Wartawan Suara Bute Sarko Puadi M saat di visum Di RSUD H.Hanafie Muara Bungo. IST |
Polisi Sudah Kantongi Hasil Visum
Jambipos Online, Bungo-Tindak kekerasan Terhadap Wartawan tampaknya masih sering
terjadi di Kabupaten Bungo, seperti yang dialami seorang wartawan Suara
Bute Sarko, M. Puadi Sabtu (20/2/2016), korban didatangi oleh
pelaku yang diketahui bernama Muda Harpan di kediamannya di Sungai Aur
Dusun Senamat, Kecamatan Pelepat.
Saat bertatap muka, pelaku langsung melakukan penganiayaan dengan
memukul Puadi sehingga korban mengalami beberapa luka di bagian kepala
dan leher.
Untungnya, istri Puadi yang juga kebetulan berada di rumah berupaya untuk memisahkan penganiayaan tersebut. "Dia ninju-ninju, terus mencekik. Waktu itu istri saya dan adik ipar yang menghentikan. Saya sendiri tidak sempat membalas tindakan dia," ungkap puadi.
Saat Awal mula kejadian, berawal ketika Puadi menerbitkan berita tentang Amper samisake salah sasaran, ia memberitakan hal tersebut karena sudah sangat banyak keluhan dari masyarakat setempat.
Amper subsidi bantuan Samisake di Dusun Senamat menurut info yang dihumpunnya di lapangan hanya diterima oleh pihak-pihak yang memiliki kaitan keluarga dengan perangkat dusun saja.
"Dia (pelaku) yang menerima bantuan tersebut, adalah tergolong mampu, tetapi karna punya ikatan dengan perangkat dusun. Jadi mungkin tidak terima atas pemberitaan itu," papar puadi.
Lebih lanjut, menurut puadi intimidasi kepada dia bukan hanya terjadi ketika penganiayaan berlangsung saja, pada paginya orang tua pelaku sempat juga datang mencaci maki korban bahkan mengusirnya untuk tidak lagi tinggal di dusun tersebut. "Dia ngancam saya dan mengusir untuk tidak lagi tinggal di dusun senamat," tutur Puadi.
Atas tindak kekerasan tersebut, m puadi di dampingi GM suara bute sarko Sudah ke pihak kepolisian dengan nomor : STPL/97/II/2016/jambi/Res Bungo/SPKT.
semoga pihak kepolisian terus mengusut laporan yang sudah diterimanya kemarin. Kanit Kriminal Umum Polres Bungo, Ipda Boby Subasri menyebut bahwa pihaknya sudah menjemput hasil visum di RSUD H. Hanafi.
"Selanjutnya kita akan mengembangkan kasus ini dengan memanggil saksi-saksi. Setelah itu kita akan memanggil terlapor," tutup Boby.(Oni/Suara Bute Sarko)
Untungnya, istri Puadi yang juga kebetulan berada di rumah berupaya untuk memisahkan penganiayaan tersebut. "Dia ninju-ninju, terus mencekik. Waktu itu istri saya dan adik ipar yang menghentikan. Saya sendiri tidak sempat membalas tindakan dia," ungkap puadi.
Saat Awal mula kejadian, berawal ketika Puadi menerbitkan berita tentang Amper samisake salah sasaran, ia memberitakan hal tersebut karena sudah sangat banyak keluhan dari masyarakat setempat.
Amper subsidi bantuan Samisake di Dusun Senamat menurut info yang dihumpunnya di lapangan hanya diterima oleh pihak-pihak yang memiliki kaitan keluarga dengan perangkat dusun saja.
"Dia (pelaku) yang menerima bantuan tersebut, adalah tergolong mampu, tetapi karna punya ikatan dengan perangkat dusun. Jadi mungkin tidak terima atas pemberitaan itu," papar puadi.
Lebih lanjut, menurut puadi intimidasi kepada dia bukan hanya terjadi ketika penganiayaan berlangsung saja, pada paginya orang tua pelaku sempat juga datang mencaci maki korban bahkan mengusirnya untuk tidak lagi tinggal di dusun tersebut. "Dia ngancam saya dan mengusir untuk tidak lagi tinggal di dusun senamat," tutur Puadi.
Atas tindak kekerasan tersebut, m puadi di dampingi GM suara bute sarko Sudah ke pihak kepolisian dengan nomor : STPL/97/II/2016/jambi/Res Bungo/SPKT.
semoga pihak kepolisian terus mengusut laporan yang sudah diterimanya kemarin. Kanit Kriminal Umum Polres Bungo, Ipda Boby Subasri menyebut bahwa pihaknya sudah menjemput hasil visum di RSUD H. Hanafi.
"Selanjutnya kita akan mengembangkan kasus ini dengan memanggil saksi-saksi. Setelah itu kita akan memanggil terlapor," tutup Boby.(Oni/Suara Bute Sarko)
Wartawan Suara Bute Sarko Puadi M saat di visum Di RSUD H.Hanafie Muara Bungo. IST |
Wartawan Suara Bute Sarko Puadi M saat melaporkan kejadian ke kantor polisi setempat. IST |
Wartawan Suara Bute Sarko Puadi M saat melaporkan kejadian ke kantor polisi setempat. IST |
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE