[JAMBIPOS ONLINE]-JAMBI- Banjir yang melanda dua wilayah kota dan lima kabupaten di
Provinsi Jambi satu bulan terakhir belum mendapatkan penanganan yang
maksimal. Ribuan warga yang menjadi korban banjir belum mendapatkan
bantuan yang memadai.
Kemudian ratusan rumah warga, ratusan hektare sawah dan puluhan
fasilitas umum yang rusak akibat banjir belum diperbaiki. Lambannya
penanganan bencana banjir di daerah tersebut dipengaruhi belum adanya
Gubernur Jambi definitif.
Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar pada hari pertama kerja di Jambi,
Senin (15/2) menjelaskan, dampak banjir yang melanda Jambi cukup luas.
Masalahnya banjir yang melanda dua kota dan lima kabupaten di Jambi
terjadi sudah satu bulan.
Masalah banjir belum mendapatkan penanganan maksimal karena Gubernur
Jambi dan Wakil Gubernur Jambi, Zumi Zola – Fachrori Umar baru dilantik
di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/2).
“Karena itu prioritas kerja kami setelah dilantik menangani bencana
banjir, terutama membantu para korban banjir dan memperbaiki rumah
warga, sawah, fasilitas umum dan infrastruktur yang rusak akibat banjir.
Setelah serah terima jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi di
Jambi, Selasa (16/2), kami akan turun ke daerah kabupaten dan kota
memantau dampak banjir sekaligus memberikan bantuan,”katanya.
Menurut Fachrori Umar, pihaknya segera memanggil Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi dan dinas instansi terkait untuk
mengetahui gambaran lengkap dan data akurat mengenai bencana banjir di
Jambi. Setelah pertemuan tersebut, penanganan bencana banjir akan
dilakukan lebih baik agar para korban banjir dapat kembali melakukan
kegiatan mereka sehari-hari.
“Kami juga akan segera mengusahakan bantuan dari pemerintah pusat
untuk mengatasi masalah petani yang mengalami kerugian akibat sawah
mereka puso dilanda banjir. Bantuan tersebut terutama bantuan benih padi
dan modal usaha tani,”katanya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Provinsi
Jambi, Arief Munandar mengatakan, banjir yang melanda dua kota dan lima
kabupaten di Jambi sejak akhir Januari hingga pertengahan Februari ini
menyebabkan 1.211 unit rumah warga terendam.
Banjir yang merusak jembatan dan jalan puluhan desa dalam wilayah 12
kecamatan, lima kabupaten menyebabkan sekitar 300 kepala keluarga (KK)
terisolir. Banjir juga menyebabkan sekitar 200 hektare tanaman padi
petani puso.
Tanaman padi yang puso akibat banjir paling banyakdi Kabupaten
Sarolangn dan Merangin. Kerugian akibat banjir di daerah itu mencapai Rp
100 miliar.
“Bantuan yang diterima korban banjir di Jambi belum mencukupi. Jumlah
bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk korban
banjir di Jambi baru Rp 250 juta. Bantuan tersebut hanya untuk korban
banjir di Kabupaten Merangin. Sedangkan korban banjir di kabupaten lain
belum mendapatkan bantuan,”katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi,
Amrin Aziz mengatakan, para petani yang mengalami kerugian akibat banjir
di Jambi bisa mendapatkan bantuan sekitar Rp 6,5 juta. Petani bisa
mendapatkan bantuan tersebut setelah melaporkan luas tanaman padi yang
rusak kepada dinas pertainan kabupaten.
“Laporan terebut nanti disampaikan ke dinas pertanian provinsi.
Dinas pertanian provinsi selanjutnya melakukan pengecekan laporan
petani terebut. Setelah laporan tersebut diverifikasi atau dicek, maka
bantuan kepada petani segera disalurkan,”katanya.(Suarapembaruan)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE