CEO dan Co-founder Lunch Actually Violet Lim (Investor Daily/Indah Handayani) |
Jambipos Online, Jakarta-Tren dating online
masih terus tumbuh subur di tanah air. Perubahan perilaku sosial
masyarakat Indonesia dalam hal mencari jodoh membuat para lajang tidak
segan untuk mencari pasangan hidupnya di ranah online.
Menurut Violet Liem, Co-Founder dan CEO Lunch Actually Group, menjamurnya dating online di Indonesia, yang rata-rata memiliki hampir 2.000 anggota, membuktikan bahwa pangsa pasar ini masih terbuka lebar dan terus bertumbuh. Ditambah lagi penetrasi internet di Indonesia mencapai lebih dari 30 persen dari total penduduk Indonesia. Selain itu, Indonesia juga mengalami peningkatan dalam hal penggunaan smartphone. Diperkirakan di 2018 ada sekitar 100 juta pengguna smartphone di Indonesia.
Memahami potensi ini, Violet mengatakan pihaknya meluncurkan servis terbaru mereka eSynchrony di Indonesia. Platform eSynchrony membantu para membernya untuk memilah dan menyetujui siapa saja yang berhak mengakses data pribadinya sebelum mereka bertemu secara langsung. Konsultan dari eSynchrony sendiri nantinya akan membantu untuk mengatur waktu pertemuan perdana atau kencan mereka.
"Salah satu keunggulan kompetitif yang ditawarkan eSynchrony kepada calon kliennya adalah dari sisi data anggota yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan akun palsu, serta memberikan potensi kecocokan hingga mencapai 70 persen," ungkap dia di sela peluncuran eSynchrony di Jakarta, Selasa (19/1).
Situs tersebut membuat proses pencarian pasangan jauh lebih mudah. Para pekerja profesional yang masih lajang dan memilki kesibukan di tempat kerja dapat menikmati kemudahan mencari calon pasangan hidupnya melalui website ataupun aplikasi mobile eSynchrony.
Ada proses verifikasi data di setiap profil member yang bergabung bersama eSynchrony memberikan jaminan kepada para member bahwa mereka memilki keaslian data profil serta serius ingin mencari pasangan hidup.
“Kami meminimalisir sekecil mungkin potensi fake profile. Apalagi nantinya, mereka yang sudah cocok melalui dunia maya akan kami pertemukan dalam kencan nyata. Bisa dibayangkan kalau pertemuan pertama ini tidak didahului dengan proses yang terverifikasi sejak awal,” tuturnya.
Setelah Singapura, Kuala Lumpur, Penang, Hong Kong, dan Bangkok, Jakarta menjadi kota pilihan selanjutnya untuk peluncuran layanan ini. Bahkan di Singapura sendiri eSynchrony pun sudah mendapat akreditasi dari SDN dari pemerintah Singapura.
“Pengalaman Lunch Actually di berbagai negara selama ini membuat kami menerima banyak masukan untuk menambah layanan baru, agar calon klien kami benar-benar bisa lebih mudah mencari pasangan hidupnya. Kami memadukan antara proses pencarian offline dengan intelligent profiling dalam dunia maya,” tambahnya.
Untuk mendaftar di eSynchrony, calon anggota harus melewati 16 tes kompabiltas. Ini merupakan tes kepribadian yang didesain untuk mengungkap profil calon member berdasarkan 16 kunci kompabilitas.
Setelah itu, eSynchrony akan menghubungi membernya dan melakukan verifikasi data sekaligus juga bisa untuk berkonsultasi dengan dating consultant. Ketika akun sudah terverifiasi, mereka dapat melihat siapa saja member lain yang memiliki kecocokan dengan mereka berdasarkan kuis yang sudah mereka isi.
Meski baru diluncurkan pada April 2015 lalu, eSynchrony saat ini sudah memiliki 200 member di Indonesia. Violet menegaskan bahwa layanan ini menawarkan pengalaman dating online yang berbeda dari jasa sejenis yang telah ada terlebih dulu. Dengan kombinasi antara online dan offline matchmaking, eSynchrony memastikan para anggotanya berada dalam jalur yang aman dan terpercaya untuk mendapatkan jodohnya.
Menurut Violet Liem, Co-Founder dan CEO Lunch Actually Group, menjamurnya dating online di Indonesia, yang rata-rata memiliki hampir 2.000 anggota, membuktikan bahwa pangsa pasar ini masih terbuka lebar dan terus bertumbuh. Ditambah lagi penetrasi internet di Indonesia mencapai lebih dari 30 persen dari total penduduk Indonesia. Selain itu, Indonesia juga mengalami peningkatan dalam hal penggunaan smartphone. Diperkirakan di 2018 ada sekitar 100 juta pengguna smartphone di Indonesia.
Memahami potensi ini, Violet mengatakan pihaknya meluncurkan servis terbaru mereka eSynchrony di Indonesia. Platform eSynchrony membantu para membernya untuk memilah dan menyetujui siapa saja yang berhak mengakses data pribadinya sebelum mereka bertemu secara langsung. Konsultan dari eSynchrony sendiri nantinya akan membantu untuk mengatur waktu pertemuan perdana atau kencan mereka.
"Salah satu keunggulan kompetitif yang ditawarkan eSynchrony kepada calon kliennya adalah dari sisi data anggota yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan akun palsu, serta memberikan potensi kecocokan hingga mencapai 70 persen," ungkap dia di sela peluncuran eSynchrony di Jakarta, Selasa (19/1).
Situs tersebut membuat proses pencarian pasangan jauh lebih mudah. Para pekerja profesional yang masih lajang dan memilki kesibukan di tempat kerja dapat menikmati kemudahan mencari calon pasangan hidupnya melalui website ataupun aplikasi mobile eSynchrony.
Ada proses verifikasi data di setiap profil member yang bergabung bersama eSynchrony memberikan jaminan kepada para member bahwa mereka memilki keaslian data profil serta serius ingin mencari pasangan hidup.
“Kami meminimalisir sekecil mungkin potensi fake profile. Apalagi nantinya, mereka yang sudah cocok melalui dunia maya akan kami pertemukan dalam kencan nyata. Bisa dibayangkan kalau pertemuan pertama ini tidak didahului dengan proses yang terverifikasi sejak awal,” tuturnya.
Setelah Singapura, Kuala Lumpur, Penang, Hong Kong, dan Bangkok, Jakarta menjadi kota pilihan selanjutnya untuk peluncuran layanan ini. Bahkan di Singapura sendiri eSynchrony pun sudah mendapat akreditasi dari SDN dari pemerintah Singapura.
“Pengalaman Lunch Actually di berbagai negara selama ini membuat kami menerima banyak masukan untuk menambah layanan baru, agar calon klien kami benar-benar bisa lebih mudah mencari pasangan hidupnya. Kami memadukan antara proses pencarian offline dengan intelligent profiling dalam dunia maya,” tambahnya.
Untuk mendaftar di eSynchrony, calon anggota harus melewati 16 tes kompabiltas. Ini merupakan tes kepribadian yang didesain untuk mengungkap profil calon member berdasarkan 16 kunci kompabilitas.
Setelah itu, eSynchrony akan menghubungi membernya dan melakukan verifikasi data sekaligus juga bisa untuk berkonsultasi dengan dating consultant. Ketika akun sudah terverifiasi, mereka dapat melihat siapa saja member lain yang memiliki kecocokan dengan mereka berdasarkan kuis yang sudah mereka isi.
Meski baru diluncurkan pada April 2015 lalu, eSynchrony saat ini sudah memiliki 200 member di Indonesia. Violet menegaskan bahwa layanan ini menawarkan pengalaman dating online yang berbeda dari jasa sejenis yang telah ada terlebih dulu. Dengan kombinasi antara online dan offline matchmaking, eSynchrony memastikan para anggotanya berada dalam jalur yang aman dan terpercaya untuk mendapatkan jodohnya.
“Karena tingginya tuntutan dunia pekerjaan, banyak lajang di Jakarta
menghabiskan hampir seluruh waktu mereka untuk pekerjaan merejka.
Terjebak di dalam rutinitas yang membuat mereka sulit untuk bertemu
orang baru. Kami berharap kehadiran eSynchrony di Indonesia bisa menjadi
solusi utama yang memudahkan bagi para lajang menemukan belahan jiwa
mereka,” tutupnya. (Investor Daily)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE