Kondisi Sungai Batanghari di Jembatan Pedistrian Kota Jambi, Selasa (16/2/2016). Foto Asenk Lee Saragih |
Jambipos Online, Jambi-Pemerintah Provinsi Jambi melalui
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengusulkan siaga darurat banjir dan
tanah longsor ke Pemerintah Pusat mengingat hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi
Jambi dilanda bencana. Kini BPBD Provinsi Jambi menunggu surat yang menyatakan
status siaga darurat dari kabupaten.
Kepala BPBD Provinsi Jambi Arif Munandar kepada wartawan Selasa
(16/2/2016) mengatakan, tiga daerah yang sudah menyatakan siaga darurat banjir
itu yakni Kabupaten Merangin, Bungo dan Tebo.
“Sekarang kita tinggal menunggu surat yang menyatakan status siaga darurat dari kabupaten. Berdasarkan UU nomor 24 PP 21, surat siaga darurat dari dua kabupaten saja sudah bisa dinyatakan bahwa provinsi siaga darurat," kata Arif.
“Sekarang kita tinggal menunggu surat yang menyatakan status siaga darurat dari kabupaten. Berdasarkan UU nomor 24 PP 21, surat siaga darurat dari dua kabupaten saja sudah bisa dinyatakan bahwa provinsi siaga darurat," kata Arif.
Arif menyebutkan, pemberlakukan status siaga darurat
provinsi tujuannya untuk mengintensifkan penanganan bencana banjir dan longsor
pada musim penghujan ini. “Setelah pernyataan siaga darurat dari kabupaten kita
terima, langsung kita sampaikan dulu ke gubernur untuk membuat status siaga
darurat, setelah itu disampaikan ke BNPB," katanya.
Arif juga mengatakan, jika Jambi sudah berstatus siaga
darurat bencana banjir dan tanah longsor, maka akan dibentuk Satuan Tugas
(Satgas) bencana yang bertugas dan siaga di posko-posko.
Musim hujan tahun ini katanya menyebabkan banjir dan tanah
longsor di 10 kabupaten, 30 kecamatan, 76 desa. Dampak banjir menyebabkan empat
orang meninggal dunia dan merendam 4.231 rumah warga.
Banjir juga merendam 20 unit sekolah dan enam unit sarana
ibadah, 19 unit fasilitas umum dan menyebabkan tujuh jembatan putus serta lima
titik jalan mengalami longsor.
“Untuk tiga kabupaten yakni Merangin, Tebo dan Bungo sudah
menerima bantuan dari BNPB masing-masing sebesar Rp250 juta. Bantuan itu
sifatnya penanganan darurat bukan tuntas, kalau tuntas kita ada program rehab
rekon," ujar Arif. Sementara untuk bantuan logistik kata Arif sudah
tersedia di BPBD dan Dinas Sosial wilayah masing-masing.
Bantu Rp 250 Juta
BNPB sudah menyerahkan dana senilai Rp250 juta untuk
membantu pemulihan pascabencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Merangin,
Provinsi Jambi.
“Alhamdulillah berkat laporan kita, BNPB Pusat telah
mengucurkan bantuan bencana ke Merangin sebesar Rp250 juta," kata Bupati
Merangin Al Haris.
Dana siap pakai itu kata Al Haris digunakan untuk
memperbaiki sarana dan prasaran yang sifatnya mendesak akibat bencana banjir
bandang dan tanah longsor, dua pekan lalu.
Namun kata bupati belum semua kerusakan akibat banjir
bandang sudah dilaporkan, sebab beberapa kepala desa dan camat ada yang belum
membuat laporan kerusakan di daerahnya masing-masing ke Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Merangin.
“Kita telah menetapkan status tanggap darurat akibat banjir
bandang di Merangin, untuk para camat dan kepala desa serta lurah harus
secepatnya membuat laporan kerusakan akibat banjir ke BPBD," katanya
menjelaskan.
Kabupaten Merangin kata bupati memang menjadi daerah yang
rawan banjir. Hal ini karena letak geografis Merangin tepat di jalur Sungai
Tembesi yang merupakan sungai terbesar kedua setelah Batanghari.
Kondisi itu diperburuk dengan keberadaan anak-anak sungai
lainnya, seperti sungai Batang Tabir dan Batang Merangin yang sering meluap
jika terjadi hujan lebat dalam satu hari.
“Banjir bandang kali ini luar biasa, tidak hanya merusak
infrastruktur jalan dan jembatan, tapi juga sarana pendidikan seperti gedung
sekolah dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Banjir bandang juga
merendam ratusan rumah," katanya menjelaskan.
Tidak hanya itu, ribuan hektare sawah kata bupati juga
gagal panen akibat dihantam banjir bandang. Akibatnya petani terpaksa harus
menanam kembali ribuan hektare lahan padi yang rusak itu. Beruntung tidak ada
korban jiwa saat bencana itu.
Brimob Jambi Siaga
Terpisah, Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Kuswahyudi Tresnadi
mengatakan, Anggota Brimob Polda Jambi dari Detasen B, telah disiagakan untuk
membantu perintah setempat dalam menanggulangi bencana banjir yang kini melanda
dan ketinggian air terus meningkat hingga mencapai dua meter lebih.
“Pihak kepolisian kini turut siaga dalam menanggulangi
kencana banjir dibeberapa kabupaten dalam Provinsi Jambi. Untuk Kabupaten
Merangin anggota dari detasemen B bersama Polres Merangin telah menggelar Pel
siaga banjir,” ujar Kuswahyudi Tresnadi.
Pasukan dibawah komandan Kompol Asep Kerma siap membantu
dan bekerjasama dengan pihak terkait untuk menanggulangi bencana banjir. Akibat
banjir yang melanda di beberapa kabupaten si Provinsi Jambi saat ini ada ribu
rumah terjadap di Kabupaten Merangin, Bungo, Tebo dan Kabupaten Sarolangun yang
terendam banjir dan ada lima Sekolah Dasar yang rusak di terjang banjir.
Kemudian lagi dua jembatan di Kabupaten Merangin yang putus
akibat diterjang banjir dan ratusan meter jalan yang rusak. Semua itu perlu
perbaikan dan pihak kepolisian Jambi siap membantu semua itu guna memulihkan
kembali seperti sekolah, jembatan dan jalan yang rusak. (Asenk Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE