Foto: USGS |
Jambipos Online, Jakarta-Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR)
mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (2/3/2016) malam. Gempa yang terjadi
sekitar 636 kilometer dari bibir pantai Mentawai tersebut merupakan
jenis gempa bumi dangkal.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, episenter gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 4,92 derajat lintang selatan dan 94,39 derajat bujur timur dengan kedalaman hiposenter 16 kilometer. Tepatnya di Samudera Hindia pada jarak 636 kilometer arah baratdaya Mentawai.
"Guncangan gempa bumi dirasakan di Kepulauan Mentawai dan Kota Padang hanya mencapai skala intensitas II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan rumah sebagai dampak dari peristiwa gempabumi," jelas Daryono yang dikutip detikcom dari situs resmi BMKG, www.bmkg.go.id, Kamis (3/3/2016).
Daryono menjelaskan, gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar mendatar. "Posisi episenter menunjukkan bahwa pusat gempabumi ini terletak di bagian utara dari zona Cekungan Wharton yang memang banyak terdapat segmen spreading ridge. Cekungan Wharton memiliki kaitan dengan pergerakan dasar Samudra Hindia dan zona-zona patahan di sekitarnya. Lokasi ini berada di antara Kepulauan Mentawai dan zona Ninetyeast Ridge," jelasnya.
Ninetyeast Ridge merupakan punggungan dasar laut di Samudera Hindia. Punggungan ini memiliki panjang sekitar 5.000 kilometer dari Teluk Benggala ke selatan hingga sebelah barat Benua Australia. Punggungan ini diduga terbentuk oleh proses geologis jejak pergerakan benua mikro India dari selatan ke utara sejak 71 juta tahun lalu.
"Tentu saja di dekat ridge ini, pada masa pembentukannya juga banyak terjadi gempabumi, yang mirip dengan investigator ridge di sebelah Timurnya yang juga menyebabkan terjadinya gempabumi yang berpusat di tengah samudera," jelasnya.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, episenter gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 4,92 derajat lintang selatan dan 94,39 derajat bujur timur dengan kedalaman hiposenter 16 kilometer. Tepatnya di Samudera Hindia pada jarak 636 kilometer arah baratdaya Mentawai.
"Guncangan gempa bumi dirasakan di Kepulauan Mentawai dan Kota Padang hanya mencapai skala intensitas II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan rumah sebagai dampak dari peristiwa gempabumi," jelas Daryono yang dikutip detikcom dari situs resmi BMKG, www.bmkg.go.id, Kamis (3/3/2016).
Daryono menjelaskan, gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar mendatar. "Posisi episenter menunjukkan bahwa pusat gempabumi ini terletak di bagian utara dari zona Cekungan Wharton yang memang banyak terdapat segmen spreading ridge. Cekungan Wharton memiliki kaitan dengan pergerakan dasar Samudra Hindia dan zona-zona patahan di sekitarnya. Lokasi ini berada di antara Kepulauan Mentawai dan zona Ninetyeast Ridge," jelasnya.
Ninetyeast Ridge merupakan punggungan dasar laut di Samudera Hindia. Punggungan ini memiliki panjang sekitar 5.000 kilometer dari Teluk Benggala ke selatan hingga sebelah barat Benua Australia. Punggungan ini diduga terbentuk oleh proses geologis jejak pergerakan benua mikro India dari selatan ke utara sejak 71 juta tahun lalu.
"Tentu saja di dekat ridge ini, pada masa pembentukannya juga banyak terjadi gempabumi, yang mirip dengan investigator ridge di sebelah Timurnya yang juga menyebabkan terjadinya gempabumi yang berpusat di tengah samudera," jelasnya.
Warga Padang Patroli Tengah Malam Jaga Rumahnya dari Gempa Susulan
Foto: Pool |
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE