kecamatan Pesisir Bukti, Kabupaten Kerinci, hingga Selasa (15/12) masih terendam banjir. Warga yang rumahnya terendam banjir belum mengungsi. Warga bertahan di rumah mereka yang memiliki lantai dua.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci,
Evi Rasmianto mengatakan, banjir yang melanda daerah itu menyebabkan
aktivitas warga masyarakat terganggu.
Sekolah – sekolah di daerah bajir
juga terpaksa diliburkan dan menunda ujian akibat banjir yang masih
merendam gedung sekolah dan jalan raya. Warga juga belum bisa
melaksanakan kegiatan pertanian karena akses jalan ke ladang mereka
tergenang banjir. (BeritaSatu.com/Radesman Saragih/JEM/Suara Pembaruan)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE